2.4.1. Tujuan Diet Jantung
Tujuan diet penyakit jantung adalah memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, dan
mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air Almatsier, 2004.
2.4.2. Syarat Diet Jantung
Syarat-syarat diet penyakit jantung yaitu makanan yang diberikan harus mengandung kalori yang cukup. Protein cukup yaitu sebesar 0,8 gr per kg berat
badan. Makanan yang disediakan harus mengandung lemak sedang sebesar 25-30 dari kebutuhan energi total. Kolesterol yang terkandung harus kurang dari 300 mg.
Makanan mengandung garam rendah, yaitu 2 sampai 3 gr per hari. Makanan yang dimakan haruslah mudah cerna dan tidak menimbulkan gas. Cukup serat untuk
mencegah komplikasi. Bentuk makanan harus disesuaikan dengan keadaan penyakit Almatsier, 2004.
2.4.3. Jenis Diet Jantung
Menurut Arief 2002, jenis diet jantung berdasarkan indikasi pemberiannya terdiri dari empat jenis diet jantung yaitu :
1. Diet jantung I, diberikan kepada pasien dengan infark miokard akut IMA atau gagal jantung kongestif berat dengan gejala dan tanda: nyeri dada, mual
dan muntah, adanya perangsangan sistem saraf pusat, dan diikuti oleh pembengkakan hati, edema periphenal, penurunan cardiac output, dan output
urine menurun. Diberikan makanan berupa 1-1,5 liter cairan sehari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya.
Universitas Sumatera Utara
2. Diet jantung II diberikan secara berangsur dalam bentuk makanan lunak setelah fase akut IMA teratasi. Menurut beratnya hipertensi atau edema yang
menyertai penyakit, makanan diberikan sebagai diet jantung II rendah garam. 3. Diet jantung III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung II
atau kepada pasien penyakit jantung yang tidak terlalu berat seperti rasa sakit pada bagian dada, adanya masalah pencernaan, adanya gejala flu, serta nafas
pendek. Makanan diberikan dalam bentuk makanan mudah cerna bentuk lunak. Menurut beratnya hipertensi atau edema yang menyertai penyakit,
diberikan sebagai diet jantung III rendah garam. 4. Diet jantung IV diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet jantung III
atau kepada pasien penyakit jantung ringan dengan gejala nyeri di bagian dada, sesak nafas, jantung berderbar kencang, pingsan atau terasa mau
pingsan. Diberikan dalam bentuk makanan biasa. Menurut beratnya hipertensi atau edema yang menyertai penyakit, makanan diberikan sebagai diet jantung
IV rendah garam. Pada setiap jenis diet jantung memiliki komposisi zat gizi utama yang sama.
Komposisi zat gizi utama yang harus terkandung pada setiap jenis diet jantung adalah zat gizi kalori, protein, lemak, karbohidrat, dan natrium. Komposisi zat gizi tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Komposisi Zat Gizi Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Dan Natrium Dalam Diet Jantung
Jenis Diet Komposisi Zat Gizi Utama
Kalori kkal
Protein gr
Lemak gr
Karbohidrat gr
Natrium mg
Jantung I 835
21 24
140 304
Jantung II 1325
44 35
215 248
Jantung III 1756
64 41
290 172
Jantung IV 2023
67 51
329 172
Sumber : Arief, 2002
RSU Bandung merupakan salah satu rumah sakit swasta yang menyediakan makanan bagi pasien yang dirawat inap. Dalam hal ini, RSU Bandung memberikan
diet jantung IV untuk penderita hipertensi komplikasi jantung. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan jumlah tenaga medis dan sarana yang tersedia untuk memberikan
pelayanan kepada penderita jantung dengan keluhan komplikasi jantung berat RSU Bandung Medan, 2011.
2.5. Penatalaksanaan Diet Jantung Bagi Penderita Hipertensi Komplikasi Jantung Yang Rawat Inap