Kriteria Kelayakan Investasi HASIL DAN PEMBAHASAN

g. Kriteria Kelayakan Investasi

Asumsi untuk pengembangan usaha penggilingan gabah melalui penyusunan cash flow adalah : 1 Umur usaha yang direncanakan adalah 10 tahun telah disepakati oleh pihak penggilingan gabah Duma Lori. 2 Usaha dimulai pada bulan Agustus 2009 sampai dengan Agustus 2019. 3 Biaya investasi untuk investasi barang-barang tidak bergerak dikeluarkan pada tahun ke nol, yaitu sebelum proses produksi dimulai. 4 Luas lahan yang digunakan untuk pendirian usaha penggilingan gabah adalah lahan milik salah satu anggota kelompok tani Duma Lori yang dengan sukarela disumbangkannya. Lahan yang digunakan adalah ± 200 m 2 . 5 Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada saat ini harga tahun 2009 dengan asumsi harga konstan selama umur usaha dilakukan. 6 Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha penggilingan gabah ini 5 orang. 7 Sumber modal adalah modal sendiri dan bantuan dari pemerintah daerah 8 Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 7 , yaitu tingkat suku bunga deposito berjangka bulan Maret 2009 BNI, 2009. 9 Perhitungan pajak dilakukan melalui analisis rugi laba berdasarkan Undang-undang no 17 tahun 2000. Apabila laba bersih 0 - 5 juta Rupiah, maka tidak dikenakan pajak. Bila laba bersih diatas 5 juta dan di bawah Rp. 50 juta akan dikenakan pajak sebesar 5. Bila nilai laba bersih di atas Rp. 50 juta sampai dengan Rp 100 juta, maka pajak yang dikenakan adalah sebesar 10 10 Analisis sensitivitas dilakukan dengan satu perubahan, yaitu penurunan kapasitas produksi Empat kriteria umum yang digunakan untuk menilai kelayakan investasi suatu usaha, yaitu NPV, Profitability Index PI, IRR, dan PBP Keown, et al, 2001. Nilai dari kriteria investasi pengembangan usaha penggilingan gabah dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai kriteria penilaian investasi pengembangan usaha penggilingan gabah Kriteria Investasi Nilai Net Present Value NPV 233.639.085 Profitability Index PI 3,284 Internal Rate of Return IRR 39 Payback Periode PBP 3 tahun 1 NPV Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh selama umur usaha yang direncanakan. NPV atau manfaat bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur ekonomis. NPV diperoleh dari selisih antara PV kas dengan PV investasi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh NPV Rp 233.639.085,00. Nilai tersebut menunjukan bahwa arus masuk penggilingan gabah Duma Lori lebih besar dari pada arus kas keluarnya, sehingga pendirian usaha yang dilakukan ini menguntungkan dan layak diimplementasikan dalam jangka panjang. Perhitungan kriteria NPV dapat dilihat pada Lampiran 4. 2 PI PI atau disebut juga Net BC, merupakan perbandingan nilai sekarang dari keuntungan bersih masa depan pada tahun-tahun dimana keuntungan bersih bernilai positif dengan keuntungan bersih bernilai negatif, yaitu biaya investasi awalnya. Nilai PI atau Net BC pada penggilingan gabah Duma Lori 3,284. Nilai ini menunjukan bahwa kontribusi keuntungan bersih terhadap biaya investasi awal pada pendirian usaha 3,284. Nilai PI 1, maka pendirian usaha ini menguntungkan dan layak diimplementasikan. Kriteria ini berhubungan erat dengan Kriteria NPV, dimana jika nilai NPV suatu usaha dikatakan layak NPV 0, maka menurut Kriteria PI juga layak PI 1. Hal ini disebabkan karena kedua kriteria ini menggunakan peubah yang sama Umar, 2003. 3 IRR IRR merupakan tingkat suku bunga dari suatu usaha dalam jangka waktu tertentu yang membuat nilai NPV dari usaha tersebut sama dengan nol. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan dari investasi pada usaha yang bersangkutan. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai IRR dari penggilingan gabah Duma Lori 39, Nilai ini lebih besar dari nilai suku bunga deposito yang digunakan dalam perhitungan, yaitu 7. Hal ini berarti, tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada pendirian usaha ini lebih besar nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, pemilik atau investor lebih baik menginvestasikan modalnya pada pendirian usaha ini daripada menabung uangnya di bank. Nilai IRR diperoleh dengan mengunakan metode coba-coba trial and error. Caranya adalah dengan menghitung jumlah nilai sekarang dari arus kas bersih masa depan selama umur usaha dengan menggunakan tingkat suku bunga tertentu. Kemudian, nilainya dibandingkan dengan biaya investasi awal. Jika nilai investasi awal lebih kecil, maka dicoba lagi dengan tingkat suku bunga lebih tinggi. Sebaliknya, apabila nilai investasi awal lebih besar, maka dicoba lagi dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Dan selanjutnya hingga mencapai atau ditemukan nilai yang sama besar atau mendekati Umar, 2001. Perhitungan kriteria IRR dapat dilihat pada Lampiran 5. 4 PBP PBP merupakan jumlah tahun yang dibutuhkan bagi suatu usaha untuk menutupi biaya investasi awal dengan jumlah keuntungan bersih yang telah didiskontokan. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai PBP pada pendirian usaha ini adalah tiga tahun. Artinya pada pengembangan usaha ini baru dapat menutupi pengeluaran biaya investasi dengan jumlah keuntungan bersih yang telah didiskontokan setelah pengembangan usaha ini berjalan selama tiga tahun. Penggilingan gabah Duma Lori ini mampu menutupi biaya investasi awal sebelum umur usaha berakhir, maka pendirian usaha ini layak untuk diimplementasikan. Berdasarkan hasil empat kriteria penilaian investasi pendirian usaha di atas, dapat disimpulkan secara analisis bahwa penggilingan gabah Duma Lori layak untuk diimplementasikan pada kondisi atau asumsi yang telah disepakati bersama. Hal ini ditunjukan dari nilai NPV 0, PI 1, IRR tingkat suku bunga deposito yang dijadikan dasar perhitungan, yaitu 7, dan PBP lebih pendek waktunya dari periode pembayaran maksimum atau tertutupi sebelum umur penggilingan gabah Duma Lori berakhir. 5 BEP BEP merupakan keadaan pulang pokok dimana penerimaan total TR perusahaan adalah sama dengan biaya total TC yang ditanggungnya. BEP dapat dilihat berdasarkan periode analisis , volume produksi Q, dan penerimaan Rp. Pada penggilingan gabah Duma Lori ini, BEP dilihat berdasarkan penerimaan Rp dan kuantitas kg, BEP dapat dicapai setelah usaha mencapai penerimaan Rp 42.210.492,00 atau 16.884 kg untuk ambil ampas dan 50.693 kg untuk tidak mengambil ampas. Artinya, penggilingan gabah Duma Lori harus menghasilkan penerimaan dan berproduksi sejumlah minimal nilai tersebut dalam setiap tahun agar dapat menutupi biaya produksinya.

h. Analisis Sensitivitas