Nilai Ekonomi Air Tanah

12 antara intermediate input dalam proses produksi, terutama untuk sektor pertanian irigasi dan industri, serta menjaga fungsi dan proses ekologi; dan 3 digunakan untuk tujuan rekreasi, estetika, sosial, dan keagamaan cultural services. Dari sudut pandang ekonomi, peranan air tersebut dapat diringkas menjadi tiga jenis, yaitu sebagai barang akhir untuk dikonsumsi, input antara untuk produksi, dan penyedia jasa lingkungan dan ekosistem.

2.1.1 Nilai Ekonomi Air Tanah

Sebagai bagian dari sumberdaya air, saat ini air tanah lebih cenderung diapresiasi dengan nilai yang rendah undervalued, terutama dalam kondisi dimana air tanah tersebut bersifat common property. Menurut Fauzi 2006, hal ini disebabkan karena pada saat sumberdaya tersebut tidak dimiliki dengan jelas, ia akan menjadi common pool dimana setiap pengguna sumberdaya air meyakini bahwa ekstraksi yang dilakukannya tidak akan mempengaruhi stok sumberdaya air, sehingga deplesi dari sumberdaya air dinilai tanpa harga zero price. Lebih lanjut lagi Kemper et al. 2006 menyebutkan bahwa pada kondisi tersebut, pengguna sumberdaya air tanah akan menerima manfaat penuh dari keberadaan sumberdaya air tanah, namun mengabaikan biaya-biaya yang harus dibayarkan atas ekstraksi sumberdaya air tanah yang mereka lakukan. Menurut Kemper et al. 2006, biaya yang dibayarkan oleh pengguna air tanah pada umumnya hanya berkisar pada biaya untuk memperoleh air tanah seperti biaya pengeboran capital cost dan biaya pengoperasian serta pemeliharaan pompa untuk ekstraksi air tanah Operation and Mantainance Cost, namun mengabaikan biaya-biaya lainnya seperti biaya eksternalitas dan biaya sosial yang timbul akibat kegiatan ekstraksi yang dilakukan. Dalam sudut 13 pandang ekonomi, kondisi undervaluation ini akan menyebabkan inefisiensi dalam penggunaan sumberdaya air tanah. Biaya-biaya ekstraksi sumberdaya air tanah dapat dilihat pada Gambar 1. Sumber: Kemper et al., 2006 Gambar 1. Biaya-Biaya Ekstraksi Sumberdaya Air Tanah Menurut Jones et al. 2000, estimasi nilai ekonomi total air seharusnya melibatkan semua nilai, baik nilai guna use value maupun nilai bukan guna non-use value. Nilai guna langsung direct use value dari air merujuk pada penggunaan air untuk menunjang kehidupan dan aktivitas ekonomi manusia, sedangkan nilai guna tidak langsung indirect use value terkait dengan fungsi air sebagai suatu ekosistem. Nilai pilihan option value merupakan nilai untuk mempertahankan nilai air yang akan digunakan di waktu yang akan datang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara itu, nilai bukan guna non-use value meliputi nilai pengetahuan tentang ketersediaan air untuk generasi mendatang bequest value dan nilai intrinsik dari ekosistem air existance value. Adapun National Research Council 1997 mengklasifikasikan nilai sumberdaya air tanah berdasarkan dua terminologi, yakni berdasarkan nilai air tanah secara fisik physical state terminology dan nilai air tanah secara ekonomi 14 economic terminology. Secara fisik air tanah terdiri dari nilai guna extractive value yaitu apabila air tanah dimanfaatkan atau digunakan untuk berbagai keperluan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan nilai in-situ yaitu manfaat atas air tanah apabila dibiarkan tetap dalam kondisi aslinya. Nilai guna air tanah terdiri dari kegunaan air tanah untuk berbagai keperluan domestik, pertanian, dan industri, sedangkan nilai in-situ terdiri dari manfaat ekologis, manfaat buffering, nilai pencegahan atas amblesan tanah dan muka air tanah land subsidence avoidance values dan instrusi air laut serta manfaat rekreasi. Tabel 1. Nilai Sumberdaya Air Tanah Physical State Terminology Economic Terminology A. Extractive Values 1. Municipal use values 2. Industrial use values 3. Agricultural use values 4. Other extractive use values B. In Situ Values 1. Ecological values 2. Buffer values 3. Subsidence avoidance values 4. Recreational values 5. Sea water intrusion values 6. Existance values 7. Bequest values Sumber: National Research Council, 1997 Selanjutnya apabila ditinjau dari sudut pandang ekonomi economic terminology, nilai air tanah diklasifikasikan menjadi nilai guna use values dan nilai bukan guna non-use values. Nilai guna merujuk pada penggunaan air baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencakup semua nilai pada extractive value yang identik dengan nilai guna langsung direct use value dan in-situ value yang identik dengan nilai guna tidak langsung indirect use value. Adapun untuk nilai bukan guna terdiri dari nilai keberadaan existance value dan Use Value Non Use Value 15 nilai warisan bequest value. Nilai sumberdaya air tanah berdasarkan dua terminologi tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

2.1.2 Metode Valuasi Ekonomi Air Tanah