28
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
diberikan berdasarkan data yang ditemukan. e. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskrpsikan temuan yang diperoleh berdasarkan pengujian hipotesis. Dalam bagian
ini guru harus mampu menunjukan pada siswa data mana yang relevan agar kesimpulan yang didapat merupakan kesimpulan yang akurat.
Menurut Sund dan Trowbridge 1973 dalam Mulyasa 2008: 109 mengemukakan ada tiga macam metode inkuiri yaitu inkuiri terbimbing,
inkuiri bebas, dan inkuiri bebas yang dimodifikasi. Dalam hal ini yang akan dijadikan sebagai metode pembelajaran adalah inkuiri terbimbing.
4. Inkuiri Terbimbing
Inkuiri terbimbing adalah jenis inkuiri dimana sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru. Selain itu guru menyediakan kesempatan
bimbingan atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Pada
pembelajaran inkuiri terbimbing guru memberikan petunjuk-petunjuk kepada siswa seperlunya. Petunjuk tersebut dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan yang membimbing siswa agar mampu mencari sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang
diberikan guru. Siswa bekerja merumuskan bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan
29
dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru berperan sebagai fasilitator Rahmatsyah dan Simamora, 2011: 15.
Dalam proses pembelajaran, guru memiliki peran penting dalam membimbing semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Hal ini
dikarenakan siswa SD belum dapat mandiri dalam proses pembelajaran. Selain itu kemampuan antar siswa yang satu dengan siswa yang lain
berbeda, sehingga diperlukan bimbingan guru agar proses pembelajaran dapat berjalan secara baik.
Dalam penggunaan metode ini sangat dibutuhkan kemampuan guru dalam mengelola kelas. Pada awal pembelajaran cahaya pemberian
bimbingan dilakukan pada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa untuk mencari dan bertindak, selanjutnya untuk
memecahkan masalah. Selain menggunakan pertanyaan yang langsung dikemukakan guru, bimbingan juga dilakukan dengan memberikan
pertanyaan dalam bentuk LKS. LKS dibuat oleh guru untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan dan menarik kesimpulan. Tindakan
tersebut dilakukan agar siswa dapat berpikir secara kritis dan mencari sendiri konsep IPA khususnya materi sifat cahaya.
Langkah dalam penerapan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam, b. Merumuskan masalah yang ditemukan,
c. Merumuskan hipotesis sederhana,
30
d. Melakukan eksperimen sederhana untuk menguji hipotesis, e. Menganalisis data, dan
f. Menarik kesimpulan mengembangkan sikap ilmiah, yakni obyektif,
jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan tanggung jawab Mulyasa, 2008:109.
Dalam setiap tahapan dalam pelaksanaan inkuiri terbimbing pendampingan oleh guru sangat diperlukan. Siswa tidak dapat bekerja
secara mandiri dari tahap awal sampai tahap akhir inkuiri terbimbing. Bimbingan dari guru diperlukan agar siswa mengetahui arah tindakan
yang akan dilakukan selanjutnya. Metode ini juga dapat dilakukan dengan cara guru memberikan
apersepsi pada siswa melalui menunjukan benda barang gambar. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengamati dan menyentuh langsung
apersepsi yang diberikan guru melalui panca indranya, kemudian guru memberikan pertanyaan atau masalah yang harus dijawab siswa. Siswa
diminta memberi jawaban yang berbeda dari siswa lainnya. Dengan ini siswa akan menerima banyak masukan dari teman lainnya dan siswa akan
terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga arah pembelajaran menjadi student centered.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri