Daya serap iodium Karakterisasi Arang Aktif

Pada Gambar 4.3 juga menunjukkan bahwa kenaikan konsentrasi HCl menyebabkan kadar abu arang cenderung menurun. Hal ini disebabkan semakin banyak zat pengotor yang berupa zat oraganik maupun anorganik melarut dan lepas dari permukaan pori-pori karbon akibat bertambahnya jumlah aktivator. Berdasarkan SNI 06-3730-1995 tentang syarat mutu arang aktif, secara keseluruhan kadar abu arang aktif pada penelitian ini memenuhi standar yang ditetapkan yaitu maksimum 10.

4.4.3 Daya serap iodium

Uji iodium merupakan parameter untuk mengetahui kemampuan arang aktif dalam menyerap molekul-molekul dengan berat molekul kecil dan zat dalam fasa cair. Semakin tinggi angka iodium maka semakin baik arang aktif dalam menyerap molekul yang kecil atau zat dalam fasa cair. Daya adsorpsi sangat bergantung pada karakteristik karbon aktif seperti kadar abu, kadar air dan luas permukaannya Gambar 4.4 Daya serap arang aktif cangkang kelapa sawit terhadap iodin Hasil analisis menunjukkan bahwa daya serap arang terhadap iodium meningkat setelah diaktifasi Gambar 4.4. Daya serap arang terhadap iodium Universitas Sumatera Utara meningkat dari 190 mgg TA menjadi 569 mgg AA-1 N; 694 mgg AA-2,5 N; 763 mgg AA-5 N; 742 mgg AA-7, 5N dan 714 mgg AA-10 N. Peningkatan ini disebabkan karena asam klorida HCl dapat lebih sempurna untuk melarutkan zat-zat organik maupun anorganik yang terikat dalam arang sehingga diperoleh arang dengan pori yang lebih bersih dan terbuka. Menurut Nurhasni 2012 aktifasi arang dengan aktivator HCl akan menyebabkan pori-pori permukaan arang akan menjadi lebih banyak dan teratur sehingga daya serap akan semakin tinggi. Selain itu, pada Gambar 4.4 juga terlihat bahwa peningkatan konsentrasi larutan HCl pada aktifasi arang menyebabkan daya serap arang terhadap iodium juga semakin meningkat. Menurut Alfiyani 2013 Semakin tinggi konsentrasi HCl maka semakin banyak mineral yang terlarut pada pada pori-pori arang. Pernyataan ini juga didukung oleh hasil penetapan kadar abu dan air arang aktif yang juga menurun dengan adanya kenaikan konsentrasi aktivator yang digunakan Gambar 4.2 dan 4.3. Irmanto dan Suyata 2010 melaporkan kadar air yang rendah akan meningkatkan mutu arang karena dengan semakin kecil molekul air dalam arang aktif halangan molekul lain untuk masuk akan semakin kecil sehingga daya serap terhadap gas atau cairan akan meningkat. Sedangkan kadar abu yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penyumbatan pori arang aktif sehingga luas permukaan aktif menjadi berkurang. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 06-3730-1995 tentang syarat mutu arang akif, ditetapkan nilai minimum daya serap terhadap larutan iodium yaitu sebesar 750 mgg. Dari hasil penelitian, aktifasi arang dengan HCl 5 N AA-5 N telah memenuhi standar arang aktif yaitu dengan daya serap terhadap iodium sebesar 763 mgg. Oleh karena itu, arang aktif yang akan digunakan sebagai pengisi pada komposit busa poliuretan adalah arang yang diaktifasi HCl 5 N AA- 5 N dengan kadar air sebesar 3,25, kadar abu sebesar 1,57 dan daya serap terhadap iodium sebesar 763 mgg.

4.5 Sintesis Busa Poliuretan