9 Siguci
10,40 5,07
10 Kuta Jurung
9,60 4,68
11 Tala Peta
12,62 6,15
12 Lau Bukit
5,25 2,56
13 Panungkiran
6,58 3,20
14 Lau Tambak
29,86 14,56
15 Rambai
7,36 3,58
Jumlah 20,506
100,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang Tahun 1990
Dari tabel di atas tampak bahwa desa yang mempunyai wilayah terluas
adalah desa Lau Barus Baru dan Gunung Rintis yaitu sekitar 19,40 dari luas
kecamatan STM Hilir. Sementara itu desa yang luas wilayahnya paling sedikit adalah Desa 1,60 dari luas Kecamatan STM Hilir.
2.2 Komposisi Penduduk
Masyarakat Kecamatan STM Hilir merupakan masyarakat yang heterogen, yang terdiri dari beraneka ragam suku. Keanekaragaman masyarakat di kecamatan
ini karena wilayahnya berada pada posisi daerah perkebunan besar ataupun perkebunan kecil Milik Perseorangan, oleh sebab itu maka daerah tersebut sebagai
daerah pemukiman karyawan dari perkebunan. Jumlah penduduk kecamatan STM Hilir yaitu 24078 jiwa yang terdiri dari
5346 KK yang didiami berbagai suku, satu sama lain hidup rukun dan mampu
Universitas Sumatera Utara
memelihara adat istiadat, dan tenggang rasa antar pemeluk agama yang berbeda.
7
No
Dari total jumlah penduduk tersebut terdapat berbagai sub etnis antara lain Jawa, Melayu, Karo, Simalungun, Batak Toba, Tapanuli Selatan. Mengenai jumlah
penduduk berdasarkan suku dan persentase tiap desa adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Jumlah Suku Tiap Desa
Di Kecamatan STM Hilir Tahun 1990
Desa Suku
Jawa Karo Tapsel Toba Melayu Simalungun
1 Talun Kenas
361 1754
- 18
- 50
2 Sumbul
150 1425
- 11
14 16
3 Tadukan Raga
1491 188
25 5
271 12
4 Limau Mungkur
330 1108
- 52
12 15
5 Nagara Baringin
196 1657
- 10
20 685
6 Lau Barus Baru
2651 259
11 337
23 68
7 Juma Tombak
535 605
- 18
- 290
8 Lau Rempak
110 355
- 95
- 128
9 Gunung Rintis
670 1242
- 116
4 23
10 Siguci 312
880 -
38 34
162 11 Kuta Jurung
34 731
- -
- 24
12 Tala Peta 275
1143 -
23 -
72 13 Lau Bukit
11 1147
- 51
- 47
7
Data dokumentasi Kecamatan STM Hilir tahun 1990
Universitas Sumatera Utara
14 Panungkiran 6
845 -
- -
- 15 Rambai
6 716
- 5
- -
JUMLAH 7138 14055
36 779
378 1692
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang Tahun 1990
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa urutan suku terbesar sampai yang terkecil adalah sebagai beriku
1. Karo 14055 jiwa
2. Jawa 7138 jiwa
3. Simalungun 1692 jiwa
4. Toba 779 jiwa
5. Melayu 378 jiwa
6. Tapsel 36 jiwa.
Suku mayoritas di Kecamatan STM Hilir adalah Suku Karo hal ini disebabkan oleh daerahnya berada pada perbatasan antara wilayah Tanah Karo.
Bercampurbaurnya suku-suku di kecamatan STM Hilir ini karena: a.
Perkebunan yang membutuhkan karyawan, contoh pada awal perkembangan perkebunan terjadi imigrasi yang dilaksanakan pada masa politik etis Politik
Balas Budi, akibatnya banyak suku Jawa pindah ke Sumatera Utara untuk dijadikan pekerja dalam perkebunan
b. Hasrat untuk merantau yaitu untuk mencari kehidupan yang lebih baik, contoh
adalah suku Batak Toba dan Tapanuli Selatan. c.
Penempatan pegawai negeri yang dilakukan oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Bercampurbaurnya penduduk ini secara langsung maupun tidak langsung membentuk integritas yaitu bercampurbaurnya suku-suku sehingga mengenal
budaya yang satu dengan yang lain. Kemajemukan penduduk ataupun masyarakat Kecamatan STM Hilir
membuat beragamnya agama yang dianut, dan dibawa oleh perantau dari daerah asalnya sendiri. misalnya suku Batak Toba dari Tapanuli Utara
8
No
yang mayoritas beragama Kristen Protestan merantau ke STM Hilir akan membentuk komunitas
tanpa adanya rasisme sesuai dengan agama yang dianut. Jumlah pemeluk agama pada masyarakat yang ada di Kecamatan STM Hilir ini adalah:
Tabel 1.4 Jumlah Pemeluk Agama
Di Kecamatan STM Hilir Tahun 1990
Agama Jumlah
Persentase Dalam Jumlah Penduduk
1 Islam
10141 42,11
2 Kristen Protestan
6043 25,09
3 Khatolik
7703 31,99
4 Hindu
56 0,23
5 Budha
- -
Jumlah 99,42
Sumber: Data Penduduk Kecamatan STM Hilir Tahun 1990
8
Penyebaran agama Kristen di Tapanuli di Tanah Batak di lakukan oleh Dr I. l. Nommensen tahun 1863 yang dikirim oleh RMG Rheinische Mission Gesellschaf dari jerman. Baca buku karangan
Lothar Schreiner. Perjumpaan adat injil di tanah batak. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. 1999
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas dapat dikatakan bahwa masyarakat lebih banyak memeluk Agama Islam yaitu 42,11 . Jumlah pemeluk agama yang dianut oleh
masayrakat adalah Hindu yaitu 0,23 dan Pemeluk Agama Budha tidak ada. Kerukunan umat beragama antar pemeluknya di kecamatan STM Hilir,
menunjukkan kondisi dan situasi yang berasakan biar berbeda beda tetap satu jua. Pembentukan pribadi generasi pemuda untuk lebih mempertebal keimanan
dilakukan melalui pembinaan dalam bidang keagamaan seperti pembentukan dan pembinaan remaja mesjid bagi kalangan generasi muda islam, maupun perkumpulan
kerohanian oleh remaja Kristen yang bekerja sama dengan pimpinan gereja. Kecenderungan para pemeluk agama untuk lebih meningkatkan keyakinan diri
kepada Tuhan tercermin dalam menjalankan ibadah maupun dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan masyarakat antar pemeluk agama. Untuk menunjang
masyarakat menjalankan ibadahnya, di kecamatan STM Hilir terdapat rumah ibadah menurut jenisnya antara lain:
1. Mesjid
: 21 buah 2.
Langgar surau : 22 buah
3. Gereja
: 61 buah 4.
Kuil : 1 buah
9
Mayoritas masyarakat Kecamatan STM Hilir adalah Masyarakat Agraris yaitu dengan sumber mata pencahariannya pertanian. Disamping pertanian
masyarakat Kecamatan STM Hilir juga memiliki mata pencaharian lainnya, seperti
9
Badan Pusat Statiatik BPS Kecamatan STM Hilir dalam angka 1990
Universitas Sumatera Utara
pedagang, pegawai Negeri PNS, ABRI, Karyawan Swasta. Adapun jumlah penduduk berdasarkan mata pencahariannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1.5 Penduduk di kecamatan STM Hilir Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian
Tahun 1990
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang Tahun 1990 Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa mayoritas masyarakat Kecamatan
STM Hilir hidup dari bertani dengan jumlah 4135 jiwa, sedangkan mata pencaharian lainnya yang juga cukup banyak adalah sektor perdagangan, pengawai swasta dan
pegawai negeri. Dan bermata pencaharian yang jumlahnya sedikit adalah ABRI Karena mereka adalah alat Negara untuk menjaga keamanan dalam masyarakat serta
jumlah yang ditempatkan oleh pemerintah sangat sedikit sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kriminalitas yang terjadi pada masyarakat.
Perbedaan sumber mata pencaharian di Kecamatan STM Hilir merupakan faktor dari kondisi geografis daerahnya yang cocok sebagai daerah pertanian,
No Jenis mata pencaharian
Jumlah 1
Pertanian 4135
2 Pedagang
278 3
Pegawai Negeri 423
4 ABRI
14 5
Karyawan Swasta 1078
Jumlah 5928
Universitas Sumatera Utara
sehingga Perkebunan Tembakau Deli dapat berhasil ditanam masa Belanda dengan hasil yang memuaskan.
Adapun sebagian berdagang dan wiraswasta merupakan perpindahan penduduk dengan tujuan untuk mencari sumber kehidupan yang lebih layak dari
pada di daerah asal. Dan hal inilah membuat daerah Kecamatan STM Hilir jumlah penduduknya setiap tahun mengalami pertambahan, dan semakin bercampur
baurnya kehidupan masyrakat dari berbagai wilayah.
2.3. Perkembangan Pemerintahan