13
2.1.2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu dan menyebabkan pendapatan nasional riil berubah. Tingkat
pertumbuhan ekonomi menunjukkan persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan dengan pendapatan nasional riil pada
tahun sebelumnya Sukirno, 2004. Todaro 2006, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu
proses peningkatan kapasitas produktif dalam suatu perekonomian secara terus menerus atau berkesinambungan sepanjang waktu sehingga menghasilkan tingkat
pendapatan dan output nasional yang semakin lama semakin besar. Menurut Todaro 2006, ada tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan
ekonomi yaitu: 1. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya manusia. 2. Pertumbuhan
penduduk yang
pada tahun-tahun
berikutnya akan
memperbanyak jumlah angkatan kerja. 3. Kemajuan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi belum tentu melahirkan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan pendapatan masyarakat. Hal tersebut disebabkan
karena bersamaan dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi akan berlaku pula pertambahan penduduk. Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi selalu rendah dan
tidak melebihi tingkat pertambahan penduduk, pendapatan rata-rata masyarakat pendapatan per kapita akan mengalami penurunan. Sedangkan apabila dalam
14
jangka panjang pertumbuhan ekonomi sama dengan pertambahan penduduk, maka perekonomian negara tersebut tidak mengalami perkembangan stagnan dan
tingkat kemakmuran masyarakat tidak mengalami kemajuan. Dengan demikian, salah satu syarat penting yang akan mewujudkan pembangunan ekonomi adalah
tingkat pertumbuhan ekonomi harus melebihi tingkat pertambahan penduduk Sukirno, 2007.
2.1.3. Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Dalam perdagangan domestik para pelaku ekonomi bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya. Demikian halnya dengan perdagangan internasional. Setiap negara yang melakukan
perdagangan bertujuan mencari keuntungan dari perdagangan tersebut. Selain motif mencari keuntungan, Krugman 2004 mengungkapkan bahwa alasan utama
terjadinya perdagangan internasional:
15
1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain. 2. Negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan untuk mencapai skala
ekonomis economies of scale. Sementara itu menurut Sukirno 2007, manfaat perdagangan
internasional adalah : 1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri. Banyak
faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi setiap negara. Faktor-faktor tersebut antara lain : kondisi geografis, iklim, tingkat pengusaan
iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. 3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Terkadang, para pengusaha
tidak menjalankan mesin-mesinnya alat produksinya dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual
kelebihan produk tersebut keluar negeri.
16
4. Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara
manajemen yang lebih modern. Salah satu alasan dalam perdagangan adalah untuk mendapatkan barang
dengan harga yang lebih murah. Proses terjadinya perdagangan internasional yang dilandasi oleh perbedaan harga dapat dijelaskan melalui analisis keseimbangan
parsial berikut :
Gambar 2.1 Harga komoditi relatif ekuilibrium setelah perdagangan ditinjau dari analisis keseimbangan parsial.
Gambar 2.1 memperlihatkan proses terciptanya keseimbangan harga relatif
dengan adanya perdagangan, ditinjau dari analisis keseimbangan parsial. Kurva D
x
dan S
x
di pasar negara 1 dan negara 2, masing-masing melambangkan kurva permintaan dan kurva penawaran untuk komoditi X di negara 1 dan negara 2.
Sumbu vertikal menunjukkan harga relatif komoditi X P
x
P
y
dan sumbu horisontal menunjukkan kuantitas komoditi X.
PxPy Pasar Negara 1
Pasar Internasional Pasar Negara 2
P
3
Ekspor P
2
Impor P
1
Sumber : Salvatore, 1997. Q
x
D
x
D
x
S
x
S
x
S
D
A E
A’
17
Sebelum terjadi perdagangan, negara 1 berproduksi dan berkonsumsi di titik A dengan harga relatif komoditi X sebesar P
1
. Sedangkan negara 2 berproduksi dan berkonsumsi di titik A’ dengan harga relatif komoditi X sebesar
P
3
. Setelah hubungan perdagangan berlangsung diantara kedua negara tersebut, harga relatif komoditi X adalah senilai P
2
yang berkisar antara P
1
dan P
3
seandainya kedua negara tersebut cukup besar kekuatan ekonominya. Seandainya harga yang berlaku di atas P
1
, maka negara 1 akan memproduksi komoditi X lebih banyak daripada tingkat permintaan konsumsi
domestik. Kelebihan itu selanjutnya akan diekspor ke negara 2. Di lain pihak jika harga yang berlaku lebih kecil dari P
3
, maka negara 2 akan mengalami peningkatan permintaan yang jumlahnya lebih tinggi daripada produksi
domestiknya. Hal ini akan mendorong negara 2 untuk mengimpor kekurangan kebutuhannya atas komodit X itu dari negara 1.
Pada mulanya penelitian tentang perdagangan terutama ditujukan untuk menjelaskan mengapa perdagangan perlu dilakukan dan bagaimana mendapatkan
gains from trade keuntungan dari perdagangan. Namun dewasa ini yang banyak
penelitian difokuskan pada perilaku perdagangan pada era globalisasi.
2.1.4. Tinjauan Beberapa Studi Terdahulu