Aspek Pengukuran Teman-teman stambuk 2008 FKM USU, Nita, Nurul, Wita, Nia, Vonny, Fiesta, Ervanny, Vitry, Stella,

11. Status gizi adalah keadaan tubuh pasien hipertensi rawat inap yang didapat melalui pengukuran indeks massa tubuh.

3.7. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran dalam penelitian ini adalah untuk mengukur penatalaksanaan diet serta status gizi pasien hipertensi rawat inap. 1. Penatalaksanaan Diet Jantung Penatalaksanaan diet jantung dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kesesuaian pemberian diet jantung berdasarkan indikasi pemberian dan kandungan zat gizi. Makanan yang diberikan kepada pasien hipertensi dengan komplikasi jantung ditimbang dengan menggunakan timbangan makanan lalu dianalisis kandungan zat gizi utama yaitu kalori, protein, lemak, karbohidrat dan natrium dengan menggunakan DKBM. Kesesuaian diet jantung dapat dilihat dari indikasi pemberian dan kandungan gizi yang diberikan sebagai berikut Arief, 2002 : Tabel 3.1. Kriteria Kesesuaian Diet Jantung IV Berdasarkan Indikasi Pemberian Dan Kandungan Zat Gizi Utama Diet Jantung IV No. Sesuai Tidak Sesuai 1. - Indikasi pemberian : Diberikan kepada penderita hipertensi komplikasi jantung ringan, dalam bentuk makanan biasa - Kalori : 2023 kkal - Protein : 67 gr - Lemak :51 gr - Karbohidrat : 329 gr - Natrium : 172 mg - Indikasi pemberian : diberikan bukan kepada penderita hipertensi komplikasi jantung ringan dan bukan dalam bentuk makanan biasa - Kalori : 2023 kkal atau 2023 kkal - Protein : 67 gr atau 67 gr - Lemak : 51 gr atau 51 gr - Karbohidrat : 329 gr atau 329 gr - Natrium : 172 mg atau 172 mg Sumber : Arief, 2002 Universitas Sumatera Utara Selain itu, keberhasilan penatalaksanaan diet jantung juga dipengaruhi oleh kepatuhan pasien hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap dalam melaksanakan diet jantung dari rumah sakit, yang dapat diukur melalui 12 pertanyaan yang disediakan untuk responden dengan memilih jawaban yang telah disediakan. Jawaban yang paling benar diberi nilai 2, nilai 1 untuk jawaban hampir benar, dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Menurut hasil penelitian Barus 2009 yang mengutip pendapat Arikunto bahwa kriteria di atas dapat dikategorikan tingkat tindakan responden sebagai berikut : - Baik, jika nilai reponden 75 dari total seluruh pertanyaan tentang kepatuhan, dengan nilai 23 - Sedang, jika nilai responden 40-75 dari total seluruh pertanyaan tentang kepatuhan, dengan nilai 12-23 - Kurang, apabila nilai responden 40 dari total seluruh pertanyaan tentang kepatuhan, dengan nilai 12

2. Status Gizi

Status gizi pasien hipertensi rawat inap dinilai dengan cara pengukuran indeks massa tubuh IMT, namun sebelumnya berat badan dan tinggi badan pasien harus diketahui agar indeks massa tubuh pasien dapat dihitung. Berat badan dan tinggi badan pasien hipertensi rawat inap dapat diketahui melalui data pengukuran yang telah dilakukan oleh pihak RSU Bandung sebelum pasien dirawat inap. Pengukuran indeks massa tubuh dapat dilakukan dengan rumus berikut ini. IMT = Universitas Sumatera Utara