30
Strategi pengendalian saluran Distribusi.
Strategi pengendalian distribusi adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar dapat mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat ke
arah pencapaian tujuan bersama. Adapun tujuan dari strategi ini, adalah: 1. Meningkatkan pengendalian.
2. Memperbaiki ke tidak efesienan. 3. Efektifitas biaya melalui kurva pengalaman.
4. Mencapai skala ekonomis.
3.2 Metode Analisis Deskriptif
Menurut Nasir 2003, analisis deskriptif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kilas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara
sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.
3.3 Metode Proses Hirarki Analittik PHA
Suatu model yang memperkirakan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan
dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dengan memperoleh pemecahaan yang diinginkan. Aspek yang terdapat dalam metode PHA adalah
aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif digunakan untuk mendefinisikan persoalan dan menyusun hirarki preferensi. PHA memasukan pertimbangan-
31 pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis. Dengan mengunakan alat
analisis PHA peneliti dapat menentukan preferensi strategi distribusi yang paling efektif berdasarkan pembobotan yang diberikan oleh responden. PHA
memberikan kerangka yang dapat dilakukan untuk pengambilan keputusan yang efektif atas persoalan yang kompleks dengan jalan yang sederhana dalam bentuk
hierarki sehingga mempercepat proses pengambilan keputusan. Penilaian secara numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya
variabel, dapat dinilai melalui penafsiran menyeluruh dari prioritas-prioritas relatif berbagai alternatif tindakan, melalui serangkaian kerja matematik. PHA dapat
digunakan untuk merangsang timbulnya gagasan melaksanakan tindakan kreatif, untuk mengevaluasi keefektifan tindakan tersebut serta untuk membantu
mendapatkan informasi apa yang patut dikumpulkan guna mengevaluasi faktor- faktor yang relevan dalam situasi kompleks. Menurut Satty 1993, PHA dapat
digunakan sebagai alat untuk melacak ketidak konsistenan dalam pertimbangan dan preferensi peserta, sehingga para pemimpin mampu menilai mutu
pengetahuan para pembantu mereka dan kemantapan pemecahan itu. Tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan analisa logis eksplisit,
yaitu: 1. Prinsip menyusun hierarki
Melakukan identifikasi dari pengamatan presepsi gagasan dengan mengunakan pengetahuan dan metode tertentu yang kemudian menjadi
elemen-elemen pokok dari setiap persoalan yang tersusun secara hierarki sampai pada sub-bagian yang terkecil yang berkaitan dengan realitas yang
diamati. Dalam metode ini biasanya bagian-bagian hierarki antara lima
32 sampai sembilan. Prinsipnya bahwa realitas yang heterogen tersebut
dipecahkan dalam bagian-bagian yang sama sifatnya, homogen, sehingga dapat dipadukan dalam informasi ke sejumlah struktur masalah yang dapat
membentuk gambar dari keseluruhan sistem. 2. Prinsip menerapkan prioritas.
Penetapan prioritas yang dimaksud adalah menentukan peringkat elemen- elemen menurut relatif pentingnya.
3. Prinsip konsistensi logis. Konsistensi logis adalah menjamin bahwa setiap elemen dikelompokkan
secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan kriteria yang logis.
3.4 Kerangka Pemikiran Operasional.