LAKIP TIRBR TAHUN
2015
I -
6
No. PENDIDIKAN
JUMLAH orang
1. S3
66 9,04
2. S2
191 26,16
3. S1
357 48,90
4. Diploma
24 3,28
5. S0
92 12,60
Jumlah 730
100,00 Tabel 1.1:
Distribusi SDM TIRBR berdasarkan Tingkat Pendidikan per 31 Desember 2015
Gambar 1.2: Komposisi SDM TIRBR berdasarkan Tingkat Pendidikan
per 31 Desember 2015 Komposisi SDM TIRBR berdasarkan Tingkat Pendidikan tersebut tersebar di
Kedeputian dan unit kerja di bawahnya sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.3. Distribusi jumlah SDM TIRBR berdasarkan tingkat pendidikan
pada masing-masing unit kerja ditunjukkan pada Tabel 1.2.
No. UNIT KERJA JUMLAH PERSONIL orang
S3 S2
S1 Diploma
S0 JUMLAH
1. PTIP
9 19
22 2
3 55
2. PTIM
2 11
26 1
4 44
3. PTIPK
6 8
39 1
2 56
4. PTIST
9 28
30 1
3 71
5. B2TKS
14 45
65 6
24 154
6. UPT-LAGG
4 17
43 2
11 77
92
357 191
66 24
Komposisi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan
S0 S1
S2 S3
Diploma
LAKIP TIRBR TAHUN
2015
I -
7
7. BTMP
6 19
31 4
7 67
8. UPT-BPPH
8 21
47 2
21 99
9. BPDP
6 16
21 4
12 59
10. BMEPPO 2
7 32
1 6
48
JUMLAH 66 191 356
24 93
730 Tabel 1.2: Distribusi Jumlah SDM TIRBR berdasarkan Tingkat Pendidikan
pada masing-masing Unit Kerja per 31 Desember 2015
Gambar 1.3: Komposisi SDM Unit Kerja di TIRBR per 31 Desember 2014
Dalam mengelola programkegiatan, Kedeputian TIRBR membina Pejabat Fungsional Perekayasa, Peneliti, Teknisi Litkayasa, Perencana dan Fungsional
Umum dan fungsional lainnya. Distribusi SDM TIRBR berdasarkan Jabatan Fungsional dapat dilihat pada Tabel 1.3 dan Gambar 1.4. Tidak semua staf di
Kedeputian TIRBR adalah pejabat fungsional. Hal ini terlihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3.
No. JABATAN
FUNGSIONAL JUMLAH orang
1. Perekayasa
508 72,57
2. Peneliti
56 8,00
3. Teknisi Litkayasa
69 9,85
4. Perencana
5 0,71
5. Fungsional Umum
dan lainnya 62
8,85
Jumlah 700
100,00
10 20
30 40
50 60
70
S0 S1
S2 S3
Diploma
LAKIP TIRBR TAHUN
2015
I -
8
Tabel 1.3: Distribusi SDM di Kedeputian TIRBR berdasarkan Jabatan
Fungsional per 31 Desember 2015
Gambar 1.4: Distribusi SDM TIRBR berdasarkan Jabatan Fungsional per
31 Desember 2015
1.2 Aspek Strategis Organisasi
1.2.1 Peraturan Perundangan
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kedeputian TIRBR yang tertera pada Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001, Kedeputian Bidang TIRBR
bertanggungjawab untuk bidang-bidang teknologi pertahanan dan keamanan, bidang teknologi transportasi, dan bidang teknologi manufaktur, serta
mendukung bidang teknologi lainnya. Dalam kegiatannya Kedeputian Bidang TIRBR didukung oleh SDM yang berkualitas. Kedeputian TIRBR dalam
kegiatannya membawahkan 4 empat bidang teknologi yang mencakup bidang-bidang teknologi industri pertahanan dan keamanan, bidang teknologi
industri dan sistem transportasi, dan bidang teknologi industri kimia dan industri permesinan, serta didukung oleh fasilitas laboratorium yang dikelola
dalam 6 enam Unit Pelaksana TeknisBalai Besar dan Balai yang berada di Kawasan PuspIptek
– Serpong, di Surabaya, dan di Yogyakarta yang
508 56
69 5
62 Perekayasa
Peneliti Teknisi Litkayasa
Perencana Fungsional Umum
LAKIP TIRBR TAHUN
2015
I -
9
mencakup unit-unit sebagai berikut : Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur, UPT Laboratorium Aero Gasdinamika dan Getaran, Balai Mesin Perkakas
Produksi dan Otomasi, Balai Termodinamika Motor dan Propulsi, Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika, serta Balai Pengkajian Dinamika
Pantai.
Kemitraan dan keterlibatan Kedeputian TIRBR dalam kegiatan di industri, swasta serta masyarakat tercermin dari kegiatan kerjasamaMoU pengkajian
dan penerapan teknologi industri antara Kedeputian Bidang TIRBR dengan Pemerintah Pusat dan Daerah, Swasta, BUMN, Industri, Universitas dan
Lembaga Pemerintah Non KementerianLPNK. Kegiatan Kedeputian Bidang TIRBR secara menyeluruh dilaksanakan dengan Sistem Tata Kerja
Kerekayasaan STKK sesuai dengan peraturan Menteri PAN RB nomor PER219M.PAN72008, yang dilandasi dengan implementasi Sistem Inovasi
Nasional SIN maupun Daerah SID.
Undang-undang nomor 18 tahun 2002 menjelaskan mengenai Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Sisnas P3 Iptek; memberikan
landasan hukum; mengamanatkan penyusunan kebijakan strategis nasional Jakstranas; mendorong tumbuhnya Sisnas P3 Iptek; dan mengikat semua
pihak, pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat utuk berperan aktif. Nilai- nilai dalam Undang-undang nomor 18 tahun 2002 ini menjadi landasan
konsepsional pembangunan Iptek nasional. Demikian juga, undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025 mengamanatkan bahwa
pembangunan Iptek diarahkan untuk menciptakan dan menguasai baik ilmu pengetahuan dasar maupun terapan, dan mengembangkan ilmu sosial dan
humaniora, serta untuk menghasilkan teknologi dan memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan bagi kesejahteraan
masyarakat, kemandirian, dan daya saing bangsa melalui peningkatan kemampuan dan kapasitas Iptek senantiasa berpedoman pada nilai agama,