Penetration Sistem Saluran Distribusi PT Panamas Aso Bogor

56 Keterangan : TF MKF Register : Saleman dalam RRO di luar outlet Register dan Star Star Outlet Register : Salesman dalam RRO di luar outlet Register Coverage yang dilakukan dengan melakukan penambahan outlet dalam RRO diluar outlet-outlet register RRO. Hal tersebut dilakukan dengan mengunakan tenaga salesman TF MKF dan Star. Pengoperasianya dengan mengcover wilayah-wilayah di sekitar second route dan di daerah yang tidak tercapai oleh tenaga salesman RRO. Kegiatan tersebut didasarkan pula dengan melihat jumlah populasi penduduk dan jumlah outlet-outlet pada setiap wilayah. Sebagai contoh pada Tabel 17, wilayah Bojong Gede terdapat outlet register sekitar 340 outlet dengan jumlah polulasi penduduk 164.158 jiwa dan jumlah outlet retail sekitar 1842 outlet. Outlet yang dicover oleh TF MKF sekitar 702 outlet dan Star 180 outlet. Penggunaan TF MKF dan Star menjadi solusi pemenuhan akan produk terhadap seluruh outlet yang ada.

3. Penetration

Penetration merupakan aktivitas yang cenderung melakukan penembusan berbagai produk pada outlet yang ada. Artinya, penetration produk ini adalah kemampuan salesman menjual beraneka produk yang ada pada outlet. Selain didukung oleh salesman dalam menawarkan berbagi produk, juga tergantung dari produk itu sendiri, yakni apakah produk tersebut dapat memenuhi need, want dan expectation konsumen atau tidak. Sedangkan pada sistem pendistribusi model lama, produk yang berjumlah banyak tersebut akhirnya tidak dapat terpenetrasi dengan maksimal. Penetrasi yang dilakukan pada outlet-otlet register RRO yang belum atau tidak menyediakan produk. Penetrasi ini berhubungan dengan pencapaian DL dan 57 OOS. Tabel 18 akan menjelaskan jumlah outlet register dan outlet-outlet yang terpenetrasi pada setiap wilayah. Tabel 18 Jumlah Outlet Register dan Jumlah Outlet penetrasi Coverage Penetrasi Persentase Wilayah Outlet Outlet Bogor Barat 345 40 0,115942 Bogor Selatan 345 40 0,115942 Bogor Tengah 345 40 0,115942 Bogor Timur 322 27 0,0838509 Bogor Utara 345 60 0,173913 Bojong Gede 340 42 0,1235294 Caringin 337 36 0,1068249 Cariu 335 46 0,1373134 Ciampea 330 30 0,0909091 Ciawi 340 40 0,1176471 Cibinong 340 40 0,1176471 Cibungbulang 340 40 0,1176471 Cigudeg 340 40 0,1176471 Cijeruk 332 34 0,1024096 Cilengsi 325 26 0,08 Cimanggis 345 40 0,115942 Ciomas 350 45 0,1285714 Cisarua 338 23 0,0680473 Citeureup 340 30 0,0882353 Dramaga 345 35 0,1014493 Gunung putri 335 17 0,0507463 Jasinga 337 37 0,1097923 Jonggol 342 47 0,1374269 Kemang 341 45 0,1319648 Leuwiliang 346 31 0,0895954 Mega Mendung 340 65 0,1911765 Pancoran Mas 344 69 0,2005814 Parung 340 50 0,1470588 Sukaraja 340 45 0,1323529 Sukmajaya 340 40 0,1176471 Tanah Sareal 340 40 0,1176471 Sumber : PT Panamas Aso Bogor, 2007 Tabel 18 dapat diambil keterangan bahwa dari setiap wilayah outlet register terdapat sekitar 8-11 persen outlet yang terpenetrasi. Sebagai contoh pada wilayah leuwihliang outlet yang teregister sekitar 346 outlet dan penetrasi otelt sekitar 31 dengan persentase sekitar 8,95 persen. Bisa dikatakan outlet penetrasi merupakan sisa dari jumlah spreading outlet pada coverage outlet setiap wilayah. 58 Tabel 19 akan menyimpulkan jumlah dari spreding, coverage dan penetrasi outlet-outlet RRO di setiap wilayah. Tabel 19 Data Coverage, Spreading dan Penetration Outlet Register RRO di Wilayah Aso Bogor Tahun 2007 No Wilayah Jumlah Outlet Register Coverage Outlet Spreading Outlet Penetration Outlet 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Bogor Barat Bogor Selatan Bogor Tengah Bogor Timur Bogor Utara Bojong Gede Caringin Cariu Ciampea Ciawi Cibinong Cibungbulang Cigudeg Cijeruk Cilengsi Cimanggis Ciomas Cisarua Citeureup Dramaga Gunung putri Jasinga Jonggol Kemang Leuwiliang Mega Mendung Pancoran Mas Parung Sukaraja Sukmajaya Tanah Sareal 345 330 340 322 345 340 337 335 330 340 340 340 340 332 325 345 350 338 340 345 335 337 342 341 346 340 344 340 340 340 340 345 330 340 322 345 340 337 335 330 340 340 340 340 332 325 345 350 338 340 345 335 337 342 341 346 340 344 340 340 340 340 305 310 303 295 285 298 301 289 300 300 300 300 300 298 299 305 305 315 315 310 318 300 295 296 315 275 275 290 295 300 300 40 20 37 27 60 42 36 46 30 40 40 40 40 34 26 40 45 23 30 35 17 37 47 45 31 65 69 50 45 40 40 Sumber: PT Panamas Aso Bogor 2007 Tabel 19 dapat dilihat bahwa semua outlet register yang terdapat dalam setiap wilayah dapat semua tercover dengan baik. Tingkat covering tersebut terbagi menjadi dua berdasarkan jumlah spreading dan jumlah penetration terhadap outlet. Sebagai contoh pada wilayah Tanah Sareal dengan jumlah outlet register sekitar 340, tercovering 340 outlet berdasarkan pada jumlah spreading 300 outlet dan jumlah penetration 40 outlet. 59 NCC New CTM Consep sitem klaster outlet yang digunakan oleh PT Panamas Aso Bogor untuk menentukan kalsifikasi jenis-jenis outlet weighted berdasarkan pada penjualan, lokasi, tipe outlet dan modal. Jenis-jenis outlet dalam RRO 1. Semi permanen: kaki lima-Rombong, ciri mudah berpindah-pindah dan nilai perdagangannya kecil. 2. Toko besar: menjual minimum 15 macam produk. Bagunan permanen dan nilai perdagangan relatif besar. 3. Toko kecil: menjual maksimum 14 macam produk. Bangunan bisa permanen atau semi permanen. 4. RDK : Rumah makan kecil, Depot, Kantin diluar SRO Tabel 20 Wilayah dan Jumlah Outlet RRO Sumber : PT Panamas Aso Bogor tahun 2007 No. Kecamatan Jumlah Outlet No. Kecamatan Jumlah Outlet 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Bogor Barat Bogor Selatan Bogor Tengah Bogor Timur Bogor Utara Bojong Gede Caringin Cariu Ciampea Ciawi Cibinong Cibungbulang Cigudeg Cijeruk Cilengsi Cimanggis 345 330 340 322 345 340 337 335 330 340 340 340 340 332 325 345 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. . Ciomas Cisarua Citeureup Dramaga Gunung putri Jasinga Jonggol Kemang Leuwiliang Mega Mendung Pancoran Mas Parung Sukaraja Sukmajaya Tanah Sareal 350 338 340 345 335 337 342 341 346 340 344 340 340 340 340 60 Tabel 20 menunjukan jumlah outlet yang dicover saluran RRO dari setiap wilayah pendistribusiannya.Outlet-outlet yang dimiliki dalam saluran RRO sekitar 10540 outlet pada satu wilayah. Wilayah pembagian meliputi pada kecamatan- kecamatan di kota dan kabupaten Bogor dan Depok. Outlet-outlet yang dicover disesuiakan dengan karakteristik dari pemilihan outlet RRO. Dalam satu kecamatan terdapat sekitar 340 outlet register RRO. Selama ini jumlah yang outlet yang dicover saluran RRO tidak mengalami perubahan. Wilayah outlet register tersebut sudah termasuk outlet-outlet disekitar main route, second route, jalan desa dan gang-gang pada setiap kecamatan. Dalam saluran RRO terdapat fungsi-fungsi pendistribusian seperti, fungsi pertukaran, penyediaan dan penunjang. Dimana dalam proses pendistribusian produk pada outlet RRO terdapat proses penjualan dari pihak PT Panamas Aso Bogor melalui saleman dan pembelian oleh pemilik Outlet dan juga pegambilan risiko oleh saleman. Fungsi penyediaan ditunjukan pada kegiatan pengangkutan dan pemilihan produk. Fungsi ini dilakukan oleh saleman. Sedangkan fungsi pengumpulan dan penyimpanan produk tidak dijalankan pada saluran RRO. Kegiatan fungsi pengumpulan dan penyimpanan dilakukan oleh pihak gudang PT Panamas Aso Bogor. Fungsi pengumpulan yang dilakukan dalam RRO meliputi pelayanan setelah pembelian, pembelanjaan, penyebaran informasi dan koordinasi saluran. Pelayaan yang dilakukan setelah pembelian pada saluran ini dengan memberikan media promo dan program discount pada beberapa produk tertentu. Pembelanjaan yang dilakukan oleh outlet RRO dengan melakukan pembelian secara tunai dan 61 dilakukan ditempat. Informasi dan kordinasi dilakukan setelah proses pembelian dan pelayaan. Informasi yang didapat berupa data-data pembelian, stock barang, jumlah jenis produk dan produk-produk yang BS. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan dan dicatat untuk mempermudah dalam mengorganisir outlet-outlet dalam saluran. Saluran RRO masuk dalam tipe saluran distribusi tingkat dua One Level Channel . tingkat tersebut mengartikan bahwa pendistribusian dilakukan melalui satu perantara dan langsung berhubungan retail pengecer. Aliran produk pada saluran RRO diawali dari PT Panamas Aso Bogor, kepada outlet retail pengecer dan langsung ke konsumen akhir. Gambar 5 Saluran RRO dalam Tipe Saluran Distribusi Spesial Retail Outlet SRO SRO merupakan salah satu saluran yang dikhususkan untuk mencapai konsumen tertentu. SRO bertujuan pada kegiatan khusus penjualan yang menciptakan impulse buying pembelian yang tidak direncana. Penciptaan impulse buying ini dilakukan pada outlet-outlet mengambil moderent trade, seperti Supermarket, Hyper market, Minimarket, Restorant, Hotel dan moderent trade lainnya. Secara teknis SRO lebih cenderung pada kegiatan merchandising, dibanding dengan peningkatan penjualan. Pengelompokan saluran SRO didasarkan atas berbagai hal berikut: 1. Food S1 PT Panamas Aso Bogor Outlet Retail Konsumen Akhir 62 2. Entertainment S2 3. Health sport S3 4. Hotel S4 5. Moderent Trade Table 21 Pengelompokan Outlet SRO Sumber: PT Panamas, 2007 Table 21 menjelaskan tentang outlet-outlet yang menjadi saluran yang harus dicover oleh SRO berdasarkan pengelompokan saluran. Sebagai contoh pengelompokan S3 Healt dan Sport pada Billiard Center LC di Pangrango Plaza Bogor. S5 Moderent Trade untuk wilayah Bogor pada Giant, Alfa Mart. S1 food Coffe Shop untuk wilayah Bogor seperti pada tempat makan Saras di Jalan Padjadjaran. S1-S4 dikelompokan sebagai SRO yang bertujuan: 1. Penciptaan image tinggi yaitu orang-orang dengan penghasilan yang tinggi 2. Consumer goods bukan inti penjualan, oleh karena itu ketersediaan rokok sebagai barang tambahan 3. Modern Trade S5 Moderent outlet termasuk dalam S5, yang pada umumnya adalah toko yang menjual consumers goods dan bahan-bahan pokok. Beberapa tipe dari outlet S1 dan S2 tidak lagi masuk dalam SRO High Image. Berdasarkan peraturan- peraturan yang berlaku dan perkembangannya, Beberapa outlet tidak lagi menjual rokok contohnya: Restoran, tidak semua restoran untuk kelas tinggi. S5 hanya Restaurant non AC Hi-Class Bar Pub Driving Range Hotel 3-4 Stars Small SPM Coffee Shop Mid-Class Bar Bowling Center Motels Chain CVS Food Stall Nite Club Disco Billiard Center Minimarket Canteen Disco RockDangdut Massage Parlor Co-op Kedai Kopi Cinema 21 Pijat Tradisional Warehouse Cinema non 21 Sports Club 63 boleh terdapat di outlet-outlet modern. Di masa lalu lemahnya peraturan-peraturan untuk outlet-outlet modern telah menyebabkan S5 masuk ke outlet-outlet non- modern. Subklasifikasi S5 saat ini tidaklah jelas bahkan terkadang sulit, sehingga timbul kesulitan dalam pemberian klasifikasi untuk outlet-outlet tersebut. Outlet- outlet dengan banner yang sama dapat masuk ke klasifikasi yang berbeda. Saat ini SRO sedang melakukan rencana kerja, antara lain: Rencana kerja SRO 1. Melaksanakan reklasifikasi Modern Trade 2. Melaksanakan redefinisi SRO 3. Melaksanakan segmentasi

1. Reklasifikasi Moderent Trade

Dokumen yang terkait

ANALISIS MARJIN DISTRIBUSI UNTUK MENGETAHUITINGKAT EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI(Studi Kasus Pada PT. Pupuk Kaltim Wilayah Pemasaran KabupatenProbilinggo Jawa Timur)

1 78 2

APLIKASI ANALISIS BCG UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PORTOFOLIO PRODUK ROKOK “A MILD” DAN “U MILD” PADA PT HM SAMPOERNA CABANG JEMBER

4 31 18

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

Analisis efektivitas saluran distribusi fruit tea di Wilayah Bogor (Studi kasus Pada Kantor Penjualan (KP) Bogor PT. Sinar Sosro)

3 32 159

Analisis Saluran Distribusi Minyak Goreng dan Margarin sebagai Produk Turunan Kelapa Sawit (Studi Kasus PT SMART Tbk)

13 77 43

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. SUMBER SANDANG GARMENT SUKOHARJO.

0 3 12

Analisis Importance-Performance Terhadap Saluran Distribusi Produk Air Minum Dalam Kemasan "555" (Studi Kasus di UD.Jaya Bersama Bandung).

0 0 25

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI ...

0 0 72

Saluran Distribusi Produk PJAS

0 0 8