2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Alat
Analisis Hasil
Musodik 2008
Analisis Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen, Karakteristik
Kategori Produk, Kebutuhan
Mencari Variasi Serta Dampaknya
Terhadap Keputusan
Perpindahan Merek Sepeda
Motor Analisis
Regresi Linier
Berganda Ketidakpuasan
Konsumen, Karakteristik
Kategori Produk, Dan Kebutuhan Mencari
Variasi berpengaruh positif dan signifikan
secara simultan dan parsial Terhadap
Keputusan Perpindahan Merek
Sepeda Motor
Naibaho 2009
Pengaruh Ketidakpuasan
Konsumen Dan Kebutuhan
Mencari Variasi Terhadap
Keputusan Perpindahan
Analisis Regresi
Linier Berganda
Ketidakpuasan Konsumen dan
Kebutuhan Mencari Variasi berpengaruh
positif dan signifikan secara simultan dan
parsial Terhadap Keputusan
Merek Handphone
GSM Dari Nokia Ke
Sony Ericsson Perpindahan
Merek Handphone
GSM Dari Nokia Ke Sony
Ericsson Wardani
2010 Pengaruh
Ketidakpuasan Konsumen,
Kebutuhan Mencari Variasi
Produk, Harga Produk Dan Iklan
Produk Pesaing Terhadap
Keputusan Perpindahan
Merek Dari Sabun Pembersih
Wajah Biore Analisis
Regresi Linier
Berganda Ketidakpuasan
Konsumen, Kebutuhan Mencari
Variasi Produk, Harga Produk Dan
Iklan Produk Pesaing berpengaruh positif
dan signifikan secara simultan dan parsial
Terhadap Keputusan Perpindahan Merek
Dari Sabun Pembersih Wajah
Biore
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Kotler dan Keller 2009:139, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja hasil
produk yang dipikirkan terhadap kinerja hasil yang diharapkan. Sedangkan,
ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap evaluasi
ketidaksesuaian disconfirmation yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk setelah pemakaiannya Tjiptono, 2008:24. Ketidakpuasan
konsumen terjadi apabila kinerja suatu produk tidak sesuai dengan persepsi dan harapan konsumen Kotler dan Keller, 2008:177. Harapan konsumen merupakan
perkiraan tentang apa yang akan diterimanya bila membeli atau mengkonsumsi suatu produk atau jasa. Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi
konsumen terhadap apa yang diterimanya setelah mengkonsumsi produk yang telah dibeli.
Kebutuhan mencari variasi variety seeking
adalah komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena terdorong untuk terlibat atau mencoba
hal-hal yang baru, rasa ingin tahu dengan hal-hal yang baru, novelty kesenangan baru, atau untuk mengatasi masalah kejenuhan terhadap hal yang lama atau
biasanya Setiyaningrum, 2005:7. Kebutuhan mencari variasi adalah perilaku konsumen untuk melepaskan suatu kejenuhan karena keterlibatan rendah pada
merek atau produk. Adanya situasi pembelian yang ditandai dengan keterlibatan yang rendah tetapi perbedaan merek bersifat nyata. Di sini konsumen dilihat
banyak melakukan peralihan merek. Perilaku ini dikarakteristikkan dengan sedikitnya pencarian informasi dan pertimbangan alternatif atau pilihan. Konsep
Universitas Sumatera Utara
variety seeking merupakan tipe penyelesaian masalah rutin yang berkaitan dengan
convenience goods dan jarang berkaitan dengan shopping and specialty goods
Mayasari, 2005:21.
Perpindahan merek brand switching
adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari suatu merek ke merek
yang lain Setiyaningrum, 2005:5. Perpindahan merek juga diartikan sebagai suatu perilaku konsumen yang mencerminkan pergantian dari merek produk yang
biasa dikonsumsi dengan produk merek lain. Dapat dikatakan saat dimana seorang konsumen berpindah kesetiaan dari satu merek sebuah produk tertentu ke merek
produk lainnya. Pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk dapat
memunculkan rasa kepuasan dan ketidakpuasan terhadap merek produk tersebut. Ketidakpuasan konsumen dari pengalaman dengan suatu produk dapat
menyebabkan konsumen merasa tertarik untuk mencari variasi dari merek lain yang tujuan utamanya untuk melepaskan kejenuhan dari produk yang biasa
dikonsumsi. Ketika konsumen tidak puas dan suka mencari variasi maka konsumen akan lebih termotivasi untuk berpindah merek.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka dapat digambarkan model kerangka konseptual penelitian yang dapat dilihat pada
Gambar 2.6.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Tjiptono 2008:24, Setiyaningrum 2005:7, Setiyaningrum 2005:5.
Gambar 2.6 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis