89
Tabel 22. Biaya Kesehatan Akibat Pencemaran Air Tanah
Pilihan Berobat
Jumlah Respond
en RT Pendapatan
Rata-Rata Responden
Rpbulan
Biaya Total Rpbulan
Biaya Rata- Rata
Rpbulan Biaya Rata-
Rata Rptahun
Persentase Biaya
terhadap Pendapatan
Klasifikasi RT Responden Kelompok 1
Puskesmas 19
2.268.421 189.083
9.952 119.424
0,43 Dokter
Umum 4
1.700.000 40.417
10.104 121.248
0,59 Rumah Sakit
2 3.350.000
41.667 20.834
250.008 0,62
Klasifikasi RT Responden Kelompok 3
Puskesmas 15
2.643.333 134.166
8.944 107.328
0,34 Dokter
Umum 4
2.500.000 52.917
13.299 159.588
0,53 Rumah Sakit
1 3.000.000
37.500 37.500
450.000 1,25
Total 45
2.470.930 495.750
11.017 132.200
0,45
Sumber: Data Primer Diolah, 2012
7.5 Nilai Kerugian Ekonomi Rumah Tangga Responden Akibat
Pencemaran Air Tanah Berdasarkan penjelasan sebelumnya diketahui bahwa terdapat biaya-biaya
yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga responden untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih mereka sehari-hari. Biaya-biaya tersebut diantaranya adalah
biaya untuk memperoleh sumber air bersih itu sendiri beserta biaya-biaya yang muncul akibat tercemarnya sumber air tanah penduduk oleh perembesan zat
pencemar dari kebocoran saluran pembuangan limbah domestik yang letaknya berdekatan dengan sumber air tanah penduduk. Biaya tersebut merupakan biaya
pencegahan dengan pembelian alat penyaring air dan air galon serta biaya kesehatan yang diderita oleh akibat gangguan kesehatan seperti diare dan gatal-
gatal pada kulit akibat tercemarnya sumber air tanah yang mereka gunakan. Berikut ini merupakan rincian rata-rata biaya perolehan air, biaya pencegahan,
90
dan biaya kesehatan yang dikeluarkan setiap bulannya oleh rumah tangga responden yang dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Rincian Biaya Perolehan Air Bersih, Biaya Pencegahan, dan
Biaya Kesehatan oleh Rumah Tangga Responden
Klasifikasi RT Responden
Jumlah Respon
den Rata-rata Biaya
Memperoleh Air Bersih Rpbulan
Rata-rata Biaya Pencegahan Rpbulan
Rata-rata Biaya
Kesehatan Rpbulan
Air Tanah
Air PDAM
Pembelian Alat
Penjernih Air Pembelian
Air Galon Kelompok 1
60 23.217
- 16.219
97.037 11.688
Kelompok 2 4
- 59.567
- -
-
Kelompok 3
36 21.667
45.031 15.889
101.785 11.259
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Biaya pencegahan dan biaya kesehatan yang dikeluarkan oleh rumah tangga responden yang timbul akibat pencemaran air tanah yang terjadi
merupakan kerugian bagi penduduk Kelurahan Harapan Jaya. Penduduk rela untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk mengurangi rersiko dari pencemaran air
tanah yang terjadi demi memperoleh kualitas dan kuantitas sumber air bersih yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk menghitung biaya-biaya tersebut digunakan
metode biaya pencegahan preventive expenditure dan biaya kesehatan cost of illness.
Keseluruhan biaya-biaya tersebut merupakan nilai kerugian yang dialami oleh penduduk akibat pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan
Jaya. Nilai kerugian rumah tangga responden dalam penelitian ini diperoleh dengan menghitung jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk setiap tindakan
pencegahan yang dilakukan oleh rumah tangga responden kelompok 1 dan kelompok 3. Adapun pengeluaran rumah tangga responden kelompok 2 tidak
dimasukkan ke dalam perhitungan nilai kerugian ekonomi karena diasumsikan
91
tindakan pencegahan yang dilakukan oleh rumah tangga responden kelompok 2 bukan disebabkan oleh sumber air tanah yang tercemar. Data mengenai nilai
kerugian ekonomi rumah tangga responden akibat pencemaran air tanah yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Nilai Kerugian Ekonomi Rumah Tangga
Klasifikasi RT Responden
Jumlah Responden
Rata-rata Biaya Pencegahan Rpbulan
Rata-rata Biaya
Kesehatan Rpbulan
Nilai Kerugian Ekonomi Rumah
Tangga Rpbulan
Pembelian Alat
Penjernih Air Pembelian
Air Galon Kelompok 1
60 16.219
97.037 11.688
124.944
Kelompok 3 36
15.889 101.785
11.259 128.933
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Berdasarkan Tabel 24 dapat diketahui bahwa nilai kerugian ekonomi terbesar dirasakan oleh rumah tangga responden kelompok 3 yang nilainya
mencapai Rp 128.933 per bulan. Nilai kerugian terbesar yang dirasakan oleh rumah tangga responden adalah kerugian yang disebabkan atas upayanya untuk
melakukan tindakan pencegahan dengan membeli air galon yang nilainya mencapai Rp 101.785 per bulan, sedangkan nilai kerugian terkecil yang dirasakan
oleh rumah tangga responden adalah atas upayanya untuk mengobati penyakit yang timbul terkait dengan pencemaran air tanah yakni sebesar Rp 11.259 per
bulan. Nilai kerugian tersebut mengestimasi nilai minimum dari kerusakan sumberdaya air tanah akibat pencemaran yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya.
VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan kebutuhan air bersih juga akan semakin besar. Menurut Putranto
et al. 2009, kebutuhan air bersih yang besar mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan sumber air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih
sehari-harinya akibat sumber air permukaan yang selama ini mereka gunakan tidak lagi mencukupi dan cenderung telah tercemar. PDAM yang diandalkan
sebagai salah satu penyedia kebutuhan air bersih masih belum mampu menjangkau seluruh kebutuhan masyarakat karena keterbatasan volume air bersih
dan jangkauan perpipaan yang tersedia. Saat ini ekstraksi air tanah besar-besaran yang dilakukan baik oleh industri
maupun domestik secara kolektif di Kelurahan Harapan Jaya telah menyebabkan penurunan pada muka air tanah akibat semakin keringnya sumber air tanah. Selain
itu, perkembangan pemukiman penduduk yang semakin pesat dan tidak teratur juga telah merusak kualitas air tanah. Menurut Saeni 1997, permasalahan
kualitas air tanah ini muncul akibat rapatnya pemukiman penduduk, sehingga jarak antara sarana pembuangan limbah dengan air sumur warga cenderung saling
berdekatan dan berakibat pada rawannya sumber air bersih warga terhadap perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.
Pencemaran yang terjadi pada sumber air tanah ini merupakan kerugian bagi penduduk setempat karena berkurangnya sumber air bersih yang dapat
mereka manfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Adapun untuk mengurangi resiko terhadap kesehatan akibat kondisi air tanah yang tercemar