Tema Puisi “Doa” Karya Chairil Anwar
                                                                                55
pemanfaatan kata konotatif ataupun bahasa kias sengaja dilakukan untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung.
Bait  1  dimanfaatkan  bahasa  kias  berupa  majas  metafora  untuk melukiskan kedekatan antara penyair dengan Tuhan dalam berdoa, pada
baris  ketiga  Aku  masih  menyebut  nama- mu  “Aku”  adalah  wahana
sedangkan “masih menyebut namamu” merupakan tenor bagian pokok. Bait  2  majas  hiperbola  dimanfaatkan  pada  bait  2  dengan
melukiskan  sesuatu  secara  berlebihan.  Hiperbola  dimanfaatkan  untuk menyangatkan  arti  guna  menciptakan  efek  makna  khusus,  yaitu
melukiskan bahwa dalam suasana yang gelap dan tenang penyair berdoa memuji  tuhannya  dengan  penuh  keikhlasan  supaya  doanya  dikabulkan
oleh  Tuhan  Yang  Maha  Esa.  Hal  tersebut  dilukiskan  pada  bait  ketiga dengan  bentuk  Caya-Mu  panas  suci  Tinggal  kerlip  lilin  di  kelam
sunyi. Bait  4  memanfaatkan  majas  hiperbola  pada  baris  kedua  Aku
hilang bentuk remuk yaitu melukiskan sesuatu yang berlebihan sehingga menimbulkan efek makna khusus.
Bait  5  memanfaatkan  majas  metafora  yang  melukiskan bahwasanya  penyair  rela  melakukan  apa  saja  untuk  mendapakan  ridho
dari  Yang  Maha  Kuasa.  Aku  mengembara  di  negeri  asing  merupakan majas  metafora,  membandingkan  sesuatau  tanpa  menggunakan
perbandingan. “Aku” adalah wahana sedangkan “mengembara di negeri
asing” adalah tenor. Dalam hal ini hiperbola menyatakan kedekatannya antara penyair
dengan Tuhan, rela mengembara kesebuah negeri asing yang sangat jauh demi  mendekatkan  diri  pada  Tuhannya  yang  dilukiskan  dengan  Aku
mengembara di negeri asing.
                