Potensi Pertanian Perkembangan Ketersediaan Beras

letak geografis maupun sumber daya alamnya. Posisinya memiliki akses darat yang memadai dan sangat strategis, karena berada di jalur utama bagian barat menuju Ibukota Provinsi Sumatera Utara. Terdapat dua jalur, yaitu timurselatan menuju Ibukota Mandailing Natal, Panyabungan dan ke Provinsi Sumatera Barat, berlanjut ke Ibukota Indonesia DKI Jakarta. Sedangkan timurutara menuju Langga Payung, Kabupaten Labuhan Batu, yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway jalur timurutara yang dapat menghubungkan semua ibukota provinsi di Sumatera dan Jawa. Yang dapat menghubungkan sembilan kabupaten dan kota di Sumatera, yaitu Kabupaten Pasaman Timur, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. Dengan strategisnya letak Padangsidimpuan tersebut diharapkan dapat mempercepat pembangunan baik bidang ekonomi maupun kegiatan lainnya.

4.1.5 Potensi Pertanian

Sebagai daerah yang beriklim tropis, sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah baik sebagai mata pencaharian maupun sebagai penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi penyunbang Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB Padangsidimpuan. Sektor pertanian menempati urutan ketiga setelah sector perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa. Seperti yang yang tertera dalam table. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Indikator Ekonomi Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 Indikator Satuan Jumlah 1 2 3 PDRB ADH Berlaku Milyar Rp 1,51 PDRB ADH Konstan Milyar Rp 0,79 Pertumbuhan Ekonomi Milyar Rp 6,16 Struktur Ekonom Perdagangan, hotel dan restoran Persen 23,84 Jasa-jasa Persen 17,90 Pertanian Persen 16,43 PDRB Perkapita Juta Rp 8,17 Tingkat Inflasi Persen 5,87 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Selain itu pertanian yang ada di Padangsidimpuan terdiri dari tanaman bahan makanan, perkebunan rakyat, perkebunan besar, peternakan, perikanan,dan kehutanan. Untuk tamnaman bahan makanan terdiri dari padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi rambat, kacang tanah, kacangkedelai,kacang hijau,dan tanaman sayur- sayuran. Universitas Sumatera Utara

4.1.6 Perkembangan Ketersediaan Beras

Padi adalah bahan dasar dari beras yang merupakan bahan makan pokok bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Dalam hal ini,ketersediaan beras dicerminkan berdasarkan pada produksi beras yang dapat dihasilkan. Perkembangan produksi beras di kota Padangsidimpuan dari tahun 2008 hingga 2010 mengalami peningkatan. Untuk tahun 2008 produksi beras terendah terjadi pada bulan Februari sebesar 1.966,09 ton, sedangkan produksi tertinggi ditahun ini terjadi dibulan April sebesar 2.346,90 ton. Pada tahun 2009 produksi beras tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 3.835,29 ton, sedangkan produksi terendah terjadi dibulan April sebesar 2.221,37 ton. Ditahun 2010 terjadi produksi beras yang benar-benar sangat tinggi yaitu sebesar 11.242,57 ton yang merupakan produksi paling tinggi selama tiga tahun belakangan ini, biarpun demikian produksi terendah tejadi di level 2.134,71 ton. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Perkembangan Produksi Beras Kota Padangsidimpuan Tahun 2008-2010 No Bulan Produksi Beras 2008 Ton Produksi Beras 2009 Ton Produksi Beras 2010 Ton 1 Januari 2.093,10 3.124,97 2.179,98 2 Februari 1.966,09 2.636,92 2.392,15 3 Maret 2.060,84 2.832,96 2.392,45 4 April 2.346,90 2.221,37 2.182,23 5 Mei 2.108,72 2.355,45 2.134,71 6 Juni 2.267,53 2.367,95 2.190,19 7 Juli 1.981,43 2.573,94 2.414,36 8 Agustus 2.013,75 2.599,18 4.350,84 9 September 2.076,69 2.886,93 2.914,14 10 Oktober 2.267,35 3.009,22 11.242,57 11 November 2.092,94 3.637,34 3.014,34 12 Desember 2.343,46 3.835,29 4.109,29 Total 25.618,80 34.081,18 41.517,25 Sumber : Badan Ketahanan Pangan Kota Padangsidimpuan, data diolah Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa total produksi beras tertinggi terjadi ditahun 2010 yang mencapai 41.517,25 ton, hal ini mengalami peningkatan sebesar 7.436,07 ton dari 34.081,18 ton ditahun 2009.

4.1.7 Perkembangan Luas Panen