Sudirman 2011 dan Permatasari 2011, buah oleh Kuncahyo dan Sunardi 2007, rumput laut oleh Meenakshi et al. 2009 dan Hwang et al. 2010,
maupun hewan seperti spons oleh Hanani et al. 2005 dan keong ipong-ipong oleh Apriandi 2011. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
yang dapat meningkatkan pemanfaatan lamun C. rotundata di masa mendatang.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk: a. mengetahui komposisi proksimat air, abu, lemak, dan protein, abu tak
larut asam dan serat pangan lamun Cymodocea rotundata; b. mengetahui pengaruh perbedaan jenis pelarut terhadap nilai total fenol,
senyawa fitokimia
dan aktivitas
antioksidan ekstrak
lamun Cymodocea rotundata.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Lamun
Cymodocea rotundata
Cymodoceae rotundata merupakan salah satu jenis lamun yang terdapat di Indonesia. Lamun jenis ini disebut juga sebagai round tiped grass. Lamun adalah
tumbuhan berbunga Angiospermae yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terbenam di dalam laut. Lamun memiliki beberapa sifat yang dapat
membuatnya mampu hidup di lingkungan laut, yaitu mampu hidup di media air bersalinitas tinggi, mampu berfungsi normal dalam keadaan terbenam,
mempunyai sistem perakaran jangkar yang berkembang baik, serta mampu melaksanakan penyerbukan dan daur generatif dalam keadaan terbenam
Dahuri 2003. Klasifikasi C. rotundata menurut Les dan Waycott 2004 adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta Angiosperms
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Alismatidae
Ordo : Potamogetonales
Famili : Cymodoceaceae
Genus : Cymodocea
Spesies : Cymodocea rotundata
C. rotundata memiliki ciri tanaman ramping, mirip dengan C. serrulata, daun seperti garis lurus dan lengkap dengan panjang 6-15 cm dan lebar 2-4 mm,
lurus sampai agak bulat, tidak menyempit sampai ujung daun, ujung daun bulat dan seludang daun keras. C. rotundata juga memiliki rimpang yang ramping
diameter 1-2 mm, panjang antar ruas 1-4 cm dengan tunas pendek yang tegak dan setiap ruas terdiri atas 2-5 daun. Buah C. rotundata berbulu tanpa tangkai,
berada dalam seludang daun, berbentuk setengah lingkaran dan agak keras serta bagian bawah berlekuk dengan 3-4 geligi runcing COREMAP 2007. Morfologi
lamun C. rotundata dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Cymodocea rotundata
Sumber : Les dan Waycott 2004
Lamun merupakan tumbuhan autotrof yang dapat melakukan fotosintesis. Lamun dapat memfiksasi sejumlah karbon organik dan sebagian besar memasuki
rantai pakan baik melalui pemangsaan langsung oleh herbivora maupun melalui proses dekomposisi. Serasah yang diproduksi oleh lamun diduga membantu
meningkatkan kelimpahan fito dan zooplankton di permukaan terumbu karang sehingga lamun berperan sebagai produsen primer. Lamun juga memiliki
peran penting bagi kehidupan penyu hijau Chelonia mydas dan dugong Dugong dugong. Jenis-jenis lamun yang dikonsumsi penyu hijau diantaranya
adalah Cymodocea, Thalassia, dan Halophila, sedangkan jenis lamun yang dikonsumsi oleh dugong diantaranya adalah Posidonia dan Halophila. Daun dan
rhizoma lamun memiliki kandungan nitrogen yang tinggi sehingga disukai oleh hewan-hewan tersebut Dahuri 2003.
2.2 Antioksidan