Nabib 1987 melaporkan bahwa secara anatomis, ginjal merupakan alat tubuh berpasangan, berwarna coklat, terletak dorsal di dalam rongga perut di
sebelah kanan dan kiri tulang punggung. Ginjal bagian kiri terletak lebih kaudal dari yang kanan. Bentuk ginjal pada hewan sedikit berbeda, namun pada
umumnya berbentuk seperti kacang, berpermukaan rata kecuali pada sapi dan kerbau yang permukaannya berlobi. Menurut Hartono 1992, sebuah ginjal
dengan potongan melintang memberi gambaran dua daerah yang cukup jelas. Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan selebihnya yang agak
cerah disebut medulla, berbentuk piramida terbalik.
2.6.1 Histologi Ginjal
Kapsula membungkus seluruh ginjal kecuali daerah hilus renalis. Di daerah ini kapsula menyusup ke dalam sinus renalis dan selanjutnya berubah
menjadi adventisia pelvis renalis. Ginjal terdiri dari dua bagian besar yaitu korteks dan medulla. Korteks renalis terdapat langsung di bawah kapsula, ditandai dengan
adanya korpuskulus renalis dan tubulus kontorti. Bagian korteks langsung di bawah kapsula yang bebas dari korpuskulus renalis disebut korteks kortisis.
Medula renalis dibentuk oleh satu unipiramidal atau banyak multipiramidal piramida, dimana apeks atau papili mengarah ke pusat ginjal Hartono 1992.
Nefron merupakan unit inti pembentuk kemih, berbentuk buluh atau tubuli Hartono 1992. Nefron terdiri atas :
Korpuskulus renalis, yang tersusun atas glomerulus dan kapsul bowman.
Tubulus proksimal, terdiri atas bagian berliku-liku dan bagian lurus.
Jerat henle, terbagi atas pars descendens dan pars ascendens.
Tubulus distalis.
Secara histologi, ginjal terdiri dari tiga unsur utama Nabib 1987, yakni :
Glomerulus, suatu gelung pembuluh darah yang masuk melalui arteriol afferents dan keluar melalui arteriol efferents.
Tubuli, sebagian parenkim yang bersama glomerulus membentuk nefron,
suatu unit fungsional terkecil dari ginjal.
Interstitium beserta pembuluh-pembuluh darah, limfe dan syaraf.
2.6.2 Patologi Ginjal
Menurut Ressang 1984, beberapa kejadian patologi yang dapat ditemui pada organ ginjal antara lain :
a. Nefrosis Perubahan pada ginjal yang bersifat degeneratif atau yang tidak bersifat
radang. Biasanya ditimbulkan oleh gangguan pertukaran zat. b. Atrofi
Biasanya disebabkan oleh adanya tekanan seperti tumor, atau atrofi karena inaktivasi salah satu bagian nefron.
c. Degenerasi parenkim ginjal Ginjal membengkak, pada bidang sayatan korteks terlihat suram dan tidak
mengkilat. Secara mikroskopis terlihat butir-butir halus di dalam epitel, sedangkan pada degenerasi hialin butir-butir ini jauh lebih besar.
III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian