39
Penggunaan metode inkuiri terbimbing ini juga efektif mengingat karakteristik siswa SD masuk dalam tahap perkembangan operasional konkret.
Dimana siswa akan lebih paham dengan konsep IPA jika siswa bersentuhan langsung atau melihat konsep tersebut melalui media yang konkret atau nyata.
Dalam inkuiri terbimbing inilah siswa akan siswa akan aktif melakukan penyelidikan atau percobaan yang memberi kesempatan siswa untuk
bersentuhan langsung dengan hal yang konkret.
I. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Melalui penerapan metode inkuiri terbimbing, kemampuan berpikir kritis siswa kelas
V SD N Punukan, Wates, Kulonprogo dalam mata pelajaran IPA pada materi sifat-sifat
cahaya dapat meningkat.”
J. Definisi Operasional Variabel
1. Inkuiri terbimbing adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis sehingga siswa dapat mengalami proses pencarian konsep atau materi sifat cahaya dengan
bimbingan guru yang berupa pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa untuk bertindak yang diukur menggunakan lembar observasi. Adapun
kegiatan yang dilakukan terdiri dari mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
fenomena alam, merumuskan masalah yang ditemukan, merumuskan hipotesis sederhana, melakukan eksperimen sederhana untuk
menguji hipotesis, menganalisis data dan menarik kesimpulan.
40
2. Kemampuan berpikir kritis adalah suatu aktivitas mental seseorang berpikir secara mendalam tentang berbagai hal dengan ciri-ciri
menggunakan fakta-fakta secara tepat dan jujur, mengorganisasi pikiran dan mengungkapkannya dengan jelas, logis atau masuk akal, membedakan
antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang valid dengan logika yang tidak valid, menyangkal suatu argumen yang tidak relevan dan
menyampaikan argumen yang relevan dan mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi suatu pandangan yang akan
diukur dengan pemberian soal pada siswa.
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 3 penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama. Penelitian ini bertujuan mendeskripskan penerapan metode inkuiri
terbimbing yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V yang dilakukan secara bersiklus pada mata pelajaran IPA materi sifat-sifat
cahaya di SD N Punukan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Punukan, Wates Kulon Progo. Total siswa kelas V yang akan menjadi subjek penelitian
berjumlah 24 siswa terdiri dari: 1. Siswa putra
: 10 siswa. 2. Siswa putri
: 14 siswa.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD N Punukan, Wates, Kulon Progo Tahun Ajaran 20132014 tanggal 28 Februari 2014
sampai 29 Maret 2014. Mata pelajaran yang diteliti adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat-sifat cahaya.