DIABETES MELLITUS Pengaruh Penambahan Ekstrak Teh Hijau pada Pengolahan Beras Ekstrusi Terhadap Penurunan Indeks Glikemik
5 Gambar 1 Ekstruder ulir tunggal Sumber: Fellow 2008
Beras ekstrusi biasanya terbuat dari bahan baku seperti umbi-umbian dan serealia sehingga komposisi gizinya mirip beras Samad 2003. Beras ekstrusi diperoleh melalui metode hot
extrusion dan cold extrusion. Pada metode hot extrusion, adonan diekstrusi menggunakan ekstruder ulir tunggal maupun ganda dengan suhu 70-110
o
C. Adonan terbuat dari campuran tepung beras, fortifikan, air, bahan pengikat, dan emulsifier. Cold extrusion menerapkan teknik
yang sama namun menggunakan suhu ekstruder kurang dari 70
o
C Alavi et al. 2008. Proses pembuatan beras ekstrusi yang diteliti oleh Mishra et al. 2012 meliputi tahap
persiapan bahan, pembentukan adonan pre-conditioning, ekstrusi, dan pengeringan. Bahan yang digunakan antara lain tepung beras, air, bahan pengikat sodium alginat, setting agent kalsium
laktat dan kalsium klorida, fortifikan multivitamin, antioksidan, dan pewarna titanium. Tujuan tahapan pre-conditioning adalah untuk mencampur dan mengadon air atau uap dengan bahan-
bahan yang telah mengalami pemanasan sebelumnya. Sedangkan menurut Budijanto et al. 2011, metode pembuatan beras analog dengan metode ekstrusi dilakukan melalui tahap penyangraian
dan ekstrusi. Tahap penyangraian bertujuan untuk menggelatinisasi sebagian semigelatinisasi adonan atau pengondisian adonan sebelum diekstrusi. Tahap ekstrusi meliputi proses
pencampuran, pemanasan, dan pencetakan melalui die. Tahap berikutnya adalah ekstrudat dikeringkan menggunakan oven dryer pada suhu 60°C selama 4 jam.
Beras ekstrusi dapat dijadikan sebagai strategi dalam mengurangi ketergantungan impor beras Indonesia. Beras dipilih karena program diversifikasi pangan belum dapat berhasil
sepenuhnya disebabkan keterikatan masyarakat yang sangat kuat dengan konsumsi beras. Maka perlu dikembangkan alternatif pangan menyerupai beras yang memanfaatkan hasil samping
penggilingan beras, yaitu menir. Persyaratan standar mutu beras berdasarkan SNI No. 01-6127-1999 terdiri dari komponen
umum dan komponen fisik beras. Komponen umum yang dimaksud adalah 1 bebas hama dan penyakit, 2 bebas bau apek, asam, atau bau asing lainnya, 3 bebas dari campuran bekatul, dan
4 bebas dari tanda-tanda adanya bahan kimia berbahaya. Persyaratan standar mutu beras ekstrusi belum ada sehingga penelitian mengenai beras ekstrusi masih harus dikaji lebih dalam.