Analisis Hierarki Proses AHP Membuat Struktur Hirarki Membuat matriks perbandingan berpasangan

53 Gambar 7. Tahapan analisis dengan aplikasi modifikasi Rap–fish menggunakan MDS

b. Analisis Hierarki Proses AHP

Pada penelitian ini ditentukan alternatif pengelolaan industri gula. Dalam menentukan alternatif pengelolaan pabrik gula dalam rangka mewujudkan model pengelolaan industri gula yang berwawasan lingkungan dilakukan analisis dengan menggunakan AHP dengan prinsip kerja sebagai berikut Maarif, 2000. 1. Identifikasi sistem, yaitu untuk mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan 2. Penyusunan struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan kriteria yang paling bawah 3. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya. Perbandingan berdasarkan “judgment” dari pengambil keputusan, dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya 4. Menghitung matriks pendapat individu 5. Menghitung pendapat gabungan 6. Pengolahan horizontal Kondisi pengelolaan limbah saat ini 54 7. Pengolahan vertikal 8. Revisi pendapat

c. Membuat Struktur Hirarki

Dalam menganalisis kebijakan pengelolaan limbah industri gula, struktur Hirarkinya dicoba untuk dilihat secara cukup detil seperti terlihat pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan model pengembangan industri gula berkelanjutan dilihat dari berbagai aspek dan pemangku kepentingan stakeholder, sedangkan Gambar 9 memperlihatkan contoh sintesa prioritas pemecahan masalah pada industri gula. Gambar 8. Struktur hirarki limbah industri gula LIMBAH INDUSTRI PADAT Solid Waste CAIR Liquid Waste GAS Air Waste Sosial budaya Budaya Ekonomi Lingkungan 55 Gambar 9. Diagram hirarki AHP pada pengembangan industri gula

d. Membuat matriks perbandingan berpasangan

Pada analisis AHP dibuat perbandingan berpasangan untuk menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya, dengan didasarkan pada judgement dari para pengambil keputusan. Dalam menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain, digunakan pembobotan berdasarkan skala Saaty Saaty, 1993 dalam Maarif, 2000 seperti Tabel 2.

e. Penentuan prioritas