Kerangka Pemikiran Operasional Manajemen risiko operasional pada pemasaran benih ikan patin PT Mitra Mina Nusantara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

PT Mitra Mina Nusantara PT MMN merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang perikanan. Kegiatan utama perusahaan ini adalah menampung dan mendistribusikan benih ikan dari petani sampai ke konsumen. Jenis benih ikan yang didistribusikan antara lain ikan patin, ikan lele, ikan nila, ikan gurame, ikan bawal, ikan mas, lobster air tawar, serta udang galah dengan komoditi yang menjadi sumber pendapatan utama adalah ikan patin dengan kontirbusi hampir 80 .. Usaha pemasaran benih ikan patin kerap dihadapkan pada risiko yang dapat menghambat usaha ini. Risiko yang muncul pada usaha pemasaran benih ikan adalah risiko operasional yang bersumber dari manusia, teknologi, alam, dan proses. Risiko operasional terdapat dalam kegiatan pemasaran yang meliputi pengadaan benih, penanganan benih, serta distribusi. Proses distribusi merupakan sumber risiko terbesar yang dihadapi pemasar benih ikan. Pada usia benih, ikan memiliki kondisi tubuh yang lemah, gerakannya lambat, dan belum memiliki kemampuan perlindungan diri dari serangan hama dan penyakit. Berbagai kelemahan benih tersebut membuat proses pendistribusian benih ikan tidaklah mudah dan tidak jarang memberikan kerugian yang cukup besar. Risiko ini bisa muncul apabila pembenih tidak bisa menekan mortalitas benih. Proses penanganan benih ikan ikut berpengaruh dalam risiko ini. Faktor manusia, teknologi, alam, dan proses membuat tingkat mortalitas benih menjadi tinggi. Adanya mortalitas benih ikan patin akan menyebabkan penerimaan perusahaan berfluktuatif terkait pendapatan yang diterima seharusnya lebih besar apabila mortalitas tersebut tidak terjadi. Kebutuhan akan sistem pengelolaan risiko operasional sangat diperlukan PT MMN untuk dapat mengatasi segala kemungkinan kejadian yang merugikan di unit penanganan dan distribusi. Selama ini penerapan manajemen risiko yang dilakukan perusahaan dalam mengendalikan risiko belum dilakukan secara serius dan efektif. Analisis manajemen risiko perusahaan dapat dilakukan untuk mengetahui kegiatan perusahaan dalam melakukan manajemen risiko serta dapat digunakan untuk mengantisipasi dan mengelola risiko yang akan terjadi. Analisis awal yang dilakukan adalah dengan melakukan proses identifikasi risiko. Proses identifikasi risiko ini dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber risiko apa saja yang sering terjadi di perusahaan. Risiko yang telah teridentifikasi dapat dibuat daftar risiko, kemudian risiko-risiko yang ada pada daftar tersebut diukur. Pengukuran risiko bertujuan untuk memberikan masukan kepada pihak perusahaan sebagai bahan pertimbangan lain dalam menetapkan kebijakan perusahaan terkait dengan manajemen risiko untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Pengukuran risiko juga dimaksudkan untuk menghasilkan status dan peta risiko. Status risiko adalah ukuran yang menunjukkan tingkatan risiko sehingga diketahui risiko mana yang lebih berisiko dan tidak terlalu berisiko. Peta risiko adalah gambaran sebaran risiko dalam suatu peta sehingga diketahui dimana risiko berada dalam suatu peta. Klasifikasi sumber risiko ke dalam peta risiko dilakukan untuk mengetahui seberapa krusial sumber risiko yang terdapat dalam perusahaan. Pengukuran probabilitas dilakukan dengan metode nilai standar sedangkan pengukuran dampak sumber risiko dilakukan dengan metode VaR Value at Risk. Data yang digunakan untuk dampak sumber risiko pemasaran adalah data pembelian benih oleh MMN, data penjualan benih patin, data tingkat mortalitas benih patin, data kasus-kasus serta data penggunaan kendaraan dalam proses pengiriman benih pada kurun waktu September 2010 hingga Januari 2011. Setelah posisi sumber-sumber risiko diketahui, selanjutnya ditentukan strategi penanganan risiko yang tepat untuk mengatasi risiko operasional pada kegiatan pemasaran. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis strategi yang dapat diterapkan melalui data-data yang telah diperoleh. Analisis ini berdasarkan pada pengukuran risiko yang dilakukan dengan peta risiko sebagai acuan penilaian. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 . Kerangka Pemikiran Operasional Strategi penanganan risiko Risiko Operasional yang disebabkan oleh:  Sumberdaya manusia  Teknologi  Alam  Proses PT Mitra Mina Nusantara Unit Pemasaran Benih Ikan Patin Pemasaran benih ikan tidak maksimal yang terlihat dari besarnya tingkat mortalitas benih ikan yang didistribusikan Penerimaan berfluktuasi Identifikasi sumber-sumber risiko operasional:  Analisis deskriptif terkait risiko operasional yang terjadi pada kegiatan pemasaran Identifikasi probabilitas dan dampak risiko:  Metode Nilai Standar  Metode Value at Risk VaR IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian