Kromatografi cair kinerja tinggi
Selanjutnya dibuat pula sebuah garis akhir menggunakan pensil. Jarak antara garis awal dengan garis akhir biasanya 5 cm. Plat yang telah ditotol dengan sampel
dimasukkan ke dalam bejana pengembang yang telah terdapat eluen hasil proses penjenuhan yang dilakukan selama 20 menit. Penjenuhan berfungsi agar eluen
lebih efektif dalam memisahkan komponen tersebut. Eluen akan memisahkan komponen hingga garis akhir yang telah didesain. Semakin dekat kepolaran antara
sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut Wilson Walker 1994. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Kromatografi lapis tipis Tissue 1996. Tahapan selanjutnya adalah visualisasi atau deteksi. Deteksi atau visualisasi
sampel yang tidak berwarna dapat menggunakan dua cara, yaitu penyinaran dengan sinar UV 254 nm dan 356 nm dan pereaksi kimia ninhidrin, FeSO
4
, Dragendroff, dan anilin. Pada saat disinari dengan sinar UV, komponen yang
terpisahkan akan terlihat seperti spot atau bidang kecil yang berwarna gelap. Deteksi komponen juga dapat dilakukan dengan menempatkan kromatogram pada
bejana tertutup yang telah dijenuhkan dengan kristal iod. Uap kristal iod bereaksi dengan komponen yang terpisahkan dan terlihat seperti bercak-bercak kecoklatan.
Aplikasi dari teknik ini dapat digunakan untuk analisis kuantitatif membandingkan retardation factor R
f
senyawa murni dengan komponen, pola sidik jari, dan menentukan jumlah komponen dan preparatif untuk memperoleh
senyawa murni. Nilai R
f
yang akan dihasilkan dari suatu senyawa bernilai sama meskipun jarak plat yang digunakan berbeda Wilson Walker 1994.