62
jeruk tersebut didistribusikan ke luar daerah, akan meningkatkan harga secara signifikan karena maraknya pungutan liar.
6.2.2.3 Produk Domestik Bruto PDB
Variabel Produk Domestik Bruto PDB memiliki nilai koefisien sebesar -7,401002 dan p-value yang besarnya 0,0010. Berdasarkan nilai tersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kenaikan PDB sebesar 1 akan menurunkan substitusi impor sebesar 7,401002 asumsi cateris paribus. Kesimpulan ini tidak sesuai
dengan hipotesis awal bahwa peningkatan PDB sangat terkait dengan bertambahnya pendapatan dan pengeluaran masyarakat, dan jumlah ini akan
berpengaruh terhadap daya beli masyarakat terhadap jeruk. Namun, variabel ini berpengaruh nyata karena memiliki p-value yang kurang dari taraf nyata 5 .
Kenaikan jumlah pendapatan perkapita bagi negara berkembang menyebabkan bertambahnya pengeluaran khususnya untuk barang-barang tersier
dan inferior, seperti: barang elektronik, otomotif, perhiasan, dan lain sebagainya. Peningkatan pendapatan ini membuat masyarakat mampu untuk memenuhi
kebutuhan mereka terhadap barang mewah, sehingga pengeluaran untuk barang pangan semakin menurun. Keadaan ini sesuai dengan hukum Engel yang
mengatakan bahwa pengeluaran rumah tangga terhadap komoditas pangan akan semakin berkurang dengan meningkatnya pendapatan. Akibatnya, konsumsi
terhadap jeruk yang merupakan barang pangan akan semakin menurun dan volume impor pun akan dikurangi. Substitusi impor yang harus dilakukan pun ikut
berkurang karena mengikuti permintaan masyarakat yang lebih memilih untuk membeli barang-barang mewah dibanding komoditas pangan seperti jeruk.
63
Berikut adalah Tabel PDB dan pengeluaran rata-rata dari tahun 2000 hingga 2009. Tabel 7. PDB dan Pengeluaran Rata-rata di Indonesia Tahun 2000-2009
Tahun PDB Milyar
Pengeluaran Rata-rata Rpkapita 2000
1.389.769,90 6.737.801,512
2001 1.440.405,70
6.891.632,339 2002
1.505.216,40 7.107.193,96
2003 1.577.171,30
7.349.199,71 2004
1.656.516,80 7.617.614,411
2005 1.750.815,20
7.945.576,378 2006
1.847.126,70 8.288.173,525
2007 1.964.327,30
8.714.712,259 2008
2.082.456,10 9.134.654,072
2009 2.177.741,70
9.444.950,113
Sumber: Pusat Data dan Informasi Perdagangan dan BPS, 2011
Melalui Tabel di atas terlihat bahwa PDB Indonesia terus meningkat selama tahun 2000-2009 dengan diimbangi oleh peningkatan pengeluaran yang
menunjukkan bahwa kebutuhan yang harus dicukupi oleh pemerintah juga semakin besar. PDB terbesar terjadi pada tahun 2009 senilai Rp 2.177.741,70
milyar seiring dengan peningkatan pengeluaran hingga sebesar Rp 9.444.950,113kapita.
6.2.2.4 Produksi Jeruk Nasional