Hubungan Antara Tingkat Kecukupan Zat Gizi dengan Status Gizi Balita BBU

DAFTAR PUSTAKA Adi AC. 2001. Makanan Penambah Berat Badan Anak. Jakarta: Puspa Swara. Aditianti. 2010. Faktor Determinan Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan di Indonesia. Bogor: Tesis. Institut Pertanian Bogor. Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Anisa P. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Anonim. 2015. Faktor Penyebab Stunted. http:alwaysnutritionist.blogspot.co.id 201504faktor-penyebab-stunted.html [ diakses pada 9 Mei 2015 pukul 21:00] Appoh LY, Krekling S. 2005. Maternal Nutritional Knowledge and Child Nutritional Status in The Volta Region of Ghana. Blackwell Publishing. Maternal and child nutrition, 1 pp 100-110. Apriadji WH. 1986. Gizi Keluarga. Seri Kesejahteraan Keluarga. Jakarta: PT Penebar Swadaya. Arisman. 2004. Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur kehidupan. Jakarta: EGC. Atmarita, Soendoro T, Jahari BA, Trihono, Tilden R. 2009. Kejadian Masalah Balita Pendek Bersamaan dengan Kegemukan Merupakan Ancaman Bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Di Indonesia. PERSAGI : Jurnal Ilmiah persagi.orgindex.php?hal=8jmlP=13. [Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. 2012. Laporan Singkat Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia 2009. Jakarta. [BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 2010. Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2009. Jakarta. Bahmat DO, Bahar H, Idrus J. 2012. Hubungan Asupan Seng, Vitamin A, Zat Besi dan Kejadian Stunting di Kepulauan Nusa Tenggara Riskesdas 2010. Jakarta: Skripsi. Universitas Esa Unggul. Berg A, Sajogyo. 1986. Pendidikan Untuk Gizi Yang Lebih Baik. Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional. Jakarta : Rajawali. [BPS] Badan Pusat Statistik. 1999. Indikator Kesejahteraan Rakyat 1998. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia. Jakarta: BPS. Dinas Kependudukan Jakarta Utara. 2015. Kecamatan Kelapa Gading, Kodya Jakarta Utara. Dina AA, Nur. 2011. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjen Kidul kota Blitar Studi pada Balita Umur 24-60 bulan. Malang: Universitas Negeri Malang. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Gizi dan Kesehatan Saluran Pencernaan pada Bayi dan Anak. Jakarta: Nestle Nutrilon. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Pemantauan Pertumbuhan Anak. Direktorat Gizi Masyarakat, Jakarta. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia. 2003. Gizi Seimbang Menuju Hidup Sehat Bagi Balita. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. Jakarta. [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Dirjen Kesmas. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Riskesdas. 2007. Jakarta . [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak. Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta. [Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Riskesdas. Jakarta . Dewi I, Kadek TA. 2014. Pengaruh Konsumsi Protein dan Seng serta Riwayat Penyakit Infeksi terhadap Kejadian Pendek pada Anak Balita Umur 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Penida III. Tesis. Universitas Udayana. Bali. Engle PL, Menon P, Haddad L. 1996. Care and Nutrition ; Concept and Measurement. Washington D.C. International Food Policy Research Institute IFPRI. Evelin PN, Djamaludin N. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi Balita. Jakarta: PT Wahyu Media. Fatimah S, Nurhidayah I, Rakhmawati W. 2008. Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Status Gizi Pada Balita Di Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya. Vol.10 18: 37-51. Fikawati S, Syafiq A. 2011. Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Praktik Pemberian ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional: 43: 120-131. Hammond KA. 2004. Dietary and Clinical Assessment. USA: Saunders. Harper I, Deaton BJ, Driskel JA. 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian Diterjemahkan oleh Suharjo. Jakarta: UI Press. Hartriyanti Y, Triyanti. 2007. Penilaian Status Gizi. In : Syafiq, A. et all, eds. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Hermana. 1993. Keamanan Pangan dan Status Gizi. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. Jakarta: LIPI. Ayu Bulan Febry KD, Marendra Z. 2008. Buku Pintar Menu Balita. Tangerang: PT Wahyu Media. Moreira P, Santos S, Padrao P, Cordeiro T, Bessa M, Valente H, Barros R, Teixeira V, Mitchell V, Lopes C, Moreira A. 2010. Food Patterns According to Sociodemographics, Physical Activity, Sleeping, and Obesity in Portuguese Children. International Journal of Environmental Research and Public Health. www.mdpi.comjournalijerph [ diakses pada 9 Mei 2015 pukul 21:00] Mualim K. 2001. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMT-P Program JPS-BK Terhadap Peningkatan Status Gizi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Temanggung Tahun 2001. Semarang: Skripsi. Universitas Diponegoro. Muaris H. 2006. Sarapan Sehat Untuk Anak Balita. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. Notoatmodjo S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nadeak MH. 2012. Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Anak Balita Ditinjau Dari Karakteristik Keluarga Di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai. Medan: Tesis. Universitas Sumatera Utara. PLAN Indonesia. 2006. Penilaian Situasi Pangan Dan Gizi Di Wilayah Kerja PLAN Indonesia Program Unit Lembata. http:ntt-academia.orgFlores Lembata_SituasiPangan_Report-FNS-Complete-draft.pdf [ diakses pada 9 Mei 2015 pukul 21:00]. Prasetyawati. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak KIA Dalam Millenium Development Goals MDGs. Yogyakarta : Aulia Medika. Pratiwi ET. 2007. Hubungan Pola Asuh Dengan Kasus Gizi Buruk Pada Balita Usia 1-5 Tahun: Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Setono Dan Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Surabaya: Skripsi. Universitas Airlangga. Rahmaulina DN. 2008. Hubungan pengetahuan ibu tentang gizi dan tumbuh kembang anak serta stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak usia 2-5 tahun. Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Rusjayanti VA, Siti RN. 2009. Hubungan Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Kasus Gizi Buruk Pada Balita Usia 1-3 Tahun: Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Rangkah Kota Surabaya. Surabaya: Tesis. Universitas Airlangga. Santi. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein Zink dengan Stunting pendek pada Balita Uisa 6-35 Bulan di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 1 2: 617-626. Setiarini A. 2008. Report of The Gizi Assessment: Suggetions For Expanding The Approach In Indonesia. Depkes .www.positivedeviance.orgPD. Sevilla CG, Ochave JA, Punzalan TG, Regalla BP, Uriarte GG. 2007. Research Methods. Rex Printing Company. Quezon City. Sihadi, Sudjasmin, Suhartato, Latifah T. 2000. Gambaran Perubahan Status Gizi Anak Balita Gizi Buruk Pengunjung Klinik Gizi Bogor. In. Sihadi. 2006. Kurang Energi Protein pada Anak Balita. Jurnal Epidemiologi Indonesia. Vol. 8 Edisi 3. Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Ditjen Dikti. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: IPB. Suhardjo. 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.