Tabel 2.3. Komposisi Zat Gizi Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Dan Natrium Dalam Diet Jantung
Jenis Diet Komposisi Zat Gizi Utama
Kalori kkal
Protein gr
Lemak gr
Karbohidrat gr
Natrium mg
Jantung I 835
21 24
140 304
Jantung II 1325
44 35
215 248
Jantung III 1756
64 41
290 172
Jantung IV 2023
67 51
329 172
Sumber : Arief, 2002
RSU Bandung merupakan salah satu rumah sakit swasta yang menyediakan makanan bagi pasien yang dirawat inap. Dalam hal ini, RSU Bandung memberikan
diet jantung IV untuk penderita hipertensi komplikasi jantung. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan jumlah tenaga medis dan sarana yang tersedia untuk memberikan
pelayanan kepada penderita jantung dengan keluhan komplikasi jantung berat RSU Bandung Medan, 2011.
2.5. Penatalaksanaan Diet Jantung Bagi Penderita Hipertensi Komplikasi Jantung Yang Rawat Inap
Penanganan hipertensi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu medis dan nonmedis. Melalui cara nonmedis adalah dengan penatalaksanaan diet.
Penatalaksanaan diet bagi penderita hipertensi disesuaikan dengan penyakit komplikasi hipertensi yang diderita, seperti diet jantung jika penderita tersebut
menderita komplikasi jantung, diet stroke dan lain sebagainya. Diet pada penderita hipertensi bertujuan untuk mengurangi asupan garam, mengurangi kadar lemak dalam
tubuh sehingga didapat berat badan yang ideal sesuai dengan tinggi badan, serta mempertahankan agar tubuh tetap berada pada berat badan yang ideal sesuai dengan
tinggi badan Marliani dan Tantan, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi 160 mmHg, selain pemberian obat-obatan anti hipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup.
Penatalaksanaan diet bagi penderita hipertensi komplikasi jantung yang rawat inap harus diberikan diet yang sesuai dengan komplikasi nya serta harus diperhatikan
kepatuhan pasien dalam menjalani diet yang diberikan rumah sakit selama pasien dirawat inap. Tujuan dari penatalaksanaan diet adalah untuk membantu menurunkan
tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menuju normal. Di samping itu, penatalaksanaan diet juga ditujukan untuk menurunkan faktor risiko lain seperti berat
badan yang berlebih, tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat dalam darah. Harus diperhatikan pula penyakit degeneratif lain yang menyertai darah tinggi seperti
jantung, ginjal dan diabetes mellitus. Diet yang diberikan harus sesuai dengan standar diet, baik dari jenis dan indikasi pemberian maupun komposisi zat gizi nya Anonim,
2004. Dalam hal ini, penderita hipertensi yang mengalami komplikasi jantung diberikan diet jantung.
2.6. Kepatuhan Pasien Dalam Menjalani Diet Yang Diberikan Rumah Sakit
Keberhasilan penatalaksanaan diet bagi pasien penderita hipertensi yang rawat inap juga dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam melaksanakan diet tersebut.
Kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan penatalaksanaan diet pada terapi non medis penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, asma,
kanker, dan juga penyakit gangguan mental, penyakit infeksi HIV AIDS serta tuberkulosis Adanya ketidakpatuhan pasien pada terapi penyakit ini dapat
memberikan efek negatif yang sangat besar karena prosentase kasus penyakit penyakit tersebut di seluruh dunia mencapai 54 dari seluruh penyakit pada tahun
Universitas Sumatera Utara
2001. Angka ini bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 65 pada tahun 2020 BPOM RI, 2006.
2.7. Status Gizi Pasien Hipertensi Komplikasi Jantung