macam sub bagian di madrasah. Namun dari pihak guru, hambatan yang dirasakan menurut guru bidang studi bahasa indonesia tersebut bahwa:
“Kendala yang dirasakan dalam layanan administrasi masih tidak terlalu cepat, misalnya: pendataan nomor urut dan print out data
pendidik dan tenaga kependidikan, dalam faktor lain peralatan sekolah yang sudah tidak layak pakai tidak segera ditindak lanjuti karena
terkait anggaran.
”
14
Kemudian pihak guru yang lain menambahkan: “Untuk keberadaan ruang tenaga administrasi masih terasa lelah jika
harus bolak-balik apalagi kondisi guru perempuan dalam keadaan hamil dan fasilitas untuk guru masih kurang karena dilihat dari jumlah
guru yang banyak.”
15
Menurut orang tua siswa yang berperan aktif dalam informasi kegiatan sekolah menambahkan dalam hambatan yang dirasakan bahwa:
“Pelayanan agar dapat ditingkatkan lebih baik lagi, ruangan tenaga administrasi alangkah baiknya tidak di lantai 3 dari gedung karena
orang tua yang berusia lanjut merasa kelelahan. ”
16
Berdasarkan pemaparan dan hasil wawancara di atas, dari pihak tenaga administrasi dan para pengguna jasa mengungkapkan bahwa
hambatan-hambatan yang dialami berbeda. Hambatan yang dialami antara lain pengumpulan berkas dari pihak orang tua maupun siswa tidak
selalu berjalan tepat waktu, sistem database kepegawaian belum menerapkan secara komprehensif, layanan yang diberikan masih belum
terbilang cepat, dan keberadaan ruangan tenaga administrasi membuat kelelahan orang tua siswa karena berada di lantai 3.
14
Hasil Wawancara dengan Muttaqillah, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 26 September 2016.
15
Hasil Wawancara dengan Putri Hidayati, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Jumat 21 Oktober 2016.
16
Hasil Wawancara dengan Ibu Laili Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26 September 2016.
.
5. Strategi dalam Meningkatkan Mutu Layanan Administrasi
Dalam meningkatkan mutu layanan administrasi diperlukan strategi yang dilakukan agar tujuan sekolah tercapai. Terdapat beberapa pendapat
mengemukakan strategi peningkatan mutu layanan administrasi sebagai berikut:
Menurut Kepala Madrasah strategi untuk memotivasi kinerja para tenaga administrasi dengan cara:
“Motivasi untuk para tenaga administrasi, secara komunikatif menegaskan bahwa mereka adalah bagian yang tak terpisahkan
berlangsungnya proses pendidikan dan memastikan bahwasannya semua hal tersebut berjalan dengan baik, karena fungsi dari pegawai
tenaga administrasi ialah untuk memberikan pelayanan terhadap terselenggaranya proses pendidikan.
”
17
Menurut kepala
bagian tenaga
administrasi strategi
untuk meningkatkan layanan dari pihak tenaga administrasi bahwa:
“Kan semua orang ada yang ikut diklat ada yang enggak, tapi yang sering ikut, pernah semua sih kayaknya, kalau yang kita anggap diklat
itu pas rapat kerja, itu termasuk pelatihan juga, cuma selebihnya yang menunjukkan itu sebagai pelatihan belum ada, di setiap rapat kerja
mengadakan narasumber dari berbagai macam kalangan dalam rangka raker, cuma kita pihak sekolah tidak mengeluarkan sertifikat. Jadi
hanya keterlibatan saja.”
18
Kemudian salah satu tenaga administrasi bagian keuangan kepegawaian mengemukakan bahwa:
“Iya benar adanya saya mengikuti pelatihan yang diadakan dari pihak sekolah.”
19
17
Hasil Wawancara dengan Sugiono Selaku Kepala Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 03 Oktober 2016.
18
Hasil Wawancara dengan Sartana, Selaku Kepala Bagian Tenaga Administrasi MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Kamis, 15 September 2016.
19
Hasil wawancara dengan M. Agung Sya’ban sebagai Kepala SubBidang Keuangan
Kepegawaian Tenaga Administrasi. Pada Hari Kamis, 22 September 2016.
Dari pemaparan di atas adanya sinkronisasi antara motivasi dari kepala Madrasah yang di mana kepala bagian tenaga administrasi telah
mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada para tenaga administrasi, namun pelatihan yang diberikan tersebut diadakan di dalam sekolah
bersamaan dengan rapat kerja atau dikenal On The Job Training. Selain pengadaan diklat di dalam sekolah, menurut guru wali kelas
yang merasakan dampak kinerja tenaga administrasi bahwa strategi para tenaga administrasi ialah:
“Strategi yang dilakukan biasanya menginventarisir kebutuhan guru, terus membuat angket kepuasan pelanggan melalui link SIDP, segala
masukan-masukan dimasukkan ke SIDP dan dilakukan selama 1 tahun 2x, kemudian sudah berjalannya SIMAK yang memudahkan guru
dalam menginput nilai.
”
20
Salah satu guru bidang studi menambahkan: “Strategi yang diterapkan oleh tenaga administrasi saat ini yaitu:
SIMAK. Yang mana sangat membantu guru dalam pekerjaan menginput nilai. Namun alangkah baiknya kinerja yang sudah
dijalankan agar lebih baik lagi, lebih kompak dan tidak hanya berfokus
mengandalkan bidang yang ditekuni.”
21
Madrasah Pembangunan dalam berupaya meningkatkan mutu layanan sekolah memberikan fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran,
upaya tersebut merupakan salah satu strategi. Hal ini sudah dirasakan oleh pengguna jasa pendidikan yaitu orang tua siswa, bahwa:
“Menurut saya sebagai wali siswa di sekolah ini, saya merasa dan menganggap layanan dari madrasah sudah bagus, karena fasilitas di
kelas juga sudah ada AC dan pembelajarannya menggunakan
LCDProyektor.”
22
20
Hasil Wawancara dengan Afif Abdul Latif Salah Satu Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Senin, 10 Oktober 2016.
21
Hasil Wawancara dengan Nurmala, Selaku Guru MI Pembangunan UIN Jakarta, Pada Hari Jumat 21 Oktober 2016.
22
Hasil Wawancara dengan Ibu Dewi Selaku Orang Tua Siswa, Pada Hari Senin, 26 September 2016.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tenaga administrasi menerapkan berbagai macam strategi untuk meningkatkan
layanan administrasi. Yang mana strategi tersebut berdampak pada setiap pengguna jasa di madrasah. Pihak kepala madrasah secara rutin tidak
luput untuk memotivasi para tenaga administrasi dan pegawai lainnya. Kepala bagian tenaga administrasi mengupayakan pengadaan diklat
secara rutin di dalam sekolah, pengoptimalan pembayaran SPP online, dan
menerapkan Sistem
Informasi Manajemen
Akademik KependidikanSIMAK.
C. Temuan Hasil Penelitian
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memiliki tenaga administrasi yang berasal dari latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda,
jumlah tenaga administrasi yang ada sekitar 25 pegawai dan sekitar 17 pegawai memiliki gelar Sarjana hingga Magister. Kemudian usia tenaga
administrasi rata-rata di atas 30 tahun serta masa kerja di atas 5 tahun menunjukkan telah banyak pengalaman yang dirasakan oleh tenaga
administrasi dalam mengelola kegiatan administrasi di MI Pembangunan UIN Jakarta.
Pengelolaan administrasi yang dilakukan oleh tenaga administrasi di dalam madrasah pembangunan terdapat pada 3 bagian. Pertama, sub bidang
pendidikan pengajaran. Kedua, sub keuangan kepegawaian, dan ketiga, sub bagian umum. Bidang pendidikan pengajaran berperan untuk
menangani hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar, bagian keuangan kepegawaian menangani hal-hal yang
berkaitan dengan pemasukan pengeluaran biaya serta data pegawai, pada bidang umum menangani hal-hal yang berkaitan dengan menjaga