BangunanGedung Sekolah Fasilitas Belajar Mengajar

BAB IV PERKEMBANGAN YAYASAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP

KAVRI 1964-1990 Perkembangan sekolah Yayasan SMP Kavri dapat dilihat dari fasilitas yang disediakan oleh yayasan dan bantuan pemerintah. Hal ini dapat melayani anak didik dalam pertumbuhan dan perkembangan generasi dalam dunia pendidikan yang wajib belajar sembilan tahun untuk dapat berkompentensi. Adapun perkembangan sekolah Yayasan SMP Kavri dapat dilihat dari Fasilitas belajar mengajar seperti gedung, alat peraga dan laboratorium, alat pelajaran, guru, sarana olah raga, ektrakurikuler, kurikulum, dan siswa

4.1 Fasilitas Belajar Mengajar

Fasilitas merupakan alat pendukung untuk melakukan proses belajar mengajar dengan maksimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Fasilitas yang disediakan Yayasan SMP Kavri dari tahun 1964 sampai dengan 1990, kalau dilihat dari kebutuhan dan perkembangan pendidikan di Indonesia masih sangat minim. Minimnya fasilitas pendidikan menyebabkan ketertigalan Siswa SMP Kavri dengan siswa SMP yang ada di Sumatera Utara. Berikut ini akan dibahas tentang berbagai fasilitas pendukung sekolah yang ada di Yayasan SMP Kavri.

4.1.1 BangunanGedung Sekolah

Dalam pelayanan pendidikan, bangunan merupakan suatu wadah atau tempat untuk digunanakan dalam proses belajar-mengajar. Universitas Sumatera Utara Pada awal terbentuknya Sekolah Menengah Pertama SMP Yayasan Kavri tahun 1964 gedung yang dipergunakan hanyalah sisa peninggalan penjajahan Belanda, yaitu hanya 4 ruangan yang digunakan sebagai tempat belajar. Ke empat ruangan ini terdiri dari 1 ruangan untuk kantor kepala sekolah dan tata usaha, dan 3 ruangan untuk proses belajar mengajar. Fasilitas yang disediakan oleh yayasan Sekolah Menengah Pertama SMP Yaysan Kavri masih sangat minim, hal ini karena kurangnya bangunan seperti gedung perpustakaan, kantor guru, dan gedung laboratorium. Akan tetapi tetapi yayasan terus mengembangkan pendidikan yaitu dengan cara menambah jumlah gedung yaitu pada tahun 1973 18 Dalam pembangunan gedung sekolah, dana yang diperoleh dari masyarakat dan pemilik yayasan. Pertambahan jumlah gedung SMP Swasta KAVRI ini sangat lambat, ini disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah untuk . Setelah berhasil diambil alih oleh para Veteran Gedung ini dirubah menjadi milik perseorangan dengan Status Bangunan dan status tanah ini merupakan hak milik yayasan dengan luas tanah 6.800 m 2 . Dalam bentuk kepemilikan ini SMP KAVRI dikelolah berdasarkan dari kepemilikan dan kemampuan yayasan untuk mengembangkan sekolah ini. 18 Wawancara dengan Ketu Yayasan SMP Swasta KAVRI: Benteng Ginting Tgl 10 November 2011 di Desa Talun Kenas. Universitas Sumatera Utara mendukung dalam bentuk material. Jumlah gedung SMP Yayasan KAVRI dari tahun 1964-1990 adalah sebagai berikut: 19 1. Ruang teori kelas a. Kelas 1 : 3 Kelas b. Kelas 2 : 2 Kelas c. Kelas 3 : 2 Kelas 2. Ruang LapIPA : Belum ada 3. Kantor Kepsek : 1 4. Kantor Tata Usaha : 1 5. Kantor Guru : 1 6. Perpustakaam : 1 Jumlah Ruangan : 11 Ruangan Dilihat dari jumlah gedung sekolah masih kurang memadai dalam melayani kebutuhan siswa dan staf Yayasan SMP KAVRI. Hal ini dapat dilihat yaitu ruang Laboratorium untuk pelajaran IPA, hal ini menjadi kendala bagi seorang guru untuk mengenalkan sebuah permasalahan yang terkait dengan laboratorium. Begitu juga siswa tidak dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru karena tidak melihat dan mempraktekkan apa yang diajarkan oleh guru.

4.1.2 Alat Peraga Dan Laboratorium