sama. Hal ini sesuai dalam pernyataan Fachrul 2007, bahwa nilai indeks keseragaman berkisar antara 0 – 1, apabila nilai keseragaman E mendekati 0,
maka tingkat keseragamannya dikatakan tidak merata dan adanya jenis yang mendominasi. Apabila keseragaman E mendekati 1 maka sebaran individu tiap
jenis merata. Menurut Odum 1994, menyatakan bahwa apabila suatu komunitas terdiri
dari jenis-jenis dengan jumlah banyak tetapi penyebaran individunya tidak merata maka keragaman jenis dinilai rendah. Hal ini menunjukkan bahwa Indeks
Keragaman Shannon Winer merupakan salah satu indeks keragaman biota pada suatu daerah, bila nilainya semakin tinggi, maka semakin tinggi tingkat
keragamannya dan begitu pula sebaliknya. Nilai indeks keragaman rendah maka keragamannya juga rendah.
4.4. Indeks Similaritas
Indeks similaritas antara stasiun pengamatan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Nilai IS Indeks Similaritas pada masing-masing Stasiun Penelitian
IS stasiun 1
stasiun 2 stasiun 3
stasiun1 -
60,97 59,18
stasiun2 -
- 83,33
Dari Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa Indeks Similaritas IS yang diperoleh dari setiap stasiun adalah 59,18-83,33. Perbandingan pada stasiun 2 dan 3
memiliki indeks similaritas tertinggi yaitu 83,33 sedangkan yang terendah terdapat pada stasiun 1 dan 3. Hal ini sesuai dengan total kelimpahan dan indeks
keanekaragaman yang cukup berbeda antara stasiun 1 dan 3. Dimana pada stasiun 3 ditemukan total kelimpahan dan indeks keanekaragaman jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan stasiun 1. Berdasarkan kategori diatas, maka perbandingan antara stasiun 2 dan 3
tergolong sangat mirip. Dari hasil di atas adanya perbedaan golongan dari setiap stasiun dipengaruhi faktor fisik kimia dan aktifitas yang ada, hal ini disebabkan
adanya kesamaan faktor fisik kimia dan aktifitas manusia disepanjang sungai yang menunjukkan kemiripan sehingga mempengaruhi keberadaan alga bentik pada
Universitas Sumatera Utara
kedua stasiun ini. Hoagland and Peterson 1990 in Cheremer et al., 2007, menyatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi komposisi alga epilitik
diperairan, baik secara alami seperti cahaya, arus, suhu dan tipe substrat ataupun berbagai macam aktivitas manusia.
Menurut Barus 2004, menyatakan bahwa suatu perairan yang belum tercemar akan menunjukkan jumlah individu yang seimbang dari hampir semua
spesies yang ada. Sebaliknya suatu perairan yang tercemar akan menyebabkan penyebaran jumlah individu tidak merata dan cenderung ada spesies tertentu yang
bersifat dominan.
4.5. Sifat Fisik Kimia Sungai Batang Toru berdasarkan Metode Storet
Sifat fisik kimia perairan Sungai Batang Toru dihubungkan dengan criteria baku mutu air berdasarkan PP RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air Dan Pengendalian Pencemaran Air yang dihitung beradasarkan metode storet dapat dilihat pada tabel 9.
Berdasarka data pada Tabel 9, nilai fisika kima air yang terdapat pada ketiga stasiun menurut metode storet adalah 0 nol untuk semua pengukuran nilai
minimum dan maksimum maupun rata-rata dari setiap parameter yang ada. Nilai ini berdasarkan status mutu air US-EPA Environmental Protection Agency yang
masuk pada kelas A dengan karakteristik kualitas air baik sekali. baku mutu yang digunakan pada metode indeks storet ialah PP RI No. 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitaas Air dan Pengendalian pencemaran air kelas II yaitu baku mutu air yang diperuntukkan sebagai daerah budidaya dan pariwisata. Dari data
diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas air disetiap stasiun penelitian baik sekali sehingga dapat dipergunakan untuk budidaya dan pertanian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Kondisi Kualitas Perairan Sungai Batang Toru Menurut Metode Storet
Kelas II: Peruntukan Budidaya dan Pariwisata PP RI No.82 Tahun 2001 – Tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
NO Parameter
Satuan
Baku mutu air
kelas II
Hasil Pengukuran Metode StoretStasiun
Stasiun 1 Stasiun 2
Stasiun 3 1
2 3
Min Max
Rata Min
Max Rata
Min Max
Rata skor 1
skor 2 skor
1 Temperatur air
C deviasi 3
26 27
26.5 28
28 28
28 29
28.5 2
Penetrasi Cahaya cm
- 30
30 30
29 30
29.5 30
31 30.5
- -
- 3
Intensitas Cahaya candella
- 568
571 569.5
621 627
624 583
583 583
- -
- 4
pH air 6-9
6.9 7
6.95 7.3
7.3 7.3
7.4 7.4
7.4 5
DO mgl
6 7.5
7.5 7.5
7 7.5
7.25 6.6
6.7 6.65
6 Kecepatan arus
ms -
0.6 0.7
0.65 0.8
0.9 0.85
1.1 1.2
1.15 -
- -
7 BOD
5
mgl 3
0.4 0.5
0.45 0.9
0.9 0.9
1.1 1.2
1.15 8
kadar nitrat NO3-N mgl
10 mgl 1.024
1.024 1.024
1.361 1.361
1.361 1.382
1.382 1.382
9 Kadar phosfat PO4
mgl 0,2 mgl
0.118 0.118
0.118 0.142
0.142 0.142
0.136 0.142
0.139 10
Kandungan Organik Substrat
- 1.337
1.337 1.337
0.953 0.953
0.953 1.248
1.248 1.248
- -
-
Universitas Sumatera Utara
4.6. Analisis Korelasi Pearson