25
2.8 Pengelolaan Lingkungan
Dalam rangka mencapai pembangunan berkelanjutan, hal yang pertamakali harus dilakukan adalah melakukan pengelolaan lingkungan, sehingga sumberdaya yang ada di
dalamnya menjadi lestari. Oleh karenanya maka untuk mencapai pembangunan berkelanjutan maka pengelolaan sumberdaya alam harus mengikuti konsep
pembangunan sumberdaya yang berkelanjutan, seperti yang dinyatakan oleh Fauzy dan Anna 2005 yang menyatakan bahwa konsep pembangunan sumberdaya yang
berkelanjutan harus mengandung aspek: 1. Ecological sustainability keberlanjutan ekologi. Dalam pandangan ini
pemanfaatan sumberdaya alamhutan hendaknya tidak melewati batas daya dukungnya. Peningkatan kapasitas dan kualitas ekosistem menjadi hal yang utama.
2. Socioeconomic sustainability keberlanjutan sosial budaya-ekonomi. Konsep ini mengandung makna bahwa pembangunan perlu memperhatikan keberlanjutan dari
kesejahteraan pemanfaat sumberdaya pada tingkat individu. 3. Comunity sustainability, mengandung makna bahwa keberlanjutan kesejahteraan
dari sisi komunitas atau masyarakat perlu menjadi perhatian pembangunan yang berkelanjutan.
4. Institusional sustanability keberlanjutan kelembagaan. Dalam kerangka ini keberlanjutan kelembagaan yang menyangkut memelihara aspek finansial dan
administrasi yang sehat merupakan prasyarat dari ketiga pembangunan berkelanjutan diatas.
Dalam hal pengelolaan lingkungan melalui pendekatan sumberdaya alam, guna mencapai pembangunan yang berkelanjutan, ada empat prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu: 1. Optimalisasi pemanfaatan sosial budaya dan ekonomi; bahwa pengembangan
sumberdaya alam harus didasarkan pada strategi yang dapat mengoptimalkan manfaat sosial budaya dan ekonomi jangka panjang dari sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui. 2. Koordinasi antar bidang sektoral; ekosistem sumberdaya alam wajib dikelola dengan
memadukan kebijakan-kebijakan sektoral, perencanaan dan strategi pengelolaan guna mengoptimalisasi pemanfaatanya. Optimalisasi manfaat sosial budaya ekonomi
dapat dicapai dengan peningkatan koordinasi yang lebih baik dalam proses perencanaan atas kebutuhan pemanfaatan sumberdaya alam.
26 3. Multiguna sumberdaya alam; dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya,
kegiatan perencanaan dan manajemen sumberdaya alam dilakukan dengan mengambil berbagai kegunaan yang dimiliki oleh sumberdaya alam yang tersedia
dan dapat diperbaharui. 4. Memperhatikan kapasitas ekosistem; pemanfaatan sumberdaya alam akan sangat
bergantung pada kemampuan ekosistem sumberdaya alam tersebut dalam menyediakan sumber daya guna memenuhi permintaan.
Dalam pengelolaan lingkungan kita mengenal tiga standar pengelolaan, yaitu 1 British Standard BS 7750: 1994 yang berlaku di Inggris; 2 Environmental
Management Audit Scheme EMAS yang berlaku di Uni Eropa; dan 3 ISO seri 14000 merupakan standar internasional yang menjadi sarana penting dalam perdagangan
global yang terbuka dan tidak memihak, khususnya berkaitan dengan pemberian perlakuan yang tepat dalam penanganan masalah lingkungan Simatupang, 1995.
Dalam hal yang berkaitan dengan perdagangan global penerapan ISO seri 14000 dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk kongkrit dari implementasi dari konsep
pembangunan berkelanjutan. Bahkan Simatupang 1995 mengatakan bahwa terbitnya ISO seri 14000 pada pertengahan 1996 merupakan babak baru dalam standarisasi
perdagangan dunia setelah diterapkan ISO seri 9000 yang dianggap cukup handal dalam bidang sistem manajemen kualitas QMS. Dengan demikian, standar ISO seri 14000
dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan daya saing suatu produk industri dalam menembus pasar internasional dan sekaligus dijadikan faktor penggiat dalam
mengembangkan upaya pengelolaan lingkungan. Standar ISO seri 14000 bertumpu pada prinsip perbaikan terus-menerus
continous improvement dengan membawa elemen baru bagi peningkatan manajemen organisasi, yaitu pendekatan sistem manajemen untuk mengoptimalkan seluruh kinerja
lingkungan dan menengahi setiap kerusakan lingkungan. Penerapan ISO seri 9000 difokuskan pada kepuasan pelanggan dan persyaratan kualitas internal, sedangkan
penetapan ISO seri 14000 membuat perusahaan bukan saja mampu memuaskan pelanggan dan masyarakat tetapi sekaligus dapat memenuhi persyaratan peraturan
lingkungan yang diberlakukan. Pada ISODIS Draft of International Standard 14001, perbaikan terus-menerus
ini harus dapat mengoptimalkan lima bidang kegiatan dalam model sistem pengelolaan lingkungan EMS yang saling berhubungan dan bersamaan, yaitu 1 peninjauan
27 manajemen; 2 kebijakan lingkungan, 3 perencanaan: aspek lingkungan; aspek
hukum, persyaratan sasaran dan target; program pengelolaan lingkungan; 4 implementasi dan operasi: struktur dan pertanggungjawaban; pelatihan dan kepatuhan;
komunikasi; dokumentasi sistem pengelolaan lingkungan; pengendalian dokumen; pengendalian operasional; kesiapan dan reaksi pada keadaan darurat; dan 5
pemeriksaan dan tindakan perbaikan; monitoring dan pengukuran; tanpa konfirmasi dan tindakan korektif dan pencegahan; pencatatan; audit sistem pengelolaan lingkungan.
Sehingga dari situ akan didapatkan manfaat dari penerapan standar ISO 14001, melalui sertifikasi RSCC-PC, yakni pengurangan limbah.
Pemberian sertifikasi ini dilakukan setelah lembaga sertifikasi yang melakukan penelitian atau audit proses dan dokumentasi suatu kegiatan industri tersebut telah
melihat adanya kesesuaian pelaksanaan SML sistem manajemen lingkungan di pabrik tersebut dan industri tersebut telah memiliki SML yang memenuhi standar ISO 14001
dan menerapkan SML terus menerus secara aktif dalam kegiatan sehari-hari di pabrik. Selanjutnya setelah mendapatkan sertifikat ISO, maka perusahaan tersebut harus
melakukan kegiatan SML yang ada di bawah pengawasan dengan cara dilakukan audit di lapangan minimal 2 kali setahun oleh lembaga sertifikasi SML yang telah
memperoleh akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Hadiwiardjo, 1997. Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02MENKLHI1988 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran air dan udara adalah masuk dan dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam airudara dan atau berubahnya tatanan komposisi airudara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas airudara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan airudara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Adanya sertifikasi ISO 14001 ini sangat diperlukan mengingat dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, baik industri migas, pertanian maupun industri
non migas lainnya, maka semakin meningkat pula tingkat pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh adanya buangan-buangan industri Fardiaz, 1992. Oleh karenanya
maka pengelolaan lingkungan wajib dilakukan oleh suatu industri.
28
2.9 Pencemaran