20
keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau
pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan- kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.
Dari pendapat beberapa ahli mengenai pengertian berpikir kritis di atas, dapat dinyatakan bahwa berpikir kritis adalah suatu proses kegiatan
mental yang terarah dan jelas tentang suatu masalah yang meliputi merumuskan masalah, menentukan keputusan, menganalisis dan
melakukan penelitian ilmiah yang akhirnya menghasilkan suatu konsep yang diyakini berdasarkan sumber terpercaya. Kemampuan ini penting
untuk dikembangkan pada siswa, mengingat kemampuan berpikir kritis mempengaruhi prestasi belajar dan membantu siswa memahami konsep
IPA secara mendalam, khususnya pada materi cahaya.
2. Tujuan Berpikir Kritis
Elaine B. Johnson 2009: 185 mengatakan bahwa tujuan berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Sementara itu,
Fahruddin Faiz, 2012: 2 mengemukakan bahwa tujuan berpikir kritis sederhana yaitu untuk menjamin, sejauh mungkin, bahwa pemikiran kita
valid dan benar. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan
berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam tentang suatu materi atau konsep sehingga dapat menjamin bahwa pemikiran siswa
terhadap suatu konsep tersebut adalah valid dan benar.
21
3. Aktivitas Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis menurut Ennis dalam Nursyamsinar Nursiti, 2013 terdiri atas 12 komponen yaitu: 1 merumuskan masalah,
2 menganalisis argumen, 3 menanyakan dan menjawab pertanyaan, 4 menilai kredibilitas sumber informasi, 5 melakukan observasi dan
menilai laporan hasil observasi, 6 membuat deduksi dan menilai deduksi, 7 membuat induksi dan menilai induksi, 8 mengevaluasi, 9
mengidentifikasi dan menilai identifikasi, 10 mengidentifikasi asumsi, 11 memutuskan dan melaksanakan, 12 berinteraksi dengan orang lain
4. Ciri-Ciri Berpikir Kritis
Fahrudin Faiz 2012: 4-5 telah menyusun ciri-ciri orang yang berpikir kritis dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap, dan kebiasaan
adalah sebagai berikut: 1 menggunakan fakta-fakta secara tepat dan jujur; 2 mengorganisasi pikiran dan mengungkapkannya dengan jelas,
logis atau masuk akal; 3 membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang valid dengan logika yang tidak valid; 4
mengidentifikasi kecukupan data; 5 menyangkal suatu argumen yang tidak relevan dan menyampaikan argumen
yang relevan; 6 mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi dari
suatu pandangan; 7 menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas; 8 mengenali kemungkinan keliru dari suatu pendapat dan
kemungkinan bias dalam pendapat.
22
Berdasarkan uraian di atas peneliti memilih lima indikator kemampuan berpikir kritis yang disesuaikan dengan perkembangan usia
anak SD. Adapun indikator yang akan digunakan peneliti dalam mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SD adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan fakta-fakta secara tepat dan jujur; b. Mengorganisasi pikiran dan mengungkapkannya dengan jelas, logis
atau masuk akal; c. Membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang
valid dengan logika yang tidak valid; d. Menyangkal suatu argumen yang tidak relevan dan menyampaikan
argumen yang relevan; dan e. Mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi
suatu pandangan.
E. Inkuiri 1. Pengertian Inkuiri