Latar Belakang Analisis saluran Distribusi PT Panamas Aso Bogor (Studi Kasus Produk U Mild)

1 I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian dan industri olahannya merupakan sektor yang penting di Indonesia. 60 persen penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian dan industri olahannya. Besarnya peran sektor pertanian dapat juga dilihat dari jumlah sumbangan devisa dan ekspor. Berdasarkan data BPS, pada tahun 2005 ekspor di sektor pertanian mencapai angka tertinggi dari lima tahun terakhir, yaitu sebesar US 629.000.000 dengan berat bersih 315.000 ton. Pencapaian angka tersebut belum termasuk dengan hasil industri olahannya. Industri pengolahan hasil pertanian memberikan peranan 25 persen dari 67 persen pemasukan devisa melalui ekspor. Industri rokok merupakan salah satu industri olahan pertanian yang memberikan devisa terbesar. Hasil penelitian Lembaga AC-Nielsen tahun 2007 menunjukkan industri rokok memberikan devisa sekitar US 101.998.000 dengan volume 20.359 ton. Angka tersebut termasuk kecil karena pada tahun 2002 ekspor industri rokok Indonesia memberikan devisa sebesar US 479.813.404 dengan volume ekspor mencapai 67.825.52 ton. Tidak hanya melalui ekspor, industri rokok juga memberikan devisa dari pajak 30 persen sebesar Rp 42 triliyun pada tahun 2006 dan mengalami peningkatan 10 triliyun pada tahun 2007. Perkembangan industri rokok terlihat pada sektor riil. Pelaku sektor riil menggunakan rokok sebagai peluang dalam berbisnis. Hal tersebut menjelaskan secara tidak langsung prospek industri rokok di Indonesia. Tabel 1 memperlihatkan volume rokok yang dikonsumsi dan sektor riil di Indonesia. 2 Tabel 1 Jenis Sektor riil dan Volume Penjualan Rokok Rata-rata di Indonesia Tahun 2007 Jenis Sektor Riil Jumlah Unit Persen Volume Batang Persen Outlet Ukuran Besar 100.929 5.5 23.168.762.110 15 Outlet Ukuran kecil 510.711 27.8 69.529.317.760 46 Warung 1.133.949 61.7 50.434.374.660 33 Rombong 89.379 5 9.215.378.000 6 Total 1.834.968 100 152.357.832.530 100 Sumber : PT Panamas Aso Bogor, 2007 Tabel 1 dijelaskan bahwa sebesar 1.834.968 total sektor riil yang menjual rokok di Indonesia. Dari jenis sektor riil tersebut tingkat penjualan rokok terbesar pada warung sebesar 1.133.949 61.7 Persen dengan volume 50.434.374.660 batang 33 Persen. Hal tersebut menjelaskan bahwa tingkat pembelian konsumen terbanyak pada outlet tipe warung. Perkembangan industri rokok juga dapat dilihat dari banyaknya perusahaan baru serupa yang masuk dalam pasar tersebut. Perkembangan jumlah perusahaan rokok selama tahun 2007 di Indonesia digambarkan pada Tabel 2 dengan pangsa pasar yang telah dikuasai masing-masing perusahaan. Tabel 2 menjelaskan jumlah perusahaan-perusahaan dalam industri rokok di Indonesia saat ini. Terlihat industri rokok masih dikuasai oleh perusahaan- perusahaan besar seperti PT HM Sampoerna, Tbk HMS 38 persen, Djarum Group 25 persen dan Gudang Garam Group 16 persen . Beberapa diantaranya merupakan perusahaan dengan skala industri besar, seperti di jelaskan pada Tabel diatas dengan diberi tanda Bold pada kolom jumlah pangsa pasar. Selain itu Tabel 2 menjelaskan tentang pangsa pasar dari setiap jenis rokok berdasarkan rata-rata yaitu SKM FF Sigaret Kretek Mesin Full Flavour 34,34 persen, SKT Sigaret Kretek Tangan 36,59 persen, White 7,95 persen dan SKM LTLN Sigaret Kretek Mesin Low Tar Low Nicotine 21,67 persen. 3 Tabel 2 Jumlah Perusahaan dan Pangsa Pasar di Indonesia Tahun 2007 Pangsa Pasar JAN07 FEB07 MAR07 APR07 MAY07 JUN07 JUL07 AUG07 SEP07 Rata-rata Total Cigarette National 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 SKM FF 34.65 34.89 34.28 34.56 34.42 34.01 33.98 34.22 34.09 34,34 SKT 36.92 36.44 36.48 35.98 35.81 36.12 35.44 35.19 35.27 35,96 White 7.48 7.59 7.81 7.74 8.01 8.05 8.21 8.33 8.35 7,95 SKM LTLN 20.95 21.07 21.43 21.72 21.75 21.83 22.37 22.26 22.29 21, 67 Sampoerna Group 38.70

38.27 38.95

Dokumen yang terkait

ANALISIS MARJIN DISTRIBUSI UNTUK MENGETAHUITINGKAT EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI(Studi Kasus Pada PT. Pupuk Kaltim Wilayah Pemasaran KabupatenProbilinggo Jawa Timur)

1 78 2

APLIKASI ANALISIS BCG UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN BERDASARKAN PORTOFOLIO PRODUK ROKOK “A MILD” DAN “U MILD” PADA PT HM SAMPOERNA CABANG JEMBER

4 31 18

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

Analisis efektivitas saluran distribusi fruit tea di Wilayah Bogor (Studi kasus Pada Kantor Penjualan (KP) Bogor PT. Sinar Sosro)

3 32 159

Analisis Saluran Distribusi Minyak Goreng dan Margarin sebagai Produk Turunan Kelapa Sawit (Studi Kasus PT SMART Tbk)

13 77 43

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME ANALISIS PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN STRATEGI SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. SUMBER SANDANG GARMENT SUKOHARJO.

0 3 12

Analisis Importance-Performance Terhadap Saluran Distribusi Produk Air Minum Dalam Kemasan "555" (Studi Kasus di UD.Jaya Bersama Bandung).

0 0 25

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI ...

0 0 72

Saluran Distribusi Produk PJAS

0 0 8