4.9 Analisis Air
Pada penelitian ini telah dilakukan penyaringan air sungai yang berasal dari DAS Belawan menggunakan saringan komposit busa poliuretan dengan mikro bentonit dan
arang aktif. Parameter air yang analisis adalah pH, total padatan terlarut TDS, total padatan tersuspensi TSS dan kekeruhan sebelum dan sesudah penyaringan.
4.9.1 pH
Hasil analisis nilai pH air sebelum dan setelah penyaringan menggunakan komposit disajikan pada Gambar 4.9. Nilai pH air sebelum penyaringan pada penelitian ini
diperoleh sebesar 7,3. Setelah penyaringan menggunakan komposit, nilai pH air yaitu sebesar 7,3 PU-B
25
; 7,3 PU-B
50
; 7,3 PU-B
75
; PU-B
100
; 7,3 PU- A
25
; 7,3 PU-A
50
; 7,3 PU-A
75
dan 7,3 PU-A
100
.
Gambar 4.9
Nilai pH air sungai hasil penyaringan Penyaringan air menggunakan semua jenis komposit pada penelitian ini tidak
memberikan perubahan pada nilai pH air Tabel 4.7. Hal ini disebabkan karena tertutupnya terbungkusnya mikrobentonit maupun arang aktif oleh poliuretan,
sehingga tidak ada interaksi atau kontak yang dapat terjadi antara air dengan
Universitas Sumatera Utara
permukaan mikrobentonit maupun arang aktif Gambar 4.7. Namun, nilai pH air sebelum dan setelah penyaringan yang diperoleh pada penelitian ini memenuhi
standar air bersih berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan No.416 Tahun 1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
tentang Kriteria Mutu Air
Tabel 4.7
Hasil analisis pH air sungai
Metode Penyaringan TDS mgL
Tanpa penyaringan TP 7,3
Penyaringan dengan PU-B
25
7,3 Penyaringan dengan PU-B
7,3
50
Penyaringan dengan PU-B 7,3
75
Penyaringan dengan PU-B 7,3
100
Penyaringan dengan PU-A 7,3
25
Penyaringan dengan PU-A 7,3
50
Penyaringan dengan PU-A 7,3
75
Penyaringan dengan PU-A 7,3
100
4.9.2 Total padatan terlarut
Hasil analisis kadar total padatan terlarut atau total dissolved solid TDS air sungai sebelum dan setelah penyaringan menggunakan komposit disajikan pada Gambar
4.10. Kadar TDS air sungai sebelum penyaringan yaitu sebesar 33 mgL. Setelah disaring, kadar TDS air sungai masing-masing yaitu 33 mgL PU-B
25
; 33 mgL PU-B
50
; 33 mgL PU-B
75
; 33 mgL PU-B
100
; 32 mgL PU-A
25
; 33 mgL PU-A
50
; 33 mgL PU-A
75
dan 33 mgL PU-A
100
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10 Kadar total padatan terlarut air sungai hasil penyaringan
Rendahnya penurunan kadar TDS yang diberikan 1 mgL pada penelitian ini disebabkan karena tertutupnya terbungkusnya mikrobentonit dan arang aktif oleh
poliuretan sehingga, tidak ada interaksi atau kontak yang dapat terjadi antara air dengan permukaan mikrobentonit dan arang aktif Gambar 4.7.
Tabel 4.8
Hasil analisis kadar total zat padat terlarut
Metode Penyaringan TDS mgL
Tanpa penyaringan 33
Penyaringan dengan PU-B 32
25
Penyaringan dengan PU-B 33
50
Penyaringan dengan PU-B 33
75
Penyaringan dengan PU-B 33
100
Penyaringan dengan PU-A 32
25
Penyaringan dengan PU-A 33
50
Penyaringan dengan PU-A 33
75
Penyaringan dengan PU-A 33
100
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan, kadar TDS yang diperoleh pada penelitian ini masih memenuhi standar air bersih berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan No. 416 Tahun
1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Kriteria Mutu Air
4.9.3 Total padatan tersuspensi