Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

Metode pengujian keamanan yang umum digunakan adalah pengujian toksisitas sub-kronis. Pengujian tersebut dilakukan dalam jangka waktu 30 hari sampai 90 hari secara in vivo menggunakan hewan percobaan seperti tikus, mencit, monyet dan lainnya; yang diberi bahan uji secara berulang-ulang Derelanko Hollinger 1995; Lea et al. 2004. Pengujian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keamanan suatu produk, apakah produk tersebut dapat menyebabkan kerusakan atau kematian sel, yang akan menyebabkan mekanisme karsinogenik. Dari pengujian tersebut sekaligus dapat diperoleh informasi tentang penggunaan dosis aman sesuai dengan kebutuhan pola diet.

1.2 Perumusan Masalah

Perairan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang besar, sehingga sangat berpotensi menghasilkan nutraceutical yang lebih bervariasi. Untuk itu, nutraceutical perlu terus dikembangkan agar bermanfaat sebesar- besarnya bagi masyarakat. Saat ini, nutraceutical merupakan produk yang diminati oleh masyarakat modern karena selain berkhasiat dalam pencegahan ataupun membantu penyembuhan suatu penyakit, bahan baku produk tersebut bersifat alami dan dapat digunakan sebagai menu diet sehari-hari. Pada penelitian sebelumnya telah berhasil diidentifikasi kandungan senyawa aktif dan nutrisi tinggi dari kerang mas ngur. Agar kerang tersebut dapat digunakan sebagai nutraceutical, maka harus dilengkapi data ilmiah tentang keamanan dari produk tersebut. Data yang dimaksud hingga kini belum ada karena pada tahap ini belum dilakukan penelitian. Pengujian keamanan dapat dilakukan melalui pengujian toksisitas sub-kronis secara in vivo. Secara habitat dan fisiologi, kerang mas ngur mudah terkontaminasi oleh shellfish toxin jenis PSP, DSP dan ASP dan logam berat jenis Hg, Pb dan Cd yang terdapat di sekitar hidupnya. Pengujian bahan-bahan berbahaya tersebut harus dilakukan agar persyaratan standar mutu kerang yang akan digunakan sebagai bahan nutraceutical dapat terpenuhi, sekaligus memastikan bahwa kerang yang akan digunakan sebagai bahan untuk pengujian toksisitas sub-kronis telah terbebas dari parameter pengganggu tersebut. Adapun roadmap penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat keamanan kerang mas ngur melalui 2 tahap pengujian, yaitu : 1.3.1 Pengujian persyaratan standar mutu produk kekerangan terdiri dari : ƒ Kandungan shellfish toxin jenis PSP, DSP dan ASP. ƒ Kandungan logam berat jenis Hg, Pb dan Cd. 1.3.2 Pengujian toksisitas sub-kronis dengan parameter uji : ƒ Pengamatan gejala klinis seperti tingkah laku tikus percobaan, kondisi mata dan bulu, bentuk feses, penimbangan berat badan tikus dan nilai FCR food conversion ratios. ƒ Analisis biokimia serum darah SGPT, SGOT, BUN dan kreatinin. ƒ Histopatologi organ hati dan ginjal.

1.4 Manfaat Penelitian