26
Teori pertumbuhan endogen endogenous growth theory yang dipelopori oleh Romer 1986 dan Lucas 1988 mampu menyajikan suatu
ulasan analitis yang lebih menyeluruh dan meyakinkan mengenai hubungan antara perdagangan internasional dengan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
dalam jangka panjang. Secara spesifik teori ini menyatakan bahwa penurunan hambatan-hambatan perdagangan dalam berbagai bentuk, baik tarif maupun non-
tarif akan mempercepat tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di suatu negara dalam jangka panjang Salvatore, 1997.
2.3.Faktor-faktor Pendukung Keterbukaan Perdagangan
Manfaat yang diperoleh dari sistem perekonomian terbuka yang dianut oleh sebagian besar negara-negara di dunia tidak terlepas dari tingkat
kesiapan dan kekuatan masing-masing negara tersebut dalam menghadapi persaingan di tingkat global. Berdasarkan penelitian Keong, Yusop dan Sen
2005 ada lima faktor keterbukaan perdagangan yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kelima faktor tersebut adalah ekspor riil, impor riil, tenaga kerja, nilai
tukar riil dan dummy krisis. Dalam penelitian ini, data tenaga kerja yang digunakan adalah data tingkat partisipasi angkatan kerja.
2.3.1. Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor
pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar
27
umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional,
lawannya adalah impor Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, 2011. Pada penelitian ini, definisi ekspor yang digunakan adalah proses transportasi
barang ataupun jasa yang keluar wilayah Papua secara legal. Ekspor merupakan faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu negara. Ekspor akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber
daya yang langka ke pasar internasional. Sehingga negara-negara miskin dapat mengakses produk langka tersebut dan mampu mengembangkan kegiatan
perekonomian nasionalnya. Ekspor juga dapat membantu semua negara dalam mengambil keuntungan dari skala ekonomi yang mereka miliki Todaro, 2006.
Fungsi ekspor dalam perdagangan luar negeri adalah negara memperoleh keuntungan sehingga pendapatan nasional akan meningkat. Peningkatan
pendapatan nasional ini akan menaikkan jumlah output dan laju pertumbuhan ekonomi Jhingan, 2010.
Ekspor dapat berperan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi
Export Led Growth. Alasan yang mendukung hal ini adalah, pertama,
pertumbuhan ekspor dapat mewakili kenaikkan dalam permintaan output negara
yang kemudian menyebabkan kenaikan dalam output riil. Kedua, ekspansi dalam
ekspor dapat mempromosikan spesialisasi dalam produksi komoditi ekspor, yang kemudian akan meningkatkan tingkat produktivitas, dan dapat meningkatkan skill
secara umum disektor tersebut. Selanjutnya hal ini akan menyebabkan realokasi
28
sumber daya dari sektor diluar komoditi ekspor yang relatif kurang efisien ke sektor komoditi ekspor yang lebih produktif. Perubahan produktivitas tersebut
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, peningkatan dalam ekspor
dapat meregangkan kendali nilai tukar sehingga menyebabkan kemudahan dalam mengimpor bahan baku komoditas ekspor sehingga memungkinkan terjadinya
ekpansi ekpor yang lebih besar lagi Sitorus, 2008. Dalam suatu model persamaan dimana pertumbuhan ekonomi sebagai
variabel dependen dan ekspor sebagai variabel independen, apabila hubungannya bernilai positif dan signifikan maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
perekonomian wilayah yang diteliti berkategori export led growth. Sebaliknya apabila hubungannya bernilai negatif dan signifikan maka karakteristik
perekonomian wilayah yang diteliti adalah export reducing growth Salomo, 2007.
2.3.2. Impor