30
Nilai tukar memegang peran penting dalam sistem perdagangan, karena sekarang perdagangan yang dilakukan menggunakan mata uang sebagai alat
pertukaran. Apabila nilai tukar melemah maka harga produk ekspor akan lebih murah, pada akhirnya jumlah ekspor akan meningkat, dan juga sebaliknya. Untuk
itulah nilai tukar yang stabil menjadi perhatian pemerintah.
2.3.4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
Menurut BPS 2007 tenaga kerja diartikan sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk yang berusia dari 15-64 tahun. Sebelum tahun 1997, definisi
tenaga kerja adalah mereka yang berusia 10 tahun ke atas. Penduduk usia kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
adalah penduduk usia kerja yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran. Sedangkan penduduk usia kerja yang tidak
termasuk angkatan kerja mencakup penduduk yang bersekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya BPS, 2007.
Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara atau wilayah.
TPAK diukur sebagai persentase jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. Indikator ini menunjukkan besaran relatif dari pasokan
tenaga kerja labor supply yang tersedia untuk memproduksi barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
2.1
31
Tenaga kerja adalah salah satu dari faktor produksi yang penting, karena produktivitas dari faktor produksi lain bergantung pada produktivitas tenaga kerja
dalam menghasilkan produksi. Selain itu, tenaga kerja adalah penggerak pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan output adalah dengan
memperbanyak tenaga kerja. Akan tetapi peningkatan jumlah tenaga kerja harus diimbangi dengan peningkatan jumlah modal dan teknologi sehingga
pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat. Salah satu indikator tenaga kerja yang mencerminkan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi
adalah menggunakan data TPAK.
2.3.5. Krisis Ekonomi
Krisis global yang terjadi pada September 2008, sedikit banyak membawa pengaruh terhadap perekonomian dunia. Efek krisis yang sangat kuat dialami oleh
perekonomian Amerika, Eropa, Australia dan beberapa mitra dari ketiga benua tersebut. Dengan adanya krisis, nilai tukar bisa melemah dan daya beli bisa
berkurang. Dalam penggunaan variabel dummy krisis, pada periode triwilan pertama tahun 2000 sampai dengan triwulan kedua tahun 2008, nilai dummy
adalah 0, sedangkan setelah triwulan kedua tahun 2008 bernilai 1.
2.4.Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan keterbukaan perdagangan yang tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Papua menjadi masalah yang harus dianalisis dengan
cermat. Apakah selama ini keterbukaan perdagangan yang dilakukan Papua menguntungkan perekonomian Papua, ataukah malah merugikan. Untuk
32
menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi digunakan metode analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil analisis
tersebut dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi pemerintah Papua untuk menentukan kebijakan keterbukaan perdagangan di masa yang akan datang.
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Apakah ekspor bisa sebagai motor penggerak bagi
pertumbuhan ekonomi export-led growth ?
Keadaan Perekonomian, ekspor dan impor
Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linier Berganda
Rekomendasi strategi keterbukaan perdagangan di masa yang akan datang
Pertumbuhan keterbukaan perdagangan Papua tidak diikuti oleh pertumbuhan ekonominya
Keterbukaan perdagangan dan Pertumbuhan ekonomi Papua
Faktor-faktor pendukung keterbukaan perdagangan :
- Ekspor riil
- Impor riil
- Nilai tukar riil
- Tingkat partisipasi angkatan
kerja -
Dummy krisis
BAB III METODE PENELITIAN