multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir tanpa adanya
campur tanganmanusia sehingga menjamin produk  yang sangat  higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional.
Dengan  demikian  teknologi  UHT  dan  kemasan  aseptik  multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan
pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi.
2.2. Konsumen
Menurut  Sumarwan  2004,  konsumen  dibedakan  dalam    dua  jenis konsumen,  yaitu  konsumen  individu  dan  konsumen  organisasi.  Konsumen
individu  dan  konsumen  organisasi  mempunyai  peranan  yang  sangat  penting bagi pertumbuhan ekonomi.
2.2.1 Konsumen Individu
Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri  dengan  tujuan  untuk  memenuhi  kebutuhannya.Dalam  konteks
barang  dan  jasa  yang  dibeli  kemudian  digunakan  langsung  oleh individu  dan  sering  disebut  sebagai  pemakai  akhir  atau  konsumen
akhir.Konsumen  individu  langsung  mempengaruhi  kemajuan  dan kemunduran perusahaan. Produk sebaik apapun tidak akan ada artinya
bagi perusahaan jika ia tidak dibeli oleh konsumen individu.
2.2.2 Konsumen Organisasi
Konsumen  organisasi  meliputi  organisasi  bisnis,  yayasan, lembaga  sosial,  kantor  pemerintahan,  dan  lembaga  lainnya.  Semua
jenis  organisasi  ini  harus  membeli  produk,  peralatan  dan  jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
2.3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan oleh Engel,  Blackweel  dan Miniard 1994  sebagai  tindakan  langsung  yang  terlibat  dalam  mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan yang
mendahului dan menyusul tindakan itu. The American Marketing Association Setiadi, 2008 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut:
“Perilaku  konsumen  merupakan  interaksi  dinamis  antara  afeksi  dan kognisi,  perilaku,  dan  lingkungannya  dimana  manusia  melakukan  kegiatan
pertukaran dalam hidup mereka American Marketing Association. Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 tiga ide penting, yaitu :
1.  Perilaku konsumen adalah dinamis Perilaku  konsumen  dikatakan  dinamis  karena  perilaku  seseorang
konsumen,  grup  konsumen,  ataupun  masyarakat  luas  selalu  berubah  dan bergerak  sepanjang  waktu.  Sifat  yang  dinamis  tersebut  menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang. 2.  Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Dalam  perilaku  konsumen  terdapat  interaksi  antara  pemikiran, perasaan  dan  tindakan  manusia  serta  lingkungan.  Perusahaan  akan  dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila perusahaan dapat memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen.
3.  Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Perilaku  konsumen  melibatkan  pertukan  antar  manusia.  Dengan
kata  lain  seseorang  memberikan  sesuatu  untuk  orang  lain  dan  menerima sesuatu sebagai gantinya.
Elemen  penting  dari  perilaku  konsumen  adalah  proses  pengambilan keputusan  dan  kegiatan  fisik.  Kedua  elemen  tersebut    melibatkan  individu
dalam  menilai,  mendapatkan  dan  mempergunakan  barang-barang  dan  jasa ekonomis.  Dalam  pengambilan  keputusan  ada  tiga  faktor  yang  ikut
membentuk  dan  mempengaruhi  perilaku  konsumen  Engel  et  al,  1994. Faktor-faktor  tersebut  adalah  pengaruh  lingkungan,  perbedaan  individu  dan
proses  psikologi.  Ketiganya  mempengaruhi  proses  keputusan  yang  akan menghasilkan  suatu  keputusan  pembelian.  Faktor  yang  membentuk  dan
mempengaruhi perilaku konsumen dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya Engel et al, 1994.
2.4.Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Kotler dan Amstrong  2008 menjelaskan mengenai proses keputusan pembelian  oleh  konsumen  yang  terdiri  dari  lima  tahapan  yaitu  pengenalan
kebutuhan,  pencarian  informasi,  evaluasi  alternatif,  pembelian  dan  tingkah laku  pasca  pembelian.  Namun  dalam  pembelian  rutin,  konsumen  sering  kali
melompati  atau  membalik  beberapa  tahap  ini.  Berikut  ini  adalah  tahapan- tahapan pengambilan keputusan menurut Kotler dan Amstrong  2008:
a.  Pengenalan kebutuhan. Proses  membeli  dimulai  dengan  pengenalan  kebutuhan  dimana
pembeli  mengenali  adanya  masalah  atau  kebutuhan.  Pembeli  merasakan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.
b.  Pencarian informasi. Konsumen  mencari  informasi  yang  disimpan  dalam  ingatan
pencarian  internal  atau  mendapatkan  informasi  yang  relevan  dengan keputusan  dari  lingkungan  pencarian  eksternal.  Informasi  yang  dicari
meliputi  berbagai  produk  dan  merek  yang  dianggap  bisa  memecahkan masalah  atau  memenuhi  kebutuhannya.  Kemudian  konsumen  akan
berfokus  pada  produk  dan  merek  yang  sangat  dikenalnya.  Lalu  ia  akan membaginya
kedalam tiga
kumpulan kategori
produk, yaitu
dipertimbangkan,  netral,  dan  tidak  diterima.  Jika  pemecahannya  tidak
Pengaruh Lingkungan
Proses Keputusan
Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif Pembelian dan Kepuasan
Strategi Pemasaran Proses
Psikologi Perbedaan
Individu
diperoleh  melalui  pencarian  internal,  maka  proses    pencarian  difokuskan pada  stimuli  eksternal  yang  relevan  dalam  menyelesaikan  masalah
pencarian eksternal. Pencarian informasi ditentukan oleh situasi, produk, pengecer  dan  karakteristik  konsumen  pengetahuan,  keterlibatan,
kepercayaan dan sikap, serta karakteristik demografi. c.  Evaluasi alternatif.
Konsumen  mengevaluasi  pilihan  berkenaan  dengan  manfaat  yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih .
d.  Pembelian. Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang
diterima  bila  perlu.  Konsumen  melakukan  pembelian  yang  nyata berdasarkan  alternatif  yang  telah  dipilih.  Pembelian  meliputi  keputusan
konsumen mengenai apa yang dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu pembelian, dimana dan bagaimana cara pembayarannya.
e.  Tingkah laku pasca pembelian. Proses  pengambilan  keputusan  tidak  berhenti  pada  proses
mengkonsumsi  saja  melainkan  berlanjut  ke  evaluasi  produk  yang dikonsumsi,  yang  mengarah  pada  respon  puas  atau  tidak  puas.  Setelah
melakukan  pembelian,  konsumen  mengevaluasi  apakah  alternatif  yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen