23
menyebabkan makna-makna abstrak menjadi konkrit dan cermat.
13
Pencitraan dapat dipahami dengan dua cara yaitu pemahaman dari sisi penyair dan
pemahaman dari sisi pembaca. Pemahaman dari sisi penyair, citraan merupakan rangkaian kata yang digunakan untuk menyampaikan pengalaman
inderanya. Dalam hal ini pencitraan berfungsi untuk membangun keutuhan puisi untuk menyampaikan pengalaman keinderaan penyair kepada pembaca.
Pemahaman dari sisi pembaca, citraan merupakan pengalaman indera yang terbentuk dalam pengimajinasian pembaca yang ditimbulkan oleh rangkaian
kata pada puisi. Dalam hal ini pencitraan berfungsi untuk membantu pembaca dalam mencapai pemahaman yang utuh dalam memahami dan menikmati puisi
karena dapat merasakan sesuatu yang konkret dari kata-kata yang disodorkan oleh penyair.
4. Kata Konkret
Seperti halnya pencitraan, kata konret juga berkaitan dengan penggunaan lambang dan kiasan. Citraan merupakan akibat dari pengimajian
yang diciptakan penyair, maka kata konkret ini merupakan syarat terjadinya pengimajian itu. Kata konkret akan membantu pembaca dalam memahami
puisi secara total karena kata konkret akan membuat pembaca dapat membayangkan secara jelas keadaan yang dilukiskan penyair. .
5. Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung
mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna hias.
D. Pengajaran Puisi di Sekolah
1. Materi
a. Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek
kognitif fakta, konsep, prinsip, prosedur aspek afektif, ataukah aspek
13
M. Atar Semi, Anatomi Sastra, Padang : Angkasa Raya, cetakan ke 2, 2000, h.124
24
psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan
strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran.
Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi
pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu
ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga terjadi kesesuaian
dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI,
salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah “Menulis surat dagang dan surat kuasa“. Setelah diidentifikasi, ternyata
materi pembelajaran untuk mencapai kemampuan tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus
dipelajari peserta didik agar mampu membuat Surat Dagang sekurang- kurangnya meliputi: 1jenis surat niaga, 2 jenis perjanjian jual beli dan
surat kuasa, 3 menulis surat perjanjian jual – beli dan surat kuasa
sesuai dengan keperluan , 4 surat perjanjian jual – beli dan surat
berdasarkan struktur kalimat dan EYD. Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses
pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat
prerequisite akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya.