Analisis Pelaksanaan Capaian Kinerja Utama
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
38
Gambar 3.6: Perbandingan Capaian Indikator Utama tahun 2013 dan tahun 2014
d. Kedeputian Bidang TIRBR memiliki tupoksi dan mendukung mandat khusus di bidang perekayasaan teknologi, audit teknologi,
technology clearing house dan intermediasi di bidang teknologi industri proses, teknologi
industri transportasi, teknologi industri proses dan permesinan, dan teknologi industri pertahanan keamanan;
e. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dalam melaksanakan program litbangyasa, Kedeputian TIRBR telah mendapat kepercayaan dari
masyarakat untuk produk dan jasa di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa;
f. Kedeputian TIRBR memiliki jejaring dan kerjasama yang luas dengan mitra, stakeholder, dan pengguna teknologi. Dukungan penuh dari mitra strategis
inilah yang dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan pelaksanaan perekayasaan teknologi; dan
g. Kedeputian TIRBR
merupakan organisasi
pembelajaran learning
organization sehingga bersifat dinamis dan adaptable.
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
39
Dalam melaksanakan kegiatan kerekayasaan untuk mencapai sasaran strategis dalam memenuhi indikator kinerja utama sering dijumpai hal-hal yang
menyebabkan penurunan kinerja. Namun hal ini tidak sampai mengakibatkan kegagalan pencapaian indikator kinerja utama. Berapa faktor yang
mempengaruhi penurunan kinerja adalah: a. Belum tingginya jiwa technopreneurship SDM di Kedeputian TIRBR
menjadikan kurang memperhatikan aspek komersialisasi produk; b. Tingginya kesenjangan komposisi usia dan keahlian kompetensi pegawai di
lingkungan Kedeputian TIRBR; c. SDM yang terbatas sehingga ada beberapa capaian kinerja Sub Output
yang kurang optimal walaupun tercapai kinerja berupa rekomendasi; d. Program dan kegiatan Kedeputian TIRBR sebagian masih bersifat inward
looking dan berorientasi pada kebutuhan peningkatan kemampuan personil; e. Koordinasi, komunikasi dan kerjasama internal Kedeputian TIRBR masih
lemah dan aspek eksternal misalnya perabuhan peraturan dan pelaksanaan revisi RKA-KL oleh DJA sehingga waktu penyelesaiannya sering tidak tepat
karena harus menyesuaiakan dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; f. Kepemilikan HaKI Kedeputian TIRBR masih relatif rendah;
g. Produk teknologi dan jasa layanan di Kedeputian TIRBR belum dikenal luas akibat kurangnya sosialisasi dan promosi; dan
h. Umur peralatan
di laboratorium
sebagai fasilitas
pendukung programkegiatan di Kedeputian TIRBR sudah tua sehingga mengurangi
kecepatan dan akurasi pengukuranpengujian.
Dalam rangka tetap memenuhi capaian sesuai dengan indikator utama diperlakukan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan ini sering disebut sebagai
alternatif solusi yang dilakukan terhadap penyebab penurunan kinerja. Alternatif solusi yang dilakukan antara lain:
a. Dalam hal SDM telah dilakukan peningkatan kompetensi berupa pemberian pelatihan keahlian khusus dan penambahan SDM dari luar Unit Kerja. Hal
ini dilakukan dengan system matriks kerja;
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
40
b. Dalam hal pembiayaan, dilakukan revisi RKA-KL untuk MAK Kegiatan uang kurang optimal ke arah kegiatan utama yang menunjang pencapaian
kinerja kegiatan. c. Dalam hal teknologiperalatan, telah dilakukan penambahan peralatan dan
mesin serta software terkait kegiatan untuk mempermudah dan
mempercepat penyelesaian kegiatan. Secara berkala dan rutin dilakukan kalibrasi terhadap peralatan yang digunakan untuk menjamin akurasi hasil
pengujian; d. Menyusun Cascading antara Renstra Es 1 sampai dengan Es IV sampai
individu. Namun hal ini diperlukan cascading lembaga yang sudah diputuskan dengan peraturan kepala lembaga dan digunakan sebagai acuan
kerja. e. Meningkatkan evaluasi internal dan melaporkan kinerja-kinerja tersebut
kepada Deputi TIRBR dan memberikan penghargaan capaian prestasi unit di lingkungannya; dan
f. Keterlibatanperan serta secara langsung penerima manfaat mitra strategis pada kegiatan perekayasaan teknologi untuk memberikan
masukan dan kelengkapan hasil kegiatan perekayasanaan teknologi.
LAKIP TIRBR TAHUN
2015 III
-
41