Evaluasi programkegiatan dengan menggunakan a pengukuran Review atas Renstra TIRBR Tahun 2015-2019, yang ada dalam

LAKIP TIRBR TAHUN 2015 III - 1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah, dalam hal ini adalah Kedeputian TIRBR - BPPT. Pengukuran kinerja yang dimaksud di sini adalah suatu proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai pencapaian setiap target kinerja berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Capaian dimaksud adalah keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program yang ditetapkan dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi instansi pemerintah. Proses ini berupa penilaian pencapaian setiap target kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan atau kegagalan TIRBR dalam pencapaian tujuan. Hal ini senada dengan ungkapan pada Permen PAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Pasal 1 butir 2, yang menyatakan bahwa pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standard, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara PAN Nomor PER20M.PAN112008 tentang Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama , telah memberikan gambaran bagaimana tipe dan jenis Indikator Kinerja ditetapkan. Indikator Kinerja IK ditetapkan berdasarkan tipe unjuk kerja dan dibagi menjadi: 1. Kualitatif, menggunakan skala misal, sangat kurang, kurang, baik, sangat baik . 2. Kuantitatif absolut, menggunakan angka absolut misal 30 orang, 80 unit. LAKIP TIRBR TAHUN 2015 III - 2 3. Prosentase, menggunakan Perbadingan angka absolut dari yang diukur dengan populasinya misal 50, 100. 4. Rasio, membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang terkait misal rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid. 5. Rata-rata, angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian misal rata-rata biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat. Dalam pemilihan indikator kinerja tingkat Lembaga sampai Unit KerjaSatuan Kerja, BPPT selalu berupaya memenuhi kriteria SMART yaitu : 1. Specific : Sifat dan tingkat Kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas; 2. Measurable : Target Kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya; 3. Achievable : Target Kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada; 4. Relevant : Mencerminkan keterkaitan relevansi antara target output dalam Rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target Impactyang ditetapkan; dan 5. Time Bond : Waktuperiode pencapaian Kinerja ditetapkan. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama IKU Kedeputian TIRBR Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Sasaran Strategis 1 Dilaksanakannya teknologi transportasi oleh mitra degan Indikator Kinerja Utama IKU adalah jumlah rekomendasi yang dimanfaatkan oleh Mitra. 2. Sasaran Strategis 2 Dilaksanakannya teknologi pertahanan dan keamanan oleh mitra degan Indikator Kinerja Utama IKU adalah jumlah rekomendasi yang dimanfaatkan oleh Mitra.