103
responden akibat adanya pencemaran air tanah. Nilai kerugian tersebut mengestimasi nilai minimum dari kerusakan sumberdaya air tanah akibat
pencemaran yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya. 3.
Berdasarkan hasil olah data dengan regresi logistik hanya terdapat dua faktor yang signifikan mempengaruhi keputusan penduduk dalam
melakukan tindakan pencegahan yaitu variabel tingkat pendapatan dimana semakin tinggi pendapatan suatu rumah tangga, maka akan lebih mudah
bagi rumah tangga tersebut untuk mengeluarkan biaya-biaya untuk melakukan tindakan pencegahan akibat pencemaran air tanah yang terjadi
dan variabel kekhawatiran penduduk terhadap kondisi air tanah dimana kecendrungan rumah tangga yang sangat khawatir terhadap kondisi air
tanahnya lebih tinggi untuk melakukan tindakan pencegahan dibandingkan dengan rumah tangga yang sedikit atau tidak sama sekali khawatir terhadap
kondisi air tanahnya untuk melakukan tindakan pencegahan.
9.2 Saran
1. Besarnya kebutuhan masyarakat akan air bersih mengharuskan Pemerintah
Kelurahan Harapan Jaya pada khususnya untuk dapat mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya beralih menggunakan air ledeng
sebagai sumber utama pemenuhan kebutuhan air bersih serta mendorong PDAM Tirta Patriot agar dapat meningkatkan kinerja, kualitas, kapasitas
dan jangkauan layanan air ledeng ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Kelurahan Harapan Jaya sehingga masyarakat dapat memperoleh akses
air bersih yang cukup serta memiliki kualitas air bersih yang layak dan terjamin bagi kesehatan.
104
2. Kasus pencemaran air tanah di Kelurahan Harapan Jaya salah satunya
disebabkan oleh kebocoran saluran pembuangan limbah domestik yang mencemari sumber air tanah yang digunakan oleh masyarakat akibat
rapatnya pemukiman penduduk. Kondisi ini mengharuskan pemerintah Kelurahan Harapan Jaya pada khususnya dituntut harus mampu
mengimbangi dengan melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pada sarana sanitasi dan saluran pembuangan limbah serta menghimbau baik
industri maupun domestik untuk dapat menangani dan mengelola limbah
yang dihasilkannya dengan bijak dan bertanggung jawab.
3. Krisis air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya hendaknya dapat
menjadikan masukan bagi pemerintah untuk dapat mengevaluasi kebijakan terkait dengan pengelolaan dan pendayagunaan air tanah sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah, sehingga dapat mengurangi tindakan eksploitasi air tanah yang
berlebihan yang dapat mengakibatkan pencemaran pada sumber air tanah. 4.
Nilai kerugian ekonomi akibat pencemaran air tanah yang diperoleh pada penelitian ini merupakan valuasi minimum dari nilai sumberdaya air tanah
yang dihitung berdasarkan kemampuan membayar maksimum rumah tangga untuk menghindari dampak negatif dari pencemaran sumber air tanah di
Kelurahan Harapan Jaya. Oleh karena itu pada penelitian berikutnya disarankan valuasi atas sumberdaya air tanah dilakukan secara menyuluruh,
sehingga dapat menggambarkan nilai sesungguhnya dari sumberdaya air tanah.
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN