dengan titik-titik kombinasi, antara K dan L atau ditarik suatu garis dari A ke B ini disebut kurva Isoquant lq
1
. Jumlah produk yang paling besar ditunjukkan pada isoquant yang paling
tinggi seperti lq
2
. Untuk menghasilkan lq
2
digunakan input K sebear k
’
dan L sebesar L
’
atau input K sebesar K
’’
dan L sebesar L
’’
. hal ini akan menunjukka n output yang sama.
Ciri-ciri dari kurva isoquant yaitu : 1.
Mempunyai garis dari kiri atas kekanan bawah dengan kemiringan negatif. 2.
Kurva cembung kearah titik origin. 3.
Kurva isoquant tidak saling berpotongan. Isoquant dari fungsi produksi akan menunjukkan jenis teknologi yang
digunakan dalam proses produksi. Pada kurva isoquant dapat digambarkan dengan menggunakan fungsi produksi “ Cobb-Douglas” dengan rumus sebagai berikut :
Q = F K,L = AK
a
L
b
A,a,b = bilangan konstan yang positif
2.3.4 Tahap-Tahap produksi
Hukum penambahan hasil yang semakin berkurang dalam produksi jangka pendek dikatakan bahwa ada faktor produksi yang bersifat tetap fixel input dan
ada faktor produksi yang yang bersifat berubah variable input. Jika faktor produksi yang bersifat variabel tersebut terus menerus ditambah maka produksi
total akan semakin meningkat hingga sampai pada suatu tingkat tertentu titik maksium, dan apabila sudah pada tingkat maksimum tersebut faktor produksinya
Universitas Sumatera Utara
terus ditambah produksi total akan semakin menurun. Ini berarti bahwa hukum tambahan hasil yang semakin berkurang The Low Of Diminishing Return mulai
berlaku. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya misalnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya akan mencapai nilai negatif. Sifat
pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian
menurun Sukirno, 193 Output Q
B C TP
Tahap I Tahap II Tahap III
A AP 0 L
1
L
2
L
3
MP Labour L
Gambar 2.2 Kurva Tahapan-Tahapan Produksi
Universitas Sumatera Utara
Keterangan gambar
Tahap I berlaku hukum penambahan hasil yang semakin meningkat Low Of Increasing Returns. Tahap ini mencakup jarak penggunaan input variabel,
dimana terlihat bahwa produk rata-rata meningkat. Yang ditunjukkan mulai dari titik origin 0 hingga ke titik B, dimana produksi rata-rata AP maksimum. Pada
tahap ini AP mengalami kenaikan, MP positif dan MP lebih besar dari AP. Dengan kenaikan AP berarti biaya produksi per unit semakin kecil dengan
semakin ditambahnya produksi. Dengan menggunakan anggapan bahwa faktor produksi tenaga kerja saja
yang merupakan input variabel, sedangkan input lainnya adalah tetap, maka pada gambar diatas dapat dilihat bahwa, dengan semakin bertambahnya tenaga kerja
yang digunakan, produksi total akan semakin naik dan kemudian mencapai titik maksimum yang akhirnya akan menurun.
Pada kurva MP marginal product mula-mula naik kemudian mencapai titik maksimum dan akhirnya menurun yang akhirnya pula akan mencapai titik
dimana MP-nya bernilai nol pada gambar terlihat MP = 0 jika TP = maksimum. Produksi total mencapai maksimum dan marginal produk = 0.
Pada tahap I tidak ada pilihan lain bagi produsen yang rasional kecuali menambah jumlah tenaga kerjanya. Dalam tahap ini kita juga dapat melihat
bahwa laju kenaikan produksi marginal semakin besar lihat kurva MP. Hal tersebut menjadi kemungkinan karena adanya spesialisasi faktor produksi tenaga
kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan semakin memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
produsen melakukan spesialisasi tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan produktifitasnya. Sementara itu produksi rata-rata pada tahap I terus meningkat
hingga mencapai titik puncak pada saat penggunaan tenaga kerja sebanyak L ₂
atau pada saat total produksi kurva TP berada pada titik belok A. dan pada saat itu kurva MP berpotongan dengan kurva AP. Pada kondisi demikian jika tenaga
kerja terus ditambah lagi penggunaannya hingga mencapai L ₃ atau masuk pada
tahap II, maka total produksi terus meningkat hingga mencapai Q ₃ atau mencapai
titik optimum produksi. Pada tahap II tersebut pruduksi total terus meningkat sedangkan produksi
rata-rata mulai menurun dan produksi marginal bertambah dengan proporsi yang semakin menurun pula hingga pada akhirnya produksi marginal mencapai titik
nol. Hal demikian berarti berlaku hukum penambahan hasil produks i yang semakin berkurang Low OF Diminishing Return. Dan jika pada kondisi
terssebut penggunaan tenaga kerja masih saja ditambah maka memasuki tahap III merupakan penambahan tenaga kerja yang akan menyebabkan turunnya total
produksi. Jadi penggunaan tenaga kerja sudah terlalu banyak hingga produksi rata-rata menurun dan produksi marginal menjadi negatif. Oleh sebab itu tidak ada
pilihan lain kecuali mengurangi penggunaan tenaga kerja.
2.3.5 Biaya Produksi