Kerangka Konsep Penelitian Jenis dan Rancangan Penelitian Instrumen Penelitian

Tujuan utama dari pengendalian indeks massa tubuh IMT adalah untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Keuntungan apabila indeks massa tubuh normal adalah penampilan baik, lincah, dan risiko sakit rendah. Indeks massa tubuh yang kurang dan berlebihan akan menimbulkan risiko terhadap berbagai macam penyakit.

2.9. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang dicapai dalam penelitian ini, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Penatalaksanaan diet pada pasien penderita hipertensi yang rawat inap didukung oleh pemberian diet serta tindakan kepatuhan pasien. Selain itu, peneliti ingin mengetahui status gizi pasien penderita hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap. Penatalaksanaan diet jantung • Pemberian Diet • Kepatuhan Pasien Status Gizi Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran penatalaksanaan diet jantung dan status gizi pasien penderita hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bandung Medan Tahun 2012. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di RSU Bandung, Medan. Adapun alasan dalam pemilihan lokasi karena Rumah Sakit Umum Bandung Medan merupakan salah satu rumah sakit swasta di Kota Medan yang memberikan pelayanan gizi bagi pasien penderita hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan April 2012 . 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien penderita hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap yang tercatat sebagai pasien RSU Bandung Medan pada tahun 2012 dengan rata-rata kunjungan per bulan yaitu sebanyak 30 orang. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Pada penelitian ini, sampel merupakan pasien penderita hipertensi komplikasi jantung yang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bandung Medan pada bulan Maret 2012 sampai dengan April 2012. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara menentukan waktu dan kriteria sampel. Pengambilan sampel dilakukan sampai jumlah sampel minimal terpenuhi yakni sebanyak 30 orang, dengan kriteria: pasien yang dapat berkomunikasi dengan baik, pasien berusia 20 sampai 60 tahun, serta pasien hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap. Jumlah sampel yang memenuhi krtiteria pada saat penelitian dilakukan adalah sebanyak 35 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data jenis indikasi pemberian diet jantung dan komposisi kandungan zat gizi kalori, protein, lemak, karbohidrat, dan natrium yang diperoleh dari makanan diet jantung yang disajikan oleh rumah sakit. 2. Data tindakan kepatuhan pasien hipertensi komplikasi jantung yang diperoleh melalui kuesioner. 3. Data status gizi yang diperoleh dari hasil perhitungan indeks massa tubuh IMT. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bagian rekam medik RSU Bandung Medan, meliputi : 1. Jumlah pasien hipertensi yang menjalani rawat inap, 2. Data pengukuran berat badan dan tinggi badan pasien hipertensi komplikasi jantung yang menjalani rawat inap, 3. Menu makanan yang disajikan untuk pasien penderita hipertensi komplikasi penyakit jantung yang rawat inap, 4. Gambaran umum RSU Bandung Medan.

3.5. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner yang berisi pertanyaan untuk mengukur tindakan kepatuhan pasien dalam penatalaksanaan diet di rumah sakit. 2. Kalkulator untuk menghitung indeks massa tubuh pasien. 3. Daftar komposisi bahan makanan untuk menganalisis kandungan zat gizi pada diet yang diberikan oleh pihak rumah sakit. 4. Formulir food weighing untuk melihat jumlahporsi makanan yang diberikan rumah sakit kepada responden selama satu hari. 5. Timbangan makanan untuk menimbang makanan yang diberikan rumah sakit kepada responden. 3.6. Definisi Operasional 1. Penderita hipertensi adalah semua pasien hipertensi rawat inap di RSU Bandung Medan yang hipertensi komplikasi penyakit jantung. Universitas Sumatera Utara 2. Umur adalah lamanya waktu hidup responden sesuai dengan yang tercatat di data rekam medik RSU Bandung Medan. 3. Jenis Kelamin adalah suatu ciri responden yang membedakan identitasnya antara laki-laki dan perempuan. 4. Suku adalah ciri responden yang berkunjung ke RSU Bandung Medan yang dikategorikan atas Batak termasuk karo, toba, mandailing, jawa, minang, dan suku lainnya. 5. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani responden yaitu : SD, SMP, SMA, DIII, dan PT. 6. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden untuk mendapatkan berupa uang atau barang, yaitu PNS, pegawai swasta, wiraswasta, dan lainnya. 7. Lama menderita adalah waktu lamanya penyakit hipertensi komplikasi penyakit jantung yang dialami oleh responden. 8. Jenis kelas rawat inap pasien adalah kelas pasien hipertensi komplikasi jantung yang rawat inap di RSU Bandung Medan yang dibedakan atas pasien Super VIP, VIP, kelas I, Kelas II, Kelas III. 9. Penatalakasanaan diet jantung adalah pemberian diet jantung pada responden yang diberikan oleh pihak rumah sakit, yang keberhasilannya juga dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam melaksanakan diet jantung. 10. Kepatuhan pasien adalah tindakan responden dalam melaksanakan diet jantung yang diberikan oleh pihak rumah sakit, yang terdiri dari kepatuhan baik, sedang, dan kurang. Universitas Sumatera Utara 11. Status gizi adalah keadaan tubuh pasien hipertensi rawat inap yang didapat melalui pengukuran indeks massa tubuh.

3.7. Aspek Pengukuran