Status Risiko Manajemen risiko operasional pada pemasaran benih ikan patin PT Mitra Mina Nusantara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Pada dampak terjadinya risiko risiko per kejadian, penanganan tidak dilakukan dengan baik kesalahan proses, kecelakaan, dan ketidaktelitian dalam melakukan sampling merupakan kejadian yang memiliki dampak terbesar. Penanganan tidak dilakukan dengan baik kesalahan prosedur memberikan dampak sebesar Rp 9.013.170,82 merupakan dampak atau kerugian terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa jika terjadi risiko kesalahan prosedur dimana penanganan tidak dilakukan dengan baik maka perusahaan akan mengalami kerugian terbesar jika dibandingkan dengan risiko lainnya pada tingkat keyakinan 95 persen. Kecelakaan merupakan kejadian yang memberikan dampak atau kerugian terbesar kedua. Besarnya dampak adalah Rp 6.740.000 dengan tingkat keyakinan 95persen. Probabilitas terjadinya kecelakaan juga cukup besar, artinya selain memiliki kemungkinan terjadinya besar, dampak yang ditimbulkan jika hal ini terjadi juga besar. Ketidaktelitian dalam melakukan sampling merupakan kejadian yang memberikan kerugian terbesar ketiga sebesar Rp 2.757.867,93. Ketidaktelitian dalam melakukan sampling merupakan kejadian yang disebabkan oleh manusia. Ketidaktelitian dalam sampling berarti pekerja PT MMN tidak memilih benih ikan dengan baik sehingga benih yang dikirim tidak semua dalam kondisi baik. Hal ini menyebabkan benih yang dikirim akan sangat rentan dan kemungkinan besar akan mati pada saat pengiriman.

7.3 Status Risiko

Status risiko adalah ukuran yang menunjukkan tingkatan risiko. Dari status risiko akan diketahui mana risiko-risiko yang paling besar dan seterusnya sampai yang paling kecil. Status risiko hanya menggambarkan urutan risiko dari yang paling berisiko sampai yang paling tidak berisiko. Status risiko didapat dari perkalian antara probabilitas dengan dampak. Metode nilai standar digunakan untuk mengetahui nilai probabilitas dan metode VaR untuk menghitung dampak terjadinya risiko. Status risiko untuk risiko operasional dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Status Risiko Risiko Kejadian yang Merugikan Probabilitas Dampak Status Persen Rp Risiko Sumberdaya Manusia 22,4 3.442.607 771.143,97 Risiko Teknologi 0.05 143.967,78 71,98 Risiko Alam 48.4 1.296.249,57 627.384,79 Risiko Proses 41,7 7.464.425,27 3.112.665,34 Nilai status di Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai status tertinggi dari keempat faktor penyebab risiko operasional proses, alam, sdm, dan teknologi adalah pada risiko proses 3.112.665,34. Nilai status terendah adalah risiko teknologi 71,98. Hal ini berarti risiko proses merupakan sumber risiko paling besar dan teknologi merupakan sumber risiko paling rendah. Status risiko juga dihitung berdasarkan risiko per kejadian, selain berdasarkan keempat faktor penyangga utama dalam risiko operasional, yaitu risiko teknologi, alam, sdm, dan proses pada penanganan dan distribusi benih ikan patin sebagaimana pada Tabel 14. Tabel 14 . Status Risiko per Kejadian Risiko No. Risiko Kejadian yang Merugikan Kemungkinan Dampak Status Persen Rp Risiko Sumberdaya Manusia 1 Kelalaian 32.6 2.400.000 897.600 2 Ketidaktelitian dalam melakukan sampling 21,2 2.757.867,93 584.668 3 Kecelakaan 37.4 6.740.000 2.520.760 4 Pemilihan kendaraan yang salah 38.6 2.018.912,50 784.086,81 Risiko Teknologi 1 Teknologi penanganan tidak sesuai standar 21,5 143.967,78 30.953,07 Risiko Alam 1 Terganggunya jadwal keberangkatan pesawat delay karena kondisi cuaca 6.4 1.390.950 89.020,80 2 Bencana alam 41.3 990.000 408.870 Risiko Proses 1 Penanganan tidak dilakukan dengan baik kesalahan proses 25,5 9.013.170,82 2.298.358,56 2 Proses pengiriman terhambat kondisi jalan macet dan jalanan berlubang 9.9 625.000 61.875 Status risiko tertinggi terdapat pada risiko sumberday manusia yaitu pada risiko kecelakaan dengan nilai sebesar 2.520.760 kemudian disusul oleh penanganan tidak dilakukan dengan baik pada risiko proses yang memiliki status risiko sebesar 2.298.358,56. Posisi ketiga status risiko ditempati oleh kelalaian sebesar 897.600 juga berasal dari risiko sumberdaya manusia. Kecelakaan, penanganan yang tidak dilakukan dengan baik, dan kelalaian memiliki nilai status tinggi disebabkan oleh nilai probabilitas dan dampak yang besar. Prioritas utama yang perlu dipertimbangkan untuk menghindari kerugian besar adalah penanganan pada kegiatan yang berhubungan dengan sumberdaya manusia yang memiliki risiko terbesar. Penanganan risiko kemudian berlanjut hingga pada risiko dengan nilai status terendah, yaitu kegiatan yang disebabkan oleh teknologi. Setelah diketahui status risiko untuk masing-masing risiko, diperlukan alternatif penanganan yang tepat berdasarkan pemetaan risiko. Alternatif penanganan risiko dapat dijadikan rekomendasi bagi perusahaan untuk menangani risiko sesuai dengan prioritas utamanya.

7.4 Pemetaan Risiko