53 Tabel 15 dijelaskan bahwa wilayah pendistribusian PT Panamas Aso
Bogor meliputi disetiap kecamatan wilayah kota dan kabupaten Bogor dan Depok. Kecamatan yang dicover terdiri dari 31 kecamatan. Dalam setiap wilayah
terdapat outlet-outlet yang menjadi outlet register. Penjelasan jumlah outlet dalam wilayah akan dibahas dalam penjelasan saluran distribusi.
Proses distribusi pada PT Panamas mengoptimalkan pada 3 saluran. Setiap saluran memiliki fungsi dan tujuan masing-masing dan saling berkaitan. Saluran
tersebut antara lain; Rutin Retail Outlet RRO, Spesial Retail Outlet SRO dan Wholesealer
.
Rutin Retail Outlet RRO
RRO merupakan salah saluran distribusi langsung kepada outlet retail yang berhubungan dengan konsumen akhir. Bertujuan mencari outlet-outlet yang
memiliki kemampuan selling out yang besar Weighted meningkatkan volume penjualan dengan konsep pareto yang akan menjadi outlet binaan PT Panamas
Aso Bogor Register, sehingga dapat tercapainya pemerataan penyebaran produk. Secara teknis RRO menjalankan kegiatan CTM, Canvassing penjualan
tanpa penekanan Volume, Topping Up Memelihara keberadaan produk dan Merchandising
Promo. Untuk menciptakan efektifitas dan efesiensi dengan adanya keterbatasan sumberdaya, sarana, prasarana dan populasi outlet maka
digunakan konsep NCC New Consep CTM. Konsep NCC pada RRO meliputi :
1. Spreading
Pada pendistribusian model lama, telah dipetakan area sesuai area distribusi, akan tetapi tidak seluruh area dapat dijangkau oleh tenaga penjualan
54 yang jumlahnya terbatas. dengan menggunakan konsep NCC area yang luas ditata
ulang dibagai sesuai dengan territory, jumlah penduduk, jarak dengan home base dan jumlah outlet yang ada. Spreading intinya adalah memperluas area distribusi
berdasarkan kekuatan produksi produsen untuk memenuhi area distribusi yang telah dikembangkan.
Tabel 16 Spreading Outlet RRO
Wilayah Outlet Register
Sperading Bogor Barat
Bogor Selatan Bogor Tengah
Bogor Timur Bogor Utara
Bojong Gede Caringin
Cariu Ciampea
Ciawi Cibinong
Cibungbulang Cigudeg
Cijeruk Cilengsi
Cimanggis Ciomas
Cisarua Citeureup
Dramaga Gunung putri
Jasinga Jonggol
Kemang Leuwiliang
Mega Mendung Pancoran Mas
Parung Sukaraja
Sukmajaya Tanah Sareal
345 330
340 322
345 340
337 335
330 340
340 340
340 332
325 345
350 338
340 345
335 337
342 341
346 340
344 340
340 340
340 305
310 303
295 285
298 301
289 300
300 300
300 300
298 299
305 305
315 315
310 318
300 295
296 315
275 275
290 295
300 300
Sumber : PT Panamas Aso Bogor, 2007
Spreading yang dilakukan mencakupi seluruh outlet-outlet RRO disetiap wilayah pendistribusia. Penyediaan produk-produk pada outlet-outlet register
RRO disetiap wilayah dimaksudkan untuk menambah jumlah penyebaran produk dan memenuhi konsumen di wilayah tersebut. Tabel 16 menjelaskan jumlah outlet
register RRO dan jumlah outlet yang menyediakan produk. Sebagai contoh pada
55 wilayah Tanah Sareal terdapat 340 outlet register dengan spreading yang dicapai
sekitar 300 outlet.
2. Coverage
Pada sistem distribusi lama, karena dilakukan dengan cara selling point, maka untuk memenuhi coverage secara maksimal tentu saja tidak dapat tercapai.
Sementara itu syarat coverage maksimal adalah produk dapat dijual diseluruh outlet yang ada, dengan kunjungan yang rutin ke outlet dan pemberian informasi
yang menyeluruh melalui peliputan ke outlet yang maksimal tersebut. Dengan demikian coverage yang luas maksudnya adalah produk produsen dapat
memenuhi seluruh outlet yang ada. Inilah yang disebut dengan keberadaan produk outlet maksimal, produk dioutlet sesuai dengan jumlah outlet yang ada.
Tabel 17 Coverage Outlet RRO dan Perubahan Coverage
No.Of Population Wilayah
Outlet Register
TF MKF Register
Star Outlet Register
Population Penduduk
All Outlet Outlet
Retailer Bogor Barat
345 919
- 184.748
1.326 1.310
Bogor Selatan 330
727 -
154.876 598
593 Bogor Tengah
340 667
- 100.384
2.182 2.160
Bogor Timur 322
332 -
84.113 391
378 Bogor Utara
345 612
- 144.914
385 368
Bojong gede 340
702 180
164.158 1.855
1.842 Caringin
337 368
100 86.134
1.441 1.435
Cariu 335
544 100
66.475 1.435
1.433 Ciampea
330 1.242
330 153.081
2.339 2.301
Ciawi 340
555 130
105.806 1.648
1.647 Cibinong
340 480
80 -
1.111 1.109
Cibungbulang 340
1.138 280
118.248 3.622
3.598 Cigudeg
340 685
130 91.308
2.321 2.307
Cijeruk 332
576 -
86.758 1.691
1.683 Cilengsi
325 919
130 117.877
1.527 1.510
Cimanggis 345
233 100
71.883 2.074
2.068 Ciomas
350 1.083
200 114.889
2.286 2.260
Cisarua 338
648 100
63.071 838
835 Citeureup
340 239
100 68.775
951 950
Dramaga 345
342 100
65.839 916
912 Gunung Putri
335 90
30 41.710
188 188
Jasinga 337
863 100
119.779 2.508
2.504 Jonggol
342 286
50 -
529 526
Kemang 341
568 -
150.995 1.541
1.527 Leuwiliang
346 458
140 -
873 872
Mega Mendung 340
210 50
- 329
329 Pancoran Mas
344 294
114 50.044
645 644
Parung 340
213 118
- 562
562 Sukaraja
340 298
100 65.376
830 824
Sukmajaya 340
7 -
64.138 1.487
1.487 Tanah Sereal
340 180
63 52.051
766 766
Sumber : PT Panamas Aso Bogor, 2007
56
Keterangan : TF MKF Register : Saleman dalam RRO di luar outlet Register dan Star
Star Outlet Register : Salesman dalam RRO di luar outlet Register
Coverage yang dilakukan dengan melakukan penambahan outlet dalam RRO diluar outlet-outlet register RRO. Hal tersebut dilakukan dengan
mengunakan tenaga salesman TF MKF dan Star. Pengoperasianya dengan mengcover wilayah-wilayah di sekitar second route dan di daerah yang tidak
tercapai oleh tenaga salesman RRO. Kegiatan tersebut didasarkan pula dengan melihat jumlah populasi penduduk dan jumlah outlet-outlet pada setiap wilayah.
Sebagai contoh pada Tabel 17, wilayah Bojong Gede terdapat outlet register
sekitar 340 outlet dengan jumlah polulasi penduduk 164.158 jiwa dan jumlah outlet retail sekitar 1842 outlet. Outlet yang dicover oleh TF MKF
sekitar 702 outlet dan Star 180 outlet. Penggunaan TF MKF dan Star menjadi solusi pemenuhan akan produk terhadap seluruh outlet yang ada.
3. Penetration