Usahatani dan Pemasaran Vanili a. Usahatani Vanili

116 melaksanakan kegiatan di areal kawasan tanaman vanili. Selain itu, gubuk kerja ini digunakan sebagai tempat pertemuan bagi Perum Perhutani dan kelompok tani. Gubuk kerja yang disediakan hanya satu unit dengan ukuran 4 x 6 meter. Adapun fungsi dari plang tanaman adalah sebagai sarana penerangan dan informasi bagi pihak lain bahwa lahan tersebut adalah lahan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat yang ditanami vanili. Sementara, pembuatan jalan pemeriksaan bertujuan untuk memudahkan dalam pengawasan vanili dari upaya pencurian. Biaya yang dikeluarkan dalam pengadaan ini dikeluarkan oleh Perhutani dan tidak dibebankan pada kelompok. Berdasarkan uraian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pengadaan bibit, pupuk obat-obatan, dan sarana prasarana telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan perjanjian. Dalam pengadaannya secara langsung dilaksanakan oleh manajemen dilapangan yaitu tim operasional agribisinis yang ditunjuk oleh masing- masing pihak dan bekerjasama serta bertanggung jawab kepada masing-masing pihak, sesuai dengan rekomendasi teknis Kelompok Tani Hutan dan berpatokan pada harga distributor resmi yang disepakati kedua belah pihak.

2. Usahatani dan Pemasaran Vanili a. Usahatani Vanili

Untuk kegiatan usahatani vanili dalam kemitraan PHBM telah dilaksanakan sesuai dengan perjanjian, yaitu dengan mengikuti kontur atau diantara jalur tanaman kehutanan yang telah ada dengan memperhatikan aspek konservasi. Pelaksanaan budidaya vanili di lahan milik Perhutani dimulai tanggal 10 Januari 2001. Kegiatan dimulai dengan pembabadan, pemupukan, penanaman, dan pemagaran 117 kebun vanili. Sementara kegiatan pemeliharaan berupa pembabadan daun pohon panjat, pemangkasan sulur vanili, dan pengendalian hama penyakit dilaksanakan dalam kegiatan rutin pada awal musim hujan April - Mei. Pola tanam yang digunakan adalah tanaman vanili sebagai tanaman sela diantara tanaman utama pinus dengan jarak tanam 2 X 3 m. Pada saat penanaman vanili, beberapa anggota Kelompok Tani juga menanam kopi dilahan hutan tersebut. Tanaman kopi tersebut ditanam di lahan yang kosong diantara tanaman vanili dan pohon pinus. Hal ini tidak ada dalam kontrak kesepakatan, sehingga hasil yang diperoleh dari tanaman kopi ini tidak di sharing dengan Perum Perhutani. Tanaman vanili di lahan Perhutani mulai berbunga pada Oktober sampai dengan Desember tahun 2003. Tanaman vanili tidak dapat menyerbuk sendiri, karena antara kepala putik dan serbuk sari terhalang oleh suatu organ yang berbentuk katup, sehingga diperlukan bantuan serangga atau manusia dalam penyerbukannya. Pada satu tandan biasanya terdapat 10 - 15 bunga. Penyerbukan dilakukan pada pagi hari antara pukul 09.00 - 12.00. Panen vanili dilakukan setelah 7 - 8 bulan dari penyerbukan. Panen perdana vanili dilahan Perhutani terjadi pada bulan Mei - Juni 2003. Pada panen perdana ini, yang disebut juga panen pilih, rata-rata hasil yang didapatkan adalah 333.4 kg per Ha vanili basah. Panen kedua pada Juli - Agustus 2004 dengan hasil yang didapat sebanyak 833.5 kg per Ha. Selanjutnya tahun 2005 dilakukan panen ketiga dengan hasil produksi sebesar 1 167 kg per Ha dan tahun 2006 panen keempat dengan hasil produksi sebesar 1 667 kg per Ha. Pada keempat panen tersebut dilakukan sharingbagi hasil antara Perum Perhutani dengan Kelompok Tani. 118

b. Pemasaran Vanili