Analisis Sensitivitas HASIL DAN PEMBAHASAN

telah didiskontokan setelah pengembangan usaha ini berjalan selama tiga tahun. Penggilingan gabah Duma Lori ini mampu menutupi biaya investasi awal sebelum umur usaha berakhir, maka pendirian usaha ini layak untuk diimplementasikan. Berdasarkan hasil empat kriteria penilaian investasi pendirian usaha di atas, dapat disimpulkan secara analisis bahwa penggilingan gabah Duma Lori layak untuk diimplementasikan pada kondisi atau asumsi yang telah disepakati bersama. Hal ini ditunjukan dari nilai NPV 0, PI 1, IRR tingkat suku bunga deposito yang dijadikan dasar perhitungan, yaitu 7, dan PBP lebih pendek waktunya dari periode pembayaran maksimum atau tertutupi sebelum umur penggilingan gabah Duma Lori berakhir. 5 BEP BEP merupakan keadaan pulang pokok dimana penerimaan total TR perusahaan adalah sama dengan biaya total TC yang ditanggungnya. BEP dapat dilihat berdasarkan periode analisis , volume produksi Q, dan penerimaan Rp. Pada penggilingan gabah Duma Lori ini, BEP dilihat berdasarkan penerimaan Rp dan kuantitas kg, BEP dapat dicapai setelah usaha mencapai penerimaan Rp 42.210.492,00 atau 16.884 kg untuk ambil ampas dan 50.693 kg untuk tidak mengambil ampas. Artinya, penggilingan gabah Duma Lori harus menghasilkan penerimaan dan berproduksi sejumlah minimal nilai tersebut dalam setiap tahun agar dapat menutupi biaya produksinya.

h. Analisis Sensitivitas

Menganalisis perkiraan cash flow di masa datang dari suatu usaha atau rencana usaha selalu dihadapi dengan ketidakpastian. Akibatnya adalah hasil perhitungan akan jauh menyimpang dari kenyataan. Ketidakpastian dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan dari suatu usaha dalam menghasilkan laba Umar, 2001, maka dari itu penelitian ini menggunakan analisis sensitivitas untuk mengetahui kepekaan dari penggilingan gabah Duma Lori dengan mengubah beberapa faktor penting. Hasil analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu usaha dalam menghadapi setiap perubahan yang mungkin terjadi. Analisis ini dilakukan dengan terjadinya perubahan di tingkat harga bahan bakar produksi, volume produksi dan harga jual hingga nilai NPV menjadi negatif. Dari skenario penurunan produksi gabah 25. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil NPV - Rp 39.748.477,00, Net BC atau PI 0,505, dan IRR -1. Dari ke tiga kriteria tersebut telah dapat dipastikan bahwa penggilingan gabah Duma Lori peka terhadap penurunan produksi gabah. Dengan demikian, penggilingan Duma Lori perlu untuk mempertahankan volume produksi, bahkan perlu meningkatkan kapasitas produksi untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga input produksi. Untuk analisis switching value, yang digunakan sebagai suatu analisis untuk mencari batas kelayakan suatu usaha atau proyek. Dalam analisis ini digunakan skenario kenaikan harga bahan bakar produksi 20, penurunan volume produksi sebesar 20 dan harga jual 12. Atas skenario tersebut, pengembangan usaha penggilingan gabah berada pada ambang batas kelayakan dengan diperoleh hasil NPV Rp 0,00, PI atau Net BC 1,00 dan IRR 7.

4.4.3. Analisis Aspek Teknis

Hasil dari aspek pasar menunjukan gambaran masa depan yang cerah bagi usaha yang direncanakan, selanjutnya diteruskan dengan analisis aspek teknis. Aspek teknis dari penggilingan gabah Duma Lori adalah bangunan tempat penggilingan, mesin penggiling dan peralatan untuk pengangkutan gabah.

a. Penentuan Kapasitas Produksi