Pengukuran Kinerja AKUNTABILITAS KINERJA
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
2
3. Prosentase, menggunakan Perbadingan angka absolut dari yang diukur dengan populasinya misal 50, 100.
4. Rasio, membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang terkait misal rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid.
5. Rata-rata, angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian misal rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat.
Dalam pemilihan indikator kinerja tingkat Lembaga sampai Unit KerjaSatuan Kerja, BPPT selalu berupaya memenuhi kriteria
SMART yaitu : 1. Specific
: Sifat dan tingkat Kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas; 2. Measurable : Target Kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi
indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya;
3. Achievable : Target Kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber
daya yang ada; 4. Relevant
: Mencerminkan keterkaitan relevansi antara target output
dalam Rangka mencapai target outcome yang ditetapkan;
serta antara target outcome dalam rangka mencapai target
Impactyang ditetapkan; dan 5. Time Bond : Waktuperiode pencapaian Kinerja ditetapkan.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama IKU Kedeputian TIRBR Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis 1 Dilaksanakannya teknologi transportasi oleh mitra degan Indikator Kinerja
Utama IKU adalah jumlah rekomendasi yang dimanfaatkan oleh Mitra. 2. Sasaran Strategis 2
Dilaksanakannya teknologi pertahanan dan keamanan oleh mitra degan Indikator Kinerja Utama IKU adalah jumlah rekomendasi yang
dimanfaatkan oleh Mitra.
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
3
3. Sasaran Strategis 3 Dilaksanakannya teknologi proses dan permesinan oleh mitra degan
Indikator Kinerja Utama IKU adalah jumlah rekomendasi yang dimanfaatkan oleh Mitra.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai target IKU tersebut, adalah dengan mengimplementasikan kinerja sesuai dengan proses bisnis utama BPPT. Hal ini
dilakukan dengan memperbanyak jaringan kemitraan tanpa mengurangi kualitas hasil layanan teknologi yang diberikan kepada mitra. Upaya yang
dilakukan untuk mencapai target sesuai dengan yang ditetapkan pada IKU ini, adalah mengimplementasikan kinerja sesuai dengan proses bisnis utama BPPT,
yaitu: 1. Melakukan Technology Clearence House TCH: kajian dilakukan untuk
menjamin bahwa teknologi yang digunakan telah sesuai dengan karakteristik lokasi pemanfaatan produk.
2. Melakukan Audit Teknologi: dilakukan audit teknologi terhadap produk teknologi sehingga layak dimanfaatkan.
3. Melakukan Intermediasi: Teknologi produksi yang terkait didifusikan kepada mitra strategis.
4. Kajian teknologi: melakukan kajian teknologi untuk mendapat solusi teknologi yang sesuai atau alternatifnya dan rekomendasi teknologi yang
dapat dimanfaatkan oleh mitra strategis. Indikator Kinerja Utama yang digunakan untuk mengukur capaian kinerja
tersebut selalu diupayakan agar memenuhi kriteria analisis SMART seperti
yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1: Analisis
SMART IKU
Kriteria Penjelasan
Specific
Dilakukan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bidang Transportasi, Pertahanan dan Keamanan dan
Permesinan terlebih
dahulu sebelum
direkomendasikan untuk memastikan penerapannya
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
4
Measureable
Teknologi yang direkomendasikan memiliki dasar ilmiah dan dapat diukur dengan tingkat keberhasilan
Achieveable
Teknologi industri rancang bangun dan rekayasa dengan
mudah dicapai
untuk dilaksanakan,
mengingat Kedeputian TIRBR di dukung oleh Pusat yang melakukan analisis dan balai untuk melakukan
pengujian yang diperlukan dalam rangka memberikan keluaran yang dapat diukur
Relevant
Teknologi yang direkomendasikan sangat sesuai karena
telah dilakukan
kajian sebelum
diimplementasikan dan dimanfaatkan olehmitra
Time Bound
Teknologi yang direkomendasikan bisa dimanfaatkan pada RPJMN 2015-2019