Topografi, Daerah Aliran Sungai, Tanah, dan Iklim

Secara struktural, KPH Madiun terbagi menjadi dua SKPH, yaitu SKPH Madiun Utara dan SKPH Madiun Selatan, masing-masing dibagi menjadi beberapa BKPH dengan pembagian sebagai berikut: 1. SKPH Madiun Utara, membawahi enam BKPH: a. BKPH Brumbun : 1.756,2 ha b. BKPH Caruban : 3.316,8 ha c. BKPH Dagangan : 2.240,4 ha d. BKPH Dungus : 3.456,9 ha e. BKPH Mojorayung : 2.833,5 ha f. BKPH Ngadirejo : 2.238,5 ha 2. SKPH Madiun Selatan, membawahi lima BKPH: a. BPKH Bondrang : 2.925,5 ha b. BKPH Pulung : 2.207,4 ha c. BKPH Sampung : 3.613,5 ha d. BKPH Sukun : 3.701,1 ha e. BKPH Somoroto : 2.538,6 ha

4.2 Topografi, Daerah Aliran Sungai, Tanah, dan Iklim

Wilayah kawasan hutan KPH Madiun mempunyai kemiringan lereng, landai, bergelombang, sampai dengan bergunung-gunung. Sungai yang ada yaitu anak sungai madiun yang membentang dari arah selatan ke utara. Wilayah kawasan hutan KPH Madiun termasuk DAS Solo Hulu dan merupakan salah satu penyangga kestabilan serta keseimbangan ekosistem pada Sub DAS Solo Hulu. gambaran secara lebih terinci kondisi setiap bagian hutan adalah sebagai berikut : 1. Bagian Hutan Caruban Keadaan lapangan rata-rata bergelombang sebelah tenggara curam, secara keseluruhan miring kearah barat laut daerah Kecamatan Balerejo. 2. Bagian Hutan Pagotan Keadaan lapangan rata, bergelombang, lapangan pada umumnya miring ke barat. 3. Bagian Hutan Ponorogo Barat Sebelah utara Kali Galah lapangan bergelombang miring ke tenggara, sungai di areal mi ke arah tenggara mengalir ke kali Galali menuju ke Madiun, sedangkan sebelah selatan Kali Galah bergunung-gunung sampai dengan curam dengan aliran sungai ke arah timur merupakan hulu Kali Madiun. 4. Bagian Hutan Ponorogo Timur Keadaan lapangan bergunung-gunung sampai dengan curam. dengan gunung- gunung antara lain; Gunung Rayang Kaki dan Gunung Tumpak Pring. Pada lereng sebelah utara dan barat laut miring ke utarabarat sehingga aliran sungai di daerah ini menuju ke arah barat, di bagian barat aliran sungai menuju ke arah barat, sedangkan di bagian barat laut bertemu dengan Kali Madiun. Wilayah kawasan KPH Madiun termasuk DAS Solo Hulu dan merupakan salah satu penyangga kestabilan serta keseimbangan ekosistem pada sub DAS Solo Hulu. Sungai yang ada di Wilayah KPH Madiun yaitu sungai Catur yang melintasi Bagian Hutan Caruban dan Bagian Hutan Pagotan yang bermuara di Kali Madiun terus ke Bengawan Solo. Sebagian besar jenis tanah di kawasan hutan KPH Madiun untuk SKPH Madiun Utara terdiri dari Mediteran Cokelat Kemerahan dan Litosol Coklat Kemerahan, sedangkan di wilayah KPH Madiun Selatan terdiri dari jenis Aluvial Kelabu Tua, Glei humus dan Mediteran Coklat Kemerahan. Wilayah hutan KPH Madiun terletak pada suatu daerah dengan musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Berdasarkan perbandingan bulan basah dan bulan kering selama empat tahun yaitu tahun 1996-1999 maka menurut klasifikasi tipe iklim Schmidt dan Ferguson 1951, KPH Madiun termasuk ke dalam tipe curah hujan C dimana mempunyai nilai Q = 57 33,3 - 60 dengan rata-rata bulan basah adalah 7 bulan dan rata-rata bulan kering 4 bulan selama setahun. Tipe iklim C di KPH Madiun cocok untuk tempat tumbuh jati. Berdasarkan peta hutan RPKH KPH Madiun jangka 2001-2010, tipe ilkim C untuk sebagian wilayah Bagian Hutan Ponorogo Timur dan Pagotan dan tipe iklim D untuk Bagian Hutan Caruban, sebagian besar Pagotan, Ponorogo Barat dan sebagian Ponorogo Timur.

4.3 Kondisi Sosial Ekonomi