Perbedaan Terhadap Penelitian Terdahulu

26 datangnya banjir yakni berupa biaya peninggian rumah, biaya penanaman pohon, biaya membangun tanggul, dan biaya kebersihan dengan menggunakan pendekatan Damage Cost Avoided DCA. Berdasarkan biaya-biaya tersebut, maka total kerugian yang ditanggung oleh masyarakat Kampung Pulo yaitu sebesar Rp 50.384.428.043. Adapun nilai total kesediaan masyarakat membayar untuk program perbaikan lingkungan adalah sebesar Rp 9.040.696bulanKK. Adapun hasil penelitian Bujagunasti 2009 yang berjudul “Estimasi Manfaat dan Kerugian Masyarakat Akibat Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir” didapatkan bahwa kerugian yang dirasakan oleh masyarakat Ciketing Udik akibat adanya Tempat Pembuangan Akhir TPA Bantar Gebang diantaranya adalah pengurangan estetika, sarang penyakit, pencemaran udara, dan pencemaran air. Total nilai kerugian yang dialami oleh masyarakat diestimasi dengan menggunakan pendekatan perilaku pencegahan averting behaviour method dengan menggunakan teknik valuasi replacement cost untuk menghitung biaya yang dikeluarkan masyarakat atas upaya mereka untuk mengganti air bersih akibat air yang tercemar dan cost of illness untuk menghitung biaya berobat masyarakat akibat pencemaran air dan udara yang terjadi di lokasi penelitian tersebut. Total kerugian yang dialami oleh masyarakat Ciketing Udik akibat pencemaran yang terjadi adalah sebesar Rp 13.385.300 per tahun.

2.4 Perbedaan Terhadap Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian kali ini terhadap penelitian terdahulu dapat dilihat dari tujuan, metode penelitian, dan hasil estimasi nilai kerugian yang diperoleh. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. 27 Tabel 2. Pe rsamaan dan Perbedaan antara Penelitian “Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi Akibat Pencemaran Air Tanah” dengan Penelitian Sebelumnya Judul Skripsitesis Tujuan Metode Penelitian Hasil Estimasi nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran air tanah di Kelurahan Harapan Jaya  Pola dan perilaku penggunaan air tanah  Estimasi nilai kerugian ekonomi  Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan  Analisis deskriptif  Metode biaya pencegahan dan biaya kesehatan  Analisis fungsi regresi logistik - Nilai kerugian ekonomi terbesar dirasakan oleh RT kelompok 3 yang besarnya mencapai Rp 128.933 per bulan. - Faktor yang secara statistik nyata mempengaruhi keputusan RT untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah adalah tingkat pendapatan dan kekhawatiran RT terhadap kondisi air tanah Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dan Willingness To Pay Masyarakat akibat Pencemaran Air Tanah  Karakteristik sosial ekonomi penduduk responden  Estimasi nilai kerugian ekonomi  Analisis Willingess To Pay masyarakat untuk perbaikan kondisi air tanah  Analisis deskriptif  Metode Biaya Pengganti, Biaya Pencegahan, dan Biaya Kesehatan  Metode CVM - Total nilai kerugian adalah Rp 9.926.489.524 per tahun. - Total nilai WTP masyarakat untuk upaya perbaikan kualitas air tanah adalah Rp 62.958.646 Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat Akibat Bencana Banjir dan Kesediaan Membayar Masyarakat Terhadap Program Perbaikan Lingkungan  Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi  Metode Damage Cost Avoided - Total nilai kerugian adalah Rp50.384.428.043 - Total WTP masyarakat untuk program perbaikan adalah Rp 9.040.696 per bulan per KK Estimasi Manfaat dan Kerugian Masyarakat Akibat Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir  Identifikasi manfaat dan kerugian akibat keberadaan TPA Bantar Gebang  Estimasi nilai manfaat dan kerugian Bantar Gebang  Perbandingan besaran nilai manfaat dan kerugian  Alternatif pilihan sistem penangan sampah  Replacement Cost  Cost of Illness - Nilai manfaat bersih atas keberadaan TPA Bantar Gebang adalah sebesar Rp 170.161.700 - Total nilai kerugian adalah sebesar Rp 13.385.300 per tahun. Keterangan: Penelitian yang dilakukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini berisi landasan teori yang menjadi dasar dalam menjawab tujuan penelitian. Teori-teori yang diuraikan meliputi konsep dasar dari metode perilaku pencegahan averting behavior method beserta teknik valuasi yang digunakan untuk mengetahui nilai kerugian yang dirasakan oleh penduduk akibat pencemaran air tanah yang terjadi dan analisis model regresi logistik yang akan digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penduduk untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya.

3.1.1 Metode Biaya Pencegahan dan Biaya Kesehatan

Pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya menyebabkan sumber air tanah tidak lagi dapat dikonsumsi secara bebas. Berkurangnya jumlah air bersih akibat pencemaran pada sumber air tanah merupakan kerugian bagi penduduk setempat. Penduduk akan melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk menjaga kualitas dan kuantitas pasokan air bersih mereka dalam upaya menghindari kemungkinan dampak negatif dari pencemaran air tanah yang terjadi. Beberapa tindakan pencegahan yang mereka lakukan akan menyebakan korbanan biaya yang harus mereka keluarkan demi memperoleh kualitas dan kuantitas air yang lebih baik. Salah satu pendekatan untuk mengukur kehilangan ekonomi akibat pencemaran adalah berdasarkan perilaku pencegahan averting behaviour method. Perilaku pencegahan adalah tindakan yang dilakukan rumah tangga yang