C – C 1.400, 1.500, 1.600
ulur pada cincin
2.2.3 Scanning Electron Microscopy
Scanning Electron Microscope SEM merupakan sebuah tipe mikroskop elektron
yang menggambarkan permukaan sampel melalui proses scan dengan menggunakan pancaran energi yang tinggi dari elektron. Elektron berinteraksi dengan atom-atom
yang membentuk sampel dan menghasilkan sinar yang mengandung informasi tentang komposisi topografi permukaan sampel dan sifat lain seperti konduktivitas
listrik. Scanning Electron Microscope
telah menjadi alat yang berharga dalam perkembangan teori ilmiah dan memberikan andil besar di bidang biologi, obat-
obatan dan ilmu material. Penggunaan SEM sebagai salah satu mikroskop elektron didasarkan pada fakta bahwa mereka dapat digunakan untuk mengamati dan
mengkarakterisasi bahan dengan skala mikrometer μm hingga nanometer nm
Voutou dan Stefanaki, 2008. Dalam SEM, lensa yang digunakan adalah suatu lensa elektromagnetik, yakni
medan magnet dan medan listrik yang dibuat sedemikian rupa sehingga elektron yang melewatinya dibelokkan seperti cahaya oleh lensa eletromagnetik tersebut. Sebagai
pengganti sumber cahaya dipergunakan suatu pemicu elektron electron gun, yang berfungsi sebagai sumber elektron yang dapat menembaki elektron yang berenergi
tinggi, biasanya antara 20 KeV-200KeV dan terkadang sampai 1 MeV Yulizar, 2005.
2.2.4 Thermogravimetry Analysis
Termogravimetri analisis merupakan teknik analisa yang digunakan untuk menentukan stabilitas termal dari suatu material dengan memantau perubahan berat
yang terjadi pada material yang dipanaskan. Berat sampel secara terus-menerus dipantau saat peningkatan temperatur, baik pada tingkat yang konstan atau melalui
Universitas Sumatera Utara
serangkaian langkah-langkah. Komponen polimer atau formulasi elastomer menguap atau terurai pada temperatur yang berbeda. Hal ini menyebabkan serangkaian langkah
penurunan berat komponen dapat diukur secara kuantitatif Termogravimetri analisis merupakan salah satu teknik analisa termal yang
telah banyak digunakan untuk karakterisasi berbagai bahan. TGA mengukur jumlah dan laju kecepatan perubahan massa dari sampel sebagai fungsi temperatur atau
waktu yang terkontrol. Dalam bidang polimer, tekni TGA terutama dipakai untuk mengevaluasi kestabilan termal suatu polimer, studi kinetika reaksi dekomposisi
polimer serta identifikasi polimer. Jika polimer dipanaskan dalam atmosfir inert, maka dapat terjadi dua jenis reaksi yaitu polimerisasi atau depolimerisasi dengan
kalor yang menyertainya. Selain itu, teknik ini sangat berguna untuk memperlajari material termoplastik, termoset, elastomer, komposit, film, serat, pelapis dan cat.
Pengukuran TGA memberikan informasi berharga yang dapat digunakan untuk memilih material untuk penggunaan aplikasi akhir, memprediksi kinerja produk dan
meningkatkan kualitas produk Sichina, 2010. .
2.3 Sungai Belawan